Ayahku (87)

110 25 4
                                    

.
.

Akhirnya sampai di rumah!!!

Kriiiik!
"ASSALAMU'ALAIKUM!"
Aku langsung masuk kedalam rumah dengan hati yang senang.

BUGH!
Namun malah di pukul sapu oleh ayahku sendiri.
"LEPAS SEPATUMU PAK POLISI!"
Bentak ayah.

"iya iya maaf"
Aku segera membuka sepatuku dan berlari masuk ke kamarku tercinta.

****ABRI POV****

Anak didik Fahmi memang meresahkan...
Lantai jadi kotor lagi!

"Assalamu'alaikum..."
Fahmi dan Aden juga masuk ke rumah.

"Wa'alaikumussalam, kok lama?"
Tanyaku.

"hehe lupa kasih kabar, tadi waktu jemput anak-anak ban mobilnya bocor di tengah jalan"
Jelas Fahmi

"hufffff keluar biaya lagi, sudah ku bilang sebelum berangkat cek kendaraan dulu!"

"yang maksa cepat pergi tadi siapa?"

"apa?!"

"ehehe maaf, istri masak apa hari ini?"
Bugh!
"aduyyy...."
Aku langsung memukul kepalanya dengan sapu.

"sekali lagi kau memanggilku istri....., kau tidur di teras!"

"iya iya maaf, hmm wanginya enak, masak apa beb?"
Tanya Fahmi.

"Vegetable mix with peanut sauce and long rice"

"tinggal bilang gado-gado bri"

"hehehe sana masuk, Aden langsung ganti baju ya, pakaian kotor kamu juga langsung masukkan ke mesin cuci, nanti biar Fahmi yang cuci"

"apa?!"

"ettt, ada jadwal"

.
.
.

Malamnya....

Aku tengah sibuk mengerjakan laporan di atas ranjang.

Kriiiik....
"bebbb....."
Fahmi masuk dan langsung duduk di sebelahku.
"beb, malam minggu"

"oh"

"aku punya ini!"
Fahmi mengeluarkan sebungkus Kondom dari sakunya.
"yuk ahh...."

"kau tidak lihat aku sedang sibuk?"
Aku masih fokus mengetik laporan tugasku untuk minggu ini.

"sambil ngerjain aku bor dari belakang ya!"

"MANA BISA BEGITU!!!!!!!!!"

"ayah kok teriak?"
Tanpa sadar ada Aden yang sedang mengintip dari balik pintu.

"ahh bu..bukan apa-apa, sana tidur"
Kataku.

"masih jam 8 yah"
Dan Adenpun pergi.

Plak plak plak!
Aku memukul Fahmi.
"sudah kubilang kau jangan begini kalau ada anak-anak di rumah! Dasar om om mesum!"

"iya iya maaf lupa beb, namanya juga manusia"

"huhhh sana ambilkan Flashdisk ku di lemari!"
Fahmi turun dari ranjang dan berjalan ke arah lemari.
"di dalam laci mi"

****FAHMI POV****

"iya..."
Aku membuka laci dan mengambil Flashdisk di dalamnya.
Tapi ada sesuatu yang mencuri perhatianku...

Buku tabungan Abri yang terbuka dengan angka yang tidak bisa kalau hanya di sebut banyak!
"bri! Uang sebanyak ini kau simpan?!"

"hei jangan melihat barang orang sembarangan!"
Abri turun dari ranjang dan merebut buku tabungannya yang sedang ku pegang.
"ini untuk modal usaha!"

"modal usaha bagaimana?!, 936 Juta lho bri, gajimu saja juga mungkin belum sampai situ, kau dapat darimana?"
Tanyaku serius.

"hufffff, beberapa dari warisan kakek ku dulu, beberapa dari gajiku, belum juga bonus, hasil penjualam sawah kakek dulu di desa..."
Orang ini berbahaya :l
"yang pasti aku tidak korupsi! Oke?, itu haram dan berdosa besar, cukup jadi gay saja dosa terbesarku"

"yahhahaha maaf bri, tapi dengan uang itu usaha seperti apa yang kau ingin lakukan?"
Tanyaku.

"emmm......, sebenarnya dari dulu aku ingin membuka Gym seperti kak Rian cuma sampai sekarang belum dapat lokasi yang pas"
Rian?

"Siapa itu Rian?"
Tanyaku emosi.

"kakaknya Akbar mi"
Akbar?!
Siapa lagi itu?!

"Siapa lagi orang itu? Kau selingkuh ya?! Tega!"

"dengar dulu otak bokep, huffff begini jadinya kalau dulu lahirannya bukan di rumah sakit tapi di rumah uya, kau tidak ingat Akbar?"
Aku menggeleng.

"yang waktu study tour kita di SMA, kau bertemu dia di permandian"
Aku pernah study tour?
"dasar pikun!"

.
.
.
.

****ARMY POV****

Ini dia!
Aku habis keluar untuk membeli martabak manis kesukaanku.
Ahhh pas sekali, ini mood boosterku banget!

Walau masih tertutup kotak, aroma manisnya sudah berhasil menggelitik hidungku!
"mhhh ahhh ohhhh yes.... Ahhh fuck!"

"stres"
Ucap Aden.

"berisik!"
Saat aku melihat Aden...
Dia tengah bertelanjang dada dan cuma memakai handuk.
"be..ber...ahhh akhhhh aku kenapa?!!!!!"

"kau kenapa?, sakit?"
Gawat dia mendekat!
"hei, wajahmu merah...., kau panas dik?"

"s..st..stop! Jangan mendekat!!!!"

"kau kesurupan?!, eh?! Ga..Gawat! Hidungmu berdarah my!"

"heh?!"
Benar saja, saat aku menyentuhnya ada cairan merah gelap keluar dari hidungku.

*****

Keluarga cemara

Jangan lupa vote :)

Pluviophile (Sejenak#3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang