Keluarga (25)

200 18 4
                                    

Sementara itu di Rumah (Rumah keluarga).

****ARYO POV****

Diam....
Diam....
Diam....
Diam....
Diam....
Diam....
Diam....
"jadi bagaimana yo?, kamu mau sama Sri?"
Tanya Ibu.

"Sri ini anaknya keibuan bu...., Aryo pasti senang kalau hidup satu rumah tangga sama Sri"
Jelas ibu dari Sri.

"Bang Aryo...., Bang Aryo mau?"
Tanya Sri.

Dan aku?
Aku hanya diam tak bisa berkata-kata.
Bukan terpesona akan kecantikan dari wanita di hadapanku, tapi masih bingung dengan semua ini.

"ehh bu, mungkin Aryo butuh waktu untuk mempertimbangkan"
Kata ibu.

"ah iya bu, maklum lah baru pertamakali ketemu jadi malu-malu begitu hahaha"

Uh?!
Malu?!!!!

"haha ya sudah bu, kalau begitu saya sama Sri pulang dulu kalau begitu"
Ibu Sri dan Sri berpamitan hendak pulang.

"eh?, kok buru-buru bu?"

"iya, ini kan masih pagi, Sri mau mengajar di SMA jam 9 nanti"

"mari tante, bang...."
Sri memandangiku hendak berpamitan.

Akhirnya mereka pulang!!!!!!
Hufffff....
Semua perjodohan ini terasa memusingkan untukku.

"Aryo jangan begitu, kalau di tanya sama orang jawab"
Ibu menegurku atas sikapku pada keluarga Sri.

"habis bu, Aryo bingung mau ngomong apa"

"ahh lupakan saja, jadi bagaimana?, kamu mau sama Sri?"

"bu, aku pasti akan menikah, tapi bukan sekarang bu"

"Aryo, usia kamu sudah sangat matang, kamu sudah harus berkeluarga sendiri sekarang"

"dan meninggalkan ibu juga Nima?"

"memang kamu mau?, Abri sama Nima nikah duluan?"

"bu....., kita bahas ini lain kali ya, plisss ibu jangan panggil perempuan lagi ke sini, Sri itu sudah yang ke 4 dalam minggu ini bu, ini bahkan masih hari Rabu, belum yang minggu lalu dan minggu-minggu sebelumnya Aryo sudah lupa nama-nama perempuan yang ibu panggil"

"maaf yo...., tapi kamu tahu kan.... Ibu mau kamu bahagia"

"bu, Aku sekarang sudah bahagia, cuma lagi kangen saja sama Abri"

"ibu juga, tapi kan Abri di sana kerja, jangan terlalu sering di hubungi, takutnya mengganggu"

"hufffff, aku mau mandi dulu ya bu, nanti siang aku harus ke Kodam jam 2"

"iya"

"eh?, Sri sama mama nya sudah pulang?"
Tanya Bapak.

Bapak?
Iya bapak...
Kini ibuku sudah menikah lagi.
Dengan siapa?
Adik kandung dari suami pertama ibu.
Om Arifin...
Kini aku panggil bapak.

"baru saja pergi pak"
Kata ibu.

"jadi Aryo?, kamu mau sama Sri?"

"sudahlah pak, biar aku yang cari pasangan sendiri"

"memang kamu punya pacar?"
Jleb!!!!
Pertanyaan ibu barusan sangat menyakitkan.
"Aryo, kalau kamu mau dapat pasangan, kamu harus hilangkan sifat dingin kamu itu, cewek-cewek pada takut sama kamu"

"iya iya bu...., aku mandi dulu"

.
.
.
.

****ABRI POV****

Akhirnya dua orang itu pergi juga...
Tapi seru juga rasanya...
Tetanggaan sama sahabat karib yang kadang absurd, juga sama pacar yang bucinnya akud hehe.

Tok tok tok...

Tamu?

Aku segera membukakan pintu.
"mi?, ada apa?"
Tanyaku melihat Fahmi.

"hehe kangen"

"kau baru keluar dari sini 2 menit yang lalu!!!!!!! Sana pulang mandi!"

"mandinya bareng ya bri"

"gak! Sana, air di kontrakanku hampir habis"

Tiba-tiba dia memegang tanganku.
"ya udah di kontrakanku aja ayo"

"Abri!!!!! Jogging yuk!"
Andi juga datang dengan style jogging lengkap.

"ADA APA DENGAN KALIAN BERDUA?!!!!!!!"

"ehh ndi, Abri kan semalam tidur di ruang tamu, jadi pasti badannya sakit"
Kata Fahmi.

"owhh, jadi kau tidak bisa ikut jogging ya?, hmm baiklah!, tapi kalau kalian mau aku ada di lapangan bola sana! Dahhh"
Andipun pergi.

"hehe, sekarang cuma kita berdua saja"

"kau yang bilang sendiri, badanku sakit tidur di ruang tamu semalam, sana"
Aku langsung menutup pintu.

Tok tok tok!!!!
Fahmi masih di luar dan terus mengetuk pintu.
"sayang, aku carikan obat ya!"

"tidak perlu!!!!"
Teriakku dari dalam.

****FAHMI POV****

Hehehe....
Seru juga menjahili Abriku...
"ya sudah bri, aku mandi dulu ya!"

"sana!, kalau perlu mandi kembang 7 rupa!"
Sahut Abri dari dalam kontrakannya.

"hehe, dahhh"
Akupun kembali ke kontrakanku.

*****

Sorry, lama update hehe
Otak author lagi ngeblank, kerja jadi honorer ga kunjung di gaji :')

Jangan lupa vote :)

Pluviophile (Sejenak#3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang