Teman #5 (31)

170 19 16
                                    

Kami akhirnya sampai di warung makan...
Dan saat kami sampai di sana....

"WANDI!!!!!!!!!"

"FAHMI!!!!!!!!!"

Begitu kami saling bertatapan kami langsung berlari dan saling memeluk.

"eh maaf, chatmu tadi tidak aku balas"
Ucapku.

"kau ini!, aku dari tadi menelpon tidak kau angkat..., untung ketemu Abri hehe"

"iya maaf, eh hari ini nginap di kontrakanku dulu saja ya, besok aku tunjukkan kontrakanmu"

Jadi Wandi kesini karena pindah tugas...
Sebenarnya sudah dari seminggu yang lalu dia memberi kabar, Wandi juga minta tolong mencarikan kontrakan tapi karena sibuk aku belum sempat bicara sama tante Syamsiah hehe.

"sepertinya tidak usah mi, aku cari penginapan atau hotel saja dulu untuk semalam"

"ahhh tidak usah, lagipula kontrakanku malam ini kosong"

"kenapa?, kau ikut patroli?"

"hehe, mau sunnah rosul sama yayang"

"apa?"
Abri menatapku dengan sinis.

"tadi di kamarmu kau sendiri yang bilang"

"rasanya aku cuma bilang makan malam saja, tidak ada!, Wandi ada di kontrakanmu dan kau harus menemaninya!"

"tidak!, aku maunya menemanimu sebentar"

"baiklah, silahkan ke kontrakanku, tapi aku akan menemani Wandi di kontrakanmu"

"ehhh mulai nakal pangeran liliput ku ini"

"apa?!!! Liliput?!, dengar aku tidak sependek yang kau pikir!"

"tapi kan tetap saja, hehe, sepertinya aku ini seorang Shouta kon"

"kau bilang aku pendek sekali lagi kita putus!"

"ehhh, aku kan cuma bilang Liliput"

"itu sama saja!, dasar burung bangau!"

"tapi besar kan sayang....., bikin kamu...."

"aku tidak menikmatinya"

"ehhh, aku juga shouta kon"

"CALU DIAM!!!!!!!!!!"
Teriak Abri.

.
.
.
.

Kemudian...
Kami kembali ke rumah masing-masing, begitupun aku dan Abri, kembali ke kontrakan bersama Wandi.

"nah wan, kau tidur saja di kamarku ini"
Aku membawa Wandi masuk ke kamarku.

"ehehe terima kasih mi, tapi benar tidak apa-apa aku tidur di sini?, di sofa saja aku bis..."

"kan sudah aku bilang...., malam ini aku tidak tidur di sini, hehe aku mau ke kontrakan Abri, barangmu taruh di situ saja dulu, selamat malam"
Akupun meninggalkan Wandi seorang diri di kontrakanku, sementara aku langsung bergegas ke sebelah.

Krikk!
"sayang!!!!!"
Sahutku memasuki kontrakan Abri.

"berisik! Ganggu orang makan"
Kata Abri yang sedang makan martabak sambil menonton tv.

"selamat malam sayang, cium.........."
Baru saja aku lalu hendak mendaratkan ciumanku di pipinya.

Uhh...
Begitu empuk...
Hangat....
Manis....
Bau coklat dan margarinnya...
Ini martabak.

"diam, jangan ganggu aku makan"

"hmm...., kau jadi dingin begini, ada apa beb?"

"Wandi ada di sebelah, harusnya kau menemaninya di sana!"

"hmm aku tidak mau ada pertengkaran suami istri malam ini"

"su...suami istri?!, gila...."

"aku gila karenamu..., sini...."
Aku menarik Abri turun dari sofa dan menindih tubuhnya di lantai.
"malam ini kau tidak bisa kemana-mana sayang.... Hehehe"

"bodo!"

"tenang..."
Aku mengeluarkan sesuatu dari saku celanaku.
"aku sudah sedia pengaman untuk malam ini"

"bodo!, lepaskan aku!!!!!"

"aku juga bawa pelicin kok bri...., ayolah..... Yah...yah sayang...., nanti ayah turuti apa yang bunda inginkan"

"sejak kapan aku punya rahim kau panggil bunda?! Dasar otak Xnxx!"

"ett, aku nonton di shopee pink"

"urusai!, aku tidak mau tahu kau nonton dimana, yang penting lepaskan aku!!!!!!!"
Abri menggeliat berusaha melepaskan diri dariku.

Hehe...
Tapi sayang...
Melihatnya begitu hanya akan membuatku semakin bernafsu.

"bri..., ayah janji bakal pelan-pelan..."

"sudah ku bilang aku tidak mau melakukan itu!"

"ayah bakal main lembut kok bunda, jangan takut ya"

"minggir dari hadapanku!!!!!"

"ayah juga akan buat bunda keenakan"

"tapi bunda tidak mau haaaa....."

"ahhh bunda...."
Aku langsung memeluk Abri.
"ayah janji kok..."

"haaaa kenapa aku bilang bunda?, hormonku haaaaa......"

"cup cup cup jangan nangis, sini ayah cium"

.
.
.
.

Satu jam kemudian....
Dari Kontrakan Fahmi.

****WANDI POV****

"ahh ahhh sempit bunda ahhh enak mhhh"

"mi...akhh sakit.... Fahmi...."

Sialan...
Bergema sampai di sini :')

*****

Maaf author wibu

Jangan lupa vote ;)

Pluviophile (Sejenak#3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang