Selingan...

94 20 3
                                    

Tempat terakhir....

Sebuah daratan luas dengan hamparan padang rumput nan hijau.

Ikan-ikan berenang bebas di aliran sungai yang berbatu dan berair jernih....

Capung-capung beterbangan..., hinggap di daun rumput lalu terbang lagi kesana-kemari...

"DASAR KAU!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"

****FAHMI#1 POV****

"ehh jangan marah"
Abri memarahiku karena aku mendorongnya dari tepian sungai.

"bagaimana aku tidak marah kalau kau selalu menjengkelkan?!"

"eh?, aku menjengkelkan?, hmm.... Bagaimana kalau aku bilang ada yang menikah diam-diam di belakangku?"
Jujur...
Aku masih sedikit cemburu setelah tahu Abri pernah menikah dan punya anak bernama Army.
Yahhh walaupun Army sudah aku adopsi hehe.

"eghhhhh sudah cukup!, kenapa kau masih suka mengungkit masalah itu?!"

"habisnya...., kau tidak pernah cerita soal ibunya Army padaku"

"berkali-kali aku bilang, aku dan ibunya Army tidak sengaja bertemu saat aku baru selesai pendidikan dulu!"

"dan kalian pun menikah..., punya anak... Dan kembali padaku seperti tidak pernah terjadi sebelumnyawehhhhhh"
Byurrrr
Akupun ikut basah karena Abri menarikku masuk ke sungai juga.
"uhh untung sayang"

"kalau begitu untuk kesekian kalinya aku minta maaf Fahmi.....!"

"tidak!, ceritakan dulu yang jelas soal ibu Army"

"uggghhhhh semakin kesini kau benar-benar makin menjengkelkan!, pantas saja pembaca cerita mulai berkurang!"

"eh?, kenapa malah bawa-bawa masalah popularitas?, authornya saja yang sudah malas bikin cerita"

"AKU AUTHORNYA DASAR BADUT!"

"kau author?, lalu kenapa kau ada dalam cerita juga?"

"BERISIK IKANNYA KABUR SEMUA!"
Sahut Gusti yang tengah sibuk memancing di tepian sungai bersama Rajab dan Ivan.

"kalian hampir setiap hari bertengkar, tempat ini jadi tidak senyaman dulu"
Kata Rajab.

"tanyakan itu pada badut bucin ini!"
Abri langsung menunjukku.

"eh? Aku lagi?!"

"sini...."
Akbar muncul dan membantu Abri naik ke tepi sungai.
"jangan suka marah-marah bri, nanti cepat tua... Yah walaupun kita abadi di sini"

"Abri kau tolong, aku tidak"
Dengusku kesal berusaha naik sendiri.
"kau mau menikung ya?!"

"omong-omong bar, kau habis kemana?"
Tanya Abri ke Akbar.

"ahaha tadi aku habis masuk ke hutan sana, ternyata di dalam ada pasar hehe"
Jelas Akbar.

"pa..pa..pasar?!, itu pasar hantu!!!!!"
Teriak Rajab.

"jab, kita kan juga sudah mati"
Sambung Ivan.

Cling!!!!!!!!
Cling!!!!!!!!!!!
Sebuah kilatan muncul dari puncak bukit rumput.
Langit berubah menjadi gelap...
Angin bertiup kencang.

"ada yang batu meninggal!"
Ucap Gusti.

Jadi....
Beginilah tempat ini...
Orang-orang yang ada di sini adalah orang yang sudah meninggal dunia seperti kami.
Tempat muncul arwahnya juga berbeda, biasanya arwah yang baru meninggal akan muncul di dekat arwah orang yang dulu pernah dia kenal.

Wushhhhh!!!!!!
Angin beserta kabut tebalpun muncul.
Perlahan bersamaan dengan kabut yang mulai menghilang nampak sosok...

"i...itu......"

Kabut pun menghilang...
Dan nampak...
"FAIZAL!!!!!!!!!!!!!"
Teriakku melihat orang yang barusan datang adalah adikku sendiri.

"eh?, ehhhhh apa ini?!, aku dimana?! Dan kenapa aku muda lagi, eh?, KAKAK!!!!!!!!!!"
Faizal langsung berlari menuruni bukit dan hendak memelukku.

Namun..
Plak!
Aku langsung menamparnya.
"KENAPA KAU MUNCUL DI SINI?! KENAPA BUKAN DI TEMPAT AYAH DAN IBU?!!!!!!"

"Mu..muncul?, aku saja tidak tahu ini di mana... yang aku tahu aku cuma tidur di kamar dan langsung pindah ke sini, EHHHHH KAKAK KAN SUDAH MENINGGAL!!!!!"

"KAU JUGA BARUSAN MENINGGAL!"
Bentakku.

"eh?! USO! INI CUMA MIMPI!"
Dih, malah ngeyel, masih belum berubah anak ini.

"kalau ini mimpi..., harusnya kau bangun kan waktu aku tampar tadi?"

Dia langsung terdiam....
Terdiam untuk waktu lumayan lama.
Sepertinya masih syok.
"ja..jadi... Aku sudah meninggal?, HAH INI ISEKAI?! KALAU BEGITU MANA PEDANGKU?!, mana.... WAIFUKU?!!!!"

"ehem..."
Gumam Abri.

"eh?! Kak Abri juga ada!, Kak Akbar, Kak Rajab, Kak Gusti dan.... Ehhh siapa itu?"
Faizal menunjuk Ivan.

"AKU IVAN!"

"huffff...., aku akan mengantarmu ke tempat ayah dan ibu"
Kataku.

"kau sepertinya tidak suka aku di sini"
Dengus Faizal kesal.

"maka dari itu aku akan mengantarmu sekarang!!!!"
Akupun menarik tangan adikku dan hendak membawanya ke tempat dimana Ayah dan ibuku sekarang tinggal.

*****

Sambil nunggu otak author mikir lanjutan Army X Aden, author kasih selingan kondisi Abri Fahmi dari sejenak # 1.

Serah lo pada mau vote yang ini apa enggak :v

Pluviophile (Sejenak#3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang