"AYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAH!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"
Kamar Jenazah....
Suara teriakan Army dari dalam sana.Aku melangkah masuk....
Di dalam ada kakek, Army, dan juga pak Fauzi.Aku dengan langkah gemetar berjalan menghampiri mereka yang saat ini tengah menangis.
"A..Army?"
Ucapku pelan.Army berbalik dan langsung memelukku.
"a..ayah... den ayah!!!!!! Haaaaaa!!!!!!!!!!!!""ayah...."
Aku menggigit bibirku.
Aku tidak berani melihat sosok yang terbaring di depanku itu.
Aku tidak berani untuk melihat wajahnya.
Yang bisa aku lakukan hanya...
"a..ayah..., Aden pulang"
Aku hanya bisa memegang tangan yang dingin itu dan menciumnya, sebagai salam bahwa aku sudah pulang.
"ayah?, aku sudah pulang..., aku sudah pulang, aku sudah pulang, aku sudah pulang, aku sudah... pu..pul...""Aden..."
Kakek memegang bahuku."aku sudah pulang, kenapa ayah yang sekarang pergi?!, ini tidak adil!, ayah harus pulang! AYAH BANGUN! PULANG SEKARANG! AKU SUDAH JANJI UNTUK TIDAK MENINGGALKAN AYAH DAN AYAH JUGA BEGITU! KENAPA DI LANGGAR?! AYAH BANGUN!!!!!!!! AKU SUDAH PULANG YAH!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!AHGGG"
Pak Fauzi langsung menarikku.
"lepaskan aku! Pak! Ayahku!!!!!!!! Jangan pisahkan aku dari dia! Dia akan pulang!!!!!!!!!!""Aden....., Abri audah meninggal!, dia tidak akan pulang lagi!"
Kata pak Fauzi dengan tegas."papah....."
Ucap Army tiba-tiba, dan dia juga seketika langsung lari keluar dari kamar..
.
.****FAHMI POV****
Rumah sakit yang hebat....
Dengan berlantai 6 dan ada Rooftopnya juga...
Dari sini langit hitam yang indah nampak begitu menawan..."bri....., yang kau sukai itu?, hujan dan aku kan?"
Aku kembali teringat masa SMA kami.
"Kau mau tahu dua hal yang paling kusukai?", Tanya Abri pada saat itu."Aku!"
Saat itu dengan percaya diri aku langsung menjawab demikian dan Abri sontak tertawa.
"Haha, sombong....""Memang salah?"
Abri menggelengkan kepalanya dan berkata...
"Tidak...., yang kusukai adalah hujan... Dan dirimu""Indah ya bri..., saat itu kau menyenderkan kepalamu di bahuku"
Aku melihat ke bawah...
Dari ketinggian ini orang-orang nampak seperti gerombolan semut yang berjalan.
"kau di sana...."
Aku lalu menoleh ke atas langit.
"pemandangan di sana lebih indahkan?, bri?"Aku melangkah perlahan mencoba melintasi pagar jeruji.
Buta?
Tidak....
Aku sangat waras sekarang...Setiap orang punya sesuatu yang di perjuangkan untuk bertahan hidup.
Jadi apa lagi yang harus di perbuat saat sesuatu yang telah di perjuangkan pergi?"sampai jumpa bri..."
"PAPAH HENTIKAN!!!!!!!"
Suara ini....
.
.****ADEN POV****
Wajah ayah....
Tersenyum.......
Benar!
Benar yah...
Aku sudah pulang sekarang."di rumah nanti aku akan memandikan ayah dengan baik, benar!, seperti ayah dulu memandikanku saat bayi...."
**Flashback....
Saat itu semua sangat gelap...
Namun bukan hening saja.
Aku bisa mendengarnya......."anak ayah.... Sudah wangi semua..."
Perasaan itu....
Perasaan yang membahagiakan itu aku dapatkan darinya.Rasanya begitu hangat saat dia menggendongku....
"tidur ya..., jangan berisik, ayah mau mengetik dulu"***
"ayah tidur yang nyenyak......, maaf dulu aku dan Army sudah membuat ayah kesusahan, aku juga janji akan menjaga Army dengan baik!"
Aku mencium tangan dan kening ayah.
"ayahku sangat wangi.....".
.
.****ARMY POV****
"Ayah sudah tidak ada! Papah kenapa?!, apa papah mau meninggalkan kami juga?!"
"Army...."
Bukan aku...
Ataupun Aden.
Namun yang paling memderita di sini adalah orang yang selalu bersama ayah sejak dulu dan menjadi bagian dari hidupnya...
Papah....
Pasti sakit sekali...
Tatapan kosong itu adalah mata dari orang yang sudah tidak punya harapan lagi.
"Army....., ayahmu akan mencarimu jika kau kesini""Ayah sudah meninggal! Dan papah apa akan menyusulnya juga?! Dasar kau bodoh!"
"Army...., ayahmu akan kesepian di sana, papah akan menemaninya"
"lalu aku? Hiks... Aden juga, papah tega meninggalkan kami berdua?!, apa ayah akan terima kalau papah begitu?! Tidak! AYAH AKAN SANGAT MEMBENCI PAPAH!"
"hm..."
Papah tiba-tiba tersenyum...
"setiap hari papah selalu di pukul atau di tampar olehnya....., papah sudah biasa dengan semua itu...""bu..bukan begitu..."
"hanya saja....., apa papah akan terbiasa tanpa dia?, Army?!, hiks... "
Papah berlutut dan menangis tersedu-sedu.
"papah tidak kuat my.... Papah lebih baik mati juga kalau begini... Hik..""pah...."
Aku yang sudah menangis juga segera menghampiri papah.
"pah....., aku dan Aden akan jauh lebih kehilangan tanpa papah..., ayah cinta pertama dan terakhir papah bukan?, aku dan Aden juga sudah sangat mencintai papah...., jika papah pergi maka kami berdua juga akan pergi""Army...."
*****
Jadi begini.....
Hhhhh, maap ya pembaca...Jangan lupa vote :,)

KAMU SEDANG MEMBACA
Pluviophile (Sejenak#3)
RomansaHubungan yang kandas akibat kesalahpahaman. Dapatkah kembali bersemi? Hujan... sampaikanlah Isi Hatiku padanya.