Tinggi (40)

123 14 3
                                    

****ABRI#1 POV****

"bri?"
Fahmi memanggilku.

"apa?"

"anggur bri?, tadi ku petik di kebun sana"
Fahmi terlihat membawa sekeranjang anggur hijau.

"pencuri!!!!!"

"hei, semua makanan dan minuman yang ada di sini untuk kita kok, memangnya kau lihat orang lain selain kita di sini?"

Benar juga...
Sejak aku tiba di sini hanya ada aku, Fahmi, dan juga diriku yang lain itu.
Huffffft....
Kira-kira dia sekarang sedang apa ya?

"oi oi oi!!!!!!!!!!!!"
Seseorang berteriak dari kejauhan.
Perlahan sosoknya mulai terlihat.
Mereka ada 6 orang.
"ABRI!!!!! AKHIRNYA KAU MENYUSUL KAMI!!!!!!!!"
Itu Rajab!

"jab?!"

Rajab menangis tersedu-sedu dan langsung memelukku dengan erat.
"kau kenapa tidak ikut dengan kami waktu itu haaaaa!!!!"

"ma...maaf... Aku tidak ingat itu"

"dek!"
Kak Aryo!

"kak!"
Rajab melepas pelukannya dan aku langsug memeluk kak Aryo.
"kak!, kak Aryo tahu?, di kehidupanku yang lain kakak ini jadi kakakku!"

"kalimatmu berbelit bri.."
Ucap Fahmi.

"kami selalu mengawasimu dari sini bri"
Kata kak Aryo.
"kita semua akan hidup tenang di sini"

"Abri!"

"Gusti!, Ivan!"
Aku juga segera memeluk mereka berdua, sedang sosok yang berbalik membelakangiku itu...

"pamanmu kau tidak ingat...."
Irfan sepertinya ngambek.

"mana mungkin!, ayo gendong aku!"
Aku lompat naik ke punggung Irfan, namun kami malah terjatuh karena Irfan kehilangan keseimbangan.

"aduhhh...., lain kali bilang dulu"

"aku sudah bilang..."

*****

****ABRI POV****

Masih di Gor Bulutangkis...
Aku hanya duduk menyaksikan ayah dan om Adi bermain bulutangkis.
Satu set apanya?
Ini sudah 2 set lewat...

"hei.."
Fikar datang dan duduk di sampingku.

"he..hei.."

"air?"
Dia menawarkan sebotol air padaki

"tidak, terima kasih"

Dia meletakkan botol airnya di sebelahnya.
Apa-apaan kecanggungan ini?
Pria yang sangat dingin...
Aku yakin dia ini pasti wibu nolep yang kerjanya hanya diam di kamar sepulangnya dari kerja.

"Dari IPS 2?"
IPS 2?
Tunggu, bagaimana dia bisa tahu kelasku semasa SMA?!

Dia tiba-tiba memalingkan wajahnya ke arahku dan menatapku.
"kau kenal Cindy kan?"

Cindy memang salah satu teman kelasku...
Dia juga tim suksesku dulu saat pemilihan ketua osis.

"aku mantannya"
Hahhhhhh
Cindy pribadi yang ceria!
Pantas saja jadi mantan, sikapnya mereka saja bagai langit dan bumi.
"masa kau tidak ingat denganku?"

Ingat?
Hmm...
Kalau di pikir-pikir....
"hehe maaf, sepertinya kita memang baru bertemu"

"kau yakin?, dulu aku juga dari SMA 8 tapi pindah saat masih kelas 1"

Fikar...
Hmm.....
Sepertinya....
"kau.... Jangan-jangan kau ini mantan ketua kelas IPS 1 itu!"

"tepat"
Dia kembali mengambil botolnya dan minum.
"ahh....."

Pluviophile (Sejenak#3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang