Pekerjaan (17)

213 26 8
                                    

Pagi yang cerah...
.
.
.

****ABRI POV****

Baru saja aku keluar dari kontrakan, aku sudah di kagetkan oleh kak Isman yang berdiri di depan pintu dengan helm di kepalanya.
"Hari ini berangkat bareng?"

Aku hanya tersenyum dan berkata.
"Aku ambil helm dulu"
Aku masuk ke garasi dan mengambil helmku di atas motor.

Aku dan Isman pagi ini akan berangkat ke kantor bersama, walaupun tidak janjian sebelumnya tapi tidak apalah...
Aku juga tipe orang yang hemat, jadi aku tidak perlu keluar bensin untuk hari ini.

"Pegangan dong, saya mau ngebut"
Kata kak Isman.
Tanpa banyak celoteh, aku langsung memeluk kak Isman dan dia langsung memacu kecepatannya.

Pagi ini lalu lintas sangat lancar.
Di sepanjang jalan terbentang sawah nan hijau sejauh mata memandang.
Dalam bahasa bugis itu di sebut Galung (sawah).
Inilah yang aku sukai dari kabupaten Sidrap.

Sidrap...
Akronim dari Sidenreng Rappang.
Salah satu kabupaten di provinsi sulawesi selatan yang terkenal sebagai kabupaten penghasil beras terbaik, juga di sinilah terdapat PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu) pertama di Indonesia.

Pulu' Mandoti
Merupakan sebuah beras yang bisa di kata beras terbaik yang pernah di hasilkan.
Harganya bisa mencapai 80 ribu rupiah untuk perliter dan pernah di sajikan di Istana Presiden pada Ulang tahun kemerdekaan lalu.
Dan di sinilah tempat beras langka itu berasal, di antara Kabupaten Sidrap dan Enrekang.
Beras ini memiliki aroma wangi yang di hasilkan secara alami dan....
Kenapa malah bahas beras?!

Oke balik.
Di sinilah aku kerja.
Di Rutan kelas IIB Sidrap.

"Sampai...."
Ucap kak Isman begitu sampai di parkiran.

Aku turun dari motor dan membuka helmku.
"Ayo cepat kak, nanti telat ikut apel pagi"

"Iya bentar"
Kak Isman meletakkan helmnya di spion motor.
Kami segera masuk ke kantor untuk menyimpan tas kami sebelum mengikuti apel pagi dan penyerahan tugas.

.
.
.

****FAHMI POV****

"Assalamu'alaikum, pagi"
Aku memasuki kantor.

Pagi ini sepertinya aku terlalu cepat.
Belum ada anggota lain yang datang.

Aku berjalan dengan malas menuju mejaku lalu meletakkan tasku.
Tak lama kemudian, satu persatu anggota kepolisian yang lain mulai berdatangan.

Baiklah....
Mari kita mulai hari sibuk ini.

.
.
.
.

****ABRI POV****

Setelah apel pagi selesai, aku segera pergi ke pos jagaku dan memulai tugas sebagai penjaga tahanan.
Sebuah pekerjaan yang terdengar mencekam memang, tapi nyatanya tidak seburuk itu.

"Pak Abri, sudah sarapan belum"
Tanya Hendra, salah seorang tahanan di sel yang aku jaga.

"Sudah, dan sudah ku bilang jangan panggil aku pak!, kita masih seumuran"

"Hehe maaf pak, kebiasaan"
Hendra..
Usia 20 tahun.
Di penjara dengan kasus jual beli narkotika.
Walau begitu, dia orang yang sangat alim soal urusan ibadah, dia bahkan sering mengimami warga binaan lain saat sedang melaksanakan sholat.

Saat aku bertanya kenapa dia menjual narkoba, dia hanya menjawab jika sebenarnya dia tidak melakukannya atas kehendaknya sendiri.
Dia di jebak dan di tipu untuk mengantarkan barang yang ternyata isinya adalah sabu seberat 70 gram.

Pluviophile (Sejenak#3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang