Teman #3 (28)

173 22 16
                                    

Besoknya....

Aku sedang sibuk menyirami tanaman hias di depan kontrakanku.
Dan saat itu juga, Fahmi keluar dari kontrakannya dengan seragam dinasnya.
Gagah...
Ucapku dalam hati.

"liatin terus, aku kan memang tampan sayang"

"ge'er!"

"hehe, ga masuk hari ini?"
Tanya Fahmi.

"shift malam ntar"

"yahh, ga bisa malam mingguan dong nanti malam"

"bisa, sama kak Isman"

"ehhh awas jangan nakal kamu di sana"

"lha kenapa?, kan tempat kerjaku..."

"sayang....."

"hahaha, iya tidak akan, sana berangkat, nanti kau terlambat"

"iya, ingat ya! Jangan nakal, aku pergi dulu"
Fahmi berjalan ke arah mobilnya.

"ehhh sebentar!"
Aku berlari ke pagar kontrakan kami.
"sini..."
Aku memanggil Fahmi untuk mendekat ke arahku.

"apa?"

Cup!

Aku memberikan kecupan penyemangat untuk hari ini.
"ahh jangan begini, nanti aku tidak fokus di kantor"

"sudah sana berangkat"

Fahmipun berangkat ke kantornya, sementara aku lanjut menyirami tanaman hias di halamanku.

"kecupan buatku mana?"

"Astagfirullah!!!!!"
Aku terkejut saat Andi tiba-tiba sudah ada di belakangku.
"kau ini.... Tunggu! Kau melihatnya?!"

"hehe tenang saja, aku sudah lama tahu kok"

"jangan bilang siapa-siapa!"

"siap, oh iya kau punya sabun mandi?, sabun mandiku habis, warung depan tutup, katanya anaknya lagi sunatan"
Jelas Andi.

"iya, ini habis ini mau kesana, di undang hehe"

"kenapa malah bahas sunatan?!, sabunmu ada tidak?"

"masuk saja, di lemari obat masih ada 2 belum di buka"

"makasih!"

Andipun masuk ke kontrakanku.

.
.
.
.
.

Kemudian di Kantor Polisi....

****FAHMI POV****

"Pagi...."
Aku menyapa Yuli yang sedang duduk di mejanya.

"pagi....., Fahmi, mau kue?"
Yuli menawarkan sepiring bolu gulung padaku.

"mau"
Aku langsung mengambil sepotong dan duduk di mejaku.
"eh, enak, beli di mana?"
Tanyaku.

"Calu yang bawa"
Jawab Yuli.

"Calu?"
Aku menengok ke berbagai arah.
"mana dia?"

"lagi bikin kopi di dapur"

"hmm...."

"oh iya, sejak datang tadi Calu terlihat beda dari biasanya"

"beda?"

"ho'oh, dia senyum senyum sendiri terus dari tadi, bahkan tadi sebelum ke dapur dia menyanyikan lagu Kasmaran"

"kau ini...., itu artinya dia sedang kasmaran hehe"

"akhirnya dia laku, kasihan anak mami seperti dia sudah terlalu lama menjomblo"

"hahaha, kau ini"

"hei!, bagaimana kalau kita bantu dia?"

"hah?, tapi pastikan dulu, dia benar-benar sedang kasmaran apa tidak?"

"jatuh cinta berjuta rasa..... Ada rindu bila tak jumpa..ha ha... Jatuh cinta berjuta rasa.... Ingin slalu mesra berdua....., ini Yul kopinya, mi aku juga membuatkanmu"
Calu datang sambil bersenandung dan membawakan kami kopi.

Dari wajahnya yang berseri-seri...
Memang sepertinya anak ini benar-benar baru puber.

"ehem... Ada yang jatuh cinta sepertinya"
Ucap Yuli memancing.

"memang benar Cal?, kau sedang hehe pdkt sama seseorang?"
Tanyaku.

"semalam dia sendiri yang datang ke rumahku, aku cuma membuka pintu dan rasa lelah habis main bola kemarin langsung hilang saat melihatnya...."
Kata Calu dengan ekspresi mabuk.

"mungkin kami bisa membantumu?"
Tawarku.

"serius?, tapi aku takutnya kalian malah jijik"

"jijik kenapa?, ayolah kau itu teman kami"
Kata Yuli.

"serius mau?, kalau begitu bisa kalian mencaritahu akun sosmednya dulu untukku?"

Aku langsung mengeluarkan hp ku.
"siapa namanya?"
Tanyaku lagi.

"Abri!"
Senyumanku seketika memudar, namun jariku tetap mengetikkan akun ig @alif_syam03 di bilah pencaharian ig ku.
"orang ini?"
Tanyaku datar sambil menunjukkan foto Abri di ig padanya.

"ahahaha benar!!!!!!!"
Calu begitu antusias dan langsung merebut hpku.

Yuli diam terbelalak sambil menutup mulutnya.
Sementara aku juga diam, namun menahan gejolak amarah.
Ingin menggampar...
Tapi anak ini sangat baik padaku.

"e...ehh....Calu... Bukannya salah jika kau menyukai lelaki seperti itu?"
Yuli berusaha membuat Calu untuk tidak melanjutkan perasaannya.

"salah?, bukannya kalian tadi bilang kita ini teman dan mau membantuku?"

Tubuhku hilang kendali dan langsung berdiri.
Melihat ini, Yuli segera menahan tubuhku untuk tetap duduk di mejaku.
"mi...., tahan, aku punya ide"
Bisik Yuli.

"aku tidak butuh ide!, aku hanya....."

"tenangkan dirimu Fahmi!, kita tidak boleh membuat Calu kecewa, kita akan menghancurkan perasaannya dengan cara halus"

"kalian berdua bicara apa?"
Tanya Calu.

*****

Sabar....

Jangan lupa vote :)

Pluviophile (Sejenak#3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang