Alan (60)

116 18 21
                                        

****ALAN POV****

Habis mengerjakan tugas observasi...
Aku langsung pulang ke rumah.

Lagi-lagi aku mendapati sepatu ayahku dan orang lain ada di teras.

Kriik...
Begitu membuka pintu yang aku lihat adalah pemandangan ayahku tengah bercinta dengan seorang pria di sofa.
Bukan orang yang kemarin, ini beda lagi.

"ketuk dulu kalau mau masuk"
Katanya.

"aku tidak mau mengganggumu"
Kataku sambil berlalu masuk ke kamarku.

Di kamar aku mengambil handuk dan keluar lagi dari kamar untuk ke kamar mandi.
Aku lihat, dia dan sewaannya itu sudah tidak ada di sofa, pasti masuk ke kamarnya.

Akupun masuk ke kamar mandi.
Rasanya sangat segar ketika air jatuh ke atas kepalaku.
Semua rasa lelah seketika lenyap.

.
.

Selesai mandi....
Aku melilitkan handuk di pinggangku dan keluar dari kamar mandi.
Tapi saat keluar, seseorang langsung memegang tanganku dengan erat.

Dia orang yang tadi bermain dengan ayahku.
Tatapannya seperti singa yang sedang menemukan mangsanya.
Aku tahu apa isi pikirannya tapi aku harus berusaha agar tetap tenang.

"lepaskan aku"
Kataku.

"ayo ikut, ayahmu memanggilmu ke kamarnya"

"aku tidak percaya, lepaskan tanganku, jika tidak aku akan melaporkanmu ke polisi"
Ancamku.

"hehe, melaporkan ke polisi?, ayahmu juga akan terseret"

"aku...tidak peduli"

Dia yang tadinya tersenyum langsung terlihat marah.

"Alan"
Ayah datang dan menghampiri kami.
"ada apa ini?"

"dia tidak mau"
Kata orang itu.

Ayah memandangiku.
"Alan, ayo, cuma sebentar saja"

Bugh!
"aghhhh"
Orang tadi langsung tersungku di lantai setelah aku memberikan bogem mentah di perutnya.

"ALAN!"

"APA?!"
Aku menatap ayah...
Tidak
Dia bukan ayahku lagi.
Ayah mana yang mengajak anaknya masuk kedalam jurang.

"kamu harus menurut! Kamu anak ayah!"

"Aku anakmu?, kau baru bilang kalau aku ini anakmu! Selama ini kau kemana?!, keluar dari rumahku!"

"Alan!"

"kau tidak berhak menyebut nama pemberian dari ibuku!"

"Anak durhaka!!!!!!!"
Ayah hendak menamparku.

"AYO PUKUL!!!, kau itu penakut!, hanya bisa marah!, pantas saja pacarmu itu melupakanmu!"

Dan tamparan itupun mengenai pipiku.

.
.
.
.
.

2 Jam kemudian...
Di kantor polisi.......

Seorang polwan mengobati luka tamparan di pipiku.
"tahan ya, mungkin akan perih"
Katanya.

"dia..., akan di penjara?"
Tanyaku dengan tatapan kosong.

"kekerasa pada anak, pelecehan seksual, maaf tapi ayahmu dan temannya harus....."

"dia bukan ayahku"

"jangan bilang begitu, walaupun kamu sendiri yang melaporkannya, dan walaupun sifatnya tidak baik, tapi dia tetap ayahmu"

Air mataku mengalir....
Aku mengingat semua masa-masa sulit bersamanya.

.
.
.

***Flashback....

10 tahun yang lalu....

Usiaku masih 7 tahun...
Saat itu aku masih kelas 3 SD.

"aku tidak tahan lagi!!!!!! aku tidak tahan lagi!!!!!!!!!!!! Alan!"
Ibuku meracau tidak jelas saat itu.
Dia menangis sambil memelukku di dalam kamar.

Dan dari luar kamar...
Orang itu berteriak.
"itu salahmu menikah denganku!, aku tidak suka perempuan sepertimu!"

"AKU MENERIMAMU KARENA AKU PEDULI DENGAN IBUMU!"

"OMONG KOSONG!, KAU ITU CUMA PEREMPUAN MURAHAN YANG MAU HARTAKU SAJA!"

Usia segitu....
Aku sudah bisa memahami rasa sakit yang ibuku rasakan.

.
.

Besoknya....
Dokter itu pergi ke rumah sakit.

"bu?, kenapa bajunya di masukkan ke tas?"
Tanyaku.

Ibu memandangiku dengan tatapan yang aneh.
"i..ibu....ibu... Ibu harus pergi dari sini!"

"ikut!"

"kita akan pergi sama-sama!, ambil tasmu!, kita akan ke rumah nenek di jawa!"

Aku hanya diam dan menuruti apa yang ibu katakan.

.
.

Selesai membereskan pakaian...
Ibu menarik tanganku keluar dari rumah sambil membawa tas berisi pakaian kami.

Tapi....
Saat di luar, Dokter itu sudah pulang.
Dia melihat kami dan langsung menghampiri kami.

"kau mau pergi?"
Tanyanya pada ibuku.

"minggir!"
Kata ibu.

"oke, sana pergi, tapi Alan ikut denganku"

"dia anakku!"

"kalau begitu jangan harap kau pergi dari sini!"

Ibu menarik tanganku dan berusaha melewati dokter itu.
"minggir! Menjauh dari kami! Jangan halangi kami!!!!!"

Brak!
Dia mendorong ibu ke tanah.
"bu!"
Saat aku hendak mendekati ibu, dokter itu langsung menarikku masuk kedalam rumah dan mengunciku dari luar.

"bu!!!!!! Bu Alan ikut!!!!!!! Bu!!!!!"

"Alan!!!!!!!!!"
Dari dalam terdengar ibu berteriak memanggil namaku.

"pergi!"
Kata dokter itu.
"kau mau pergi kan?, sana!, jangan pernah kembali lagi kesini"

"kau setan!, aku akan kembali!, Alan harus ikut denganku!"

*****

Maaf author kemarin kena kopid lagi.
Selain itu author juga sibuk mindahin Sejenak ke aplikasi sebelah.


Bantu vote di sana ya bro!!!
Mari dukung Sejenak di lapak lain, terima kasih.

Dan jangan lupa vote di sini juga tetap :v

Pluviophile (Sejenak#3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang