Cerita #9 (79)

105 19 11
                                    

.
.
.
.
.

****ADEN POV****

"WANDI!!!!! YULI!!!! JANGAN BAWA DIA!"

"ayah...."

"wan! Wan buka! Jangan bawa Aden pergi! Wan!!!!!"

"ayah jangan!!!! Jangan tinggalkan aku!!!!!!!! Ayah!!!!!!!!!!"
"HAHHHH!!!!!!"
Aku sontak terbangun.

Mimpi itu...
Lagi......
Sialan!
Uh?
Ada selang infus di tanganku?

Aku lalu memperhatikan sekeliling...
Ini nampak seperti kamar rumah sakit.
"apa?, dimana ini? Akhh...."
Kepalaku tiba-tiba jadi pusing.

"jangan banyak bergerak dulu"
Seseorang masuk ke kamar dan menghampiriku.
Dia....
Kalau tidak salah dia ayahnya Army....
"om?"
Aku lalu duduk.

"tidak perlu, baring saja"
Dia menarik kursi dan duduk di sebelah ranjang.
"bagaimana kondisimu?"

"m... Sedikit pusing......"

"sudah 1 hari kamu di sini"

"1 hari?"
Aku jadi teringat!!!!
"bukannya aku sedang ikut pendidikan?!"

"tenang...., kamu di izinkan"

"ta..tapi..., aku ketinggalan banyak materi"

"kamu bisa bertanya pada teman sekamarmu nanti, sebelum itu ada beberapa pertanyaan yang harus saya tanyakan"

.
.
.

****ARMY POV****

"AKU SUDAH MUAK DI SINI!!!!!!!"
Teriakku kesal.

"berisik....."

"kak Rio kumohon biarkan aku ikut pelatihan lagi!!!!!!!!!!!"

"surat izinmu baru berakhir besok, tenang saja, sekarang kamu istirahat yang cukup.... Banyak tidur.... Sudah!"

"kaki ku sudah sembuh!!!!!!!!"

"mau ku pukul?"

"eh iya iya....., dasar..."

Pak Rahmat masuk ke ruang perawatan.
"bagaimana kondisimu?"

"sudah baik!, aku boleh lanjut pendidikan kan pak?!"
Jawabku penuh semangat.

"benarkah?"
Pak Rahmat lalu mendekatiku dan...
Krek!
"ARGHHHHHHHHHHHHHHHH!!!!!!"
Dia malah menekan kakiku yang habis terkilir dengan jempolnya.

"itu masih sakit, mungkin baru bisa sembuh total lusa"
Bagaimana bisa sembuh kalau semua orang selalu menyentuhnya!!!!!!!

"kamu beruntung, aku bilang ke nenek kalau kamu sudah sembuh, kalau dia tahu kamu masih di ruang perawatan kamu bisa di suruh pulang"

"ITU KARENA KAKAK YANG TIDAK MENGIZINKANKU IKUT MATERI LAGI!"

"berisik....., pak sampai kapan saya menjaga biawak ini?"
Biawak?!

"hahaha, dia sepupumu, masa kamu tidak peduli dengan Army"
Kata pak Rahmat.

"aku peduli ya cuma....., telingaku bisa pecah dengar dia berteriak"

"penuh semangat seperti ayahnya, kamu tahu kan bagaimana pamanmu itu?"
Pak Rahmat tersenyum.

Aku jadi teringat Aden...
"a..anu... Aden bagaimana?"
Tanyaku tiba-tiba.

Kak Rio menatapku heran dan tiba-tiba langsung tersenyum.
"chie peduli"
Goda kak Rio

"BUKAN BEGITU!, di..dia kan teman sekamarku, jadi wajar aku harus tahu kondisinya!"
Alasan!
Tapi kenapa juga aku harus tahu kondisi Serigala itu?
Toh bukan siapa-siapaku juga.

"tenang saja nanti juga kalau sembuh dia pasti balik"
Kata kak Rio.
"tapi kalau tidak kembali dalam seminggu ya....., kalian sisa 3 orang dalam satu kamar"
Kak Rio jadi terlihat serius.

.
.
.
.

****FAHMI POV****

"orang tuaku sudah meninggal...."
Jawab anak itu.
"walaupun aku cuma anak angkat...., tapi mereka begitu sayang padaku"

"namamu Aden kan?"
Aku menyinggung soal namanya.
Dari awal melihat anak ini di asrama aku mulai punya firasat kalau anak ini adalah bayi yang dulu pernah aku temukan.

"kata ayah angkatku nama itu pemberian dari ayah kandungku"
Jelasnya.

"ayah kandung?, begini.... Apa kau mau bertemu dengan ayah kandungmu?, se..sebenarnya bukan ayah kandung juga sih"

"bapak kenal ayah kandungku?!"
Tanya nya antusias.

"be..begini......, dia juga bukan ayah kandungmu sebenarnya tapi dia pernah merawatmu saat bayi...."
Jelasku.
"sebenarnya dulu saya yang menemukanmu"

"anda?"

"orang itu lalu berinisiatif untuk menjagamu, tapi saya malah memanggil orang panti asuhan untuk mengambilmu"

"ke..kenapa?"

"saya tidak tega, dia harus merawat anak kandungnya, dan kamu saat itu...."

"kenapa bapak memisahkanku dari dia?! Kenapa?!"
Anak itu menangis.
"dia selalu hadir di mimpiku... Hiks.. Walaupun tidak pernah bertemu, tapi aku bisa merasakan kasih sayang dari dia! Kenapa bapak begitu tega memisahkan saya dengan dia?!"

"te..tenang dulu!, kamu bisa bertemu dengan dia nanti!"

Anak itu tiba-tiba bangkit dan menarikku dengan kasar.
"sekarang!"

"tidak bisa!, dia tidak di sini sekarang!"

Ku akui...
Dalam hidupku inilah dosa terbesar yang pernah aku lakukan selain menjadi penyuka sesama jenis....
Memisahkan seorang anak dari ayahnya.

"sebelumnya kamu harus kembali ke asrama"
Kataku.

*****
Maaf baru up lagi hehe

Jangan lupa vote :)

Pluviophile (Sejenak#3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang