5 Hari kemudian....
****ABRI POV****
Aku terbangun di pagi hari dengan perasaan senang...
Turun dari ranjang, aku melakukan sedikit peregangan dan push up beberapa kali agar terasa lebih bugar.
"huhhhh......, Cuti itu memang paling nikmat!"
Ucapku.Aku mengambil handuk dari lemari dan bergegas masuk ke kamar mandi.
"oh, pagi sayang"
"FAHMI?! KAU SEDANG APA DI KAMAR MANDIKU?!"
Aku terkejut begitu membuka pintu kamar mandi malah langsung ada Fahmi yang tengah mandi di dalam."numpang mandi, habisnya di kontrakanku kabel mesin airnya putus"
"lalu kenapa kau tidak minta tolong Andi saja memperbaikinya?!"
"kalau aku minta tolong ke Andi, aku tidak akan bisa mandi di sini"
"memangnya kenapa kau sangat ingin mandi di sini?"
"hehe, barangkali habis mandi bisa dapat bonus"
Uh?!, bonus?!
Fahmi menggapai tanganku dan bilang....
"sini bunda, kita mandi bareng""KELUAR!!!!!!!!!!!!!!!!"
.
.
.****ANDI POV****
Pagi yang sangat indah....
Tentu saja aku akan melakukan rutinitas harianku seperti biasa sebelum berangkat ke kantor.
Jogging!Aku mengambil sepatuku di rak dan langsung memakainya, setelah itu aku bergegas ke rumah Abri unguk mengaja....
"KELUAR!!!!!!!!!!!"
Brak!
Pintu tiba-tiba terbuka."iya iya maaf, aku kan cuma bercanda"
Lalu keluar Fahmi yang hanya mengenakan handuk."bercanda darimana?!, kau tadi sudah memelukku dasar!!!!!!!!!!!"
Abri sepertinya marah pada Fahmi."kita kan pasangan bri, masa peluk begitu saja kau marah"
"KAU TELANJANG SAAT MEMELUKKU!"
"hei...., beberapa hari yang lalu kan kita sudah pelukan sambil bercocok tanam"
Aku bingung...
Mereka hampir setiap hari bertengkar tapi masih saja saling cinta.
Aku juga tahu hubungannya sebenarnya karena mengintip mereka berdua saat sedang bercinta.
Maksudku siapa yang tidak penasaran mendengar suara gema desahan dari tetangga kontrakannya."eh?, Andi? Kau melihat kami ya?"
Fahmi baru menyadari keberadaanku."hehe sudah dari tadi"
"uh?, style itu.... Kau mau mengajak Abri jogging ya?!"
"tadinya, tapi sepertinya kalian berdua sib...."
"ayo!, aku juga lagi gabut cuti begini, ah! Bagaimana kalau kita ajak Wandi juga?"
Kenapa Fahmi jadi bersemangat ingin ikut?"kau cuma mau mengalihkan pembicaraan kan?"
Tanya Abri pada Fahmi."ek...ehehe, aku pakai baju dulu ya"
Fahmi langsung pergi ke kontrakannya."huffff dasar...., Andi masuk dulu, aku juga mau mandi dulu"
"iya bri"
.
.
.****WANDI POV****
Slurrrrp...
Ahh...Kopi di pagi hari sembari membaca koran digital memang sangat pas...
Apalagi....
Suasana persawahan nan hijau di belakang kontrakanku ini benar-benar membuatku rileks.Tok tok tok...
Siapa yang berani mengganggu me time milik Wandi?!
Aku berjalan ke arah pintu dan membukanya.
"Oi Jogging!"
Ajak Fahmi."
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَدْخُلُوْا بُيُوْتًا غَيْرَ بُيُوْتِكُمْ حَتّٰى تَسْتَأْنِسُوْا وَتُسَلِّمُوْا عَلٰٓى اَهْلِهَاۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
""Janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu selalu ingat, Qur'an surat An Nur ayat 27, hehe Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumussalam, lain kali ingat"
"iya pak Ustad, jadi kau mau?"
"sebentar aku ambil sepatu dulu"
.
.
.
.Kemudian....
Aku, bersama ketiga tetanggaku jogging di sekitaran kontrakan, tidak terlalu jauh, cuma sampai ke lapangan kantor bupati saja.
"gawat!"
Ucap Abri."kenapa bri?"
Tanyaku."kita salah pilih tempat!, lihat, terlalu banyak penjual makanan di sini!"
Memang benar kata Abri, karena hari cuti jadi banyak orang yang datang kesini, juga penjual makanan tidak mau melewatkan kesempatan ini.
"kau mau apa yank?, nanti aku belikan"
Tanya Fahmi pada Abri."hehe, waktunya poroti pasangan..., ahhh beb..... Mau syomai yang di sana"
Abri langsung manja ke Fahmi."tenang beb, ayah beli ugh!"
"sudah kubilang jangan panggil ayah bunda!"
Abri mencubit pinggang Fahmi."iya iya beb maaf maaf"
"hehe, makasih beb, ayo"
Abri dan Fahmipun pergi."kau sudah lama tahu tentang mereka berdua ya?"
Andi tiba-tiba menghampiriku dan bertanya padaku."uh?, i...iya... Justru aku dulu juga membantu Fahmi untuk dekat dengan Abri, aku justru menjerumuskan temanku dalam hal yang tidak baik"
Aku tertunduk sadar.Andi tersenyum.
"tidak apa, kesalahanmu cuma tidak mengingatkan mereka saja, setidaknya mereka sekarang senang karenamu""be..begitu ya...., tapi kenapa kau bertanya soal itu?"
"hmm..., Abri itu temanku sejak kecil, aku sudah menganggapnya seperti adikku sendiri, awalnya memang berat saat tahu dia terjerumus ke hal seperti itu, tapi melihatnya senang sepertinya tidak masalah"
"oiii Andi!!! Wandi!!!!!"
Fahmi memanggil kami.*****
Rutinitas tetangga
Jangan lupa vote :).

KAMU SEDANG MEMBACA
Pluviophile (Sejenak#3)
RomanceHubungan yang kandas akibat kesalahpahaman. Dapatkah kembali bersemi? Hujan... sampaikanlah Isi Hatiku padanya.