Biru (43)

128 18 11
                                        

.
.
.
.

"bagaimana para saksi?, sah?"

"Sah!!!!!!"

.
.
.
.

Dan sore hari pun tiba...
Aku minta izin ke keluargaku untuk keluar sebentar.
Alasannya cari angin, soalnya hari ini terlalu berat.

Dan tujuanku adalah pantai losari.

Di sini aku...
Berjalan menyusuri tepian anjungan pantai ini.

"batu ini...."
Batu tempatku dan Fahmi dulu memulai hubungan.

"eh?"
Fahmi?
Tanpa sengaja aku bertemu Fahmi di tempat ini juga.
"a..anu....."

"hehe, aku cuma kebetulan lewat sini saja, jadi sekalian singgah dulu"
Santai sekali...
Setelah seminggu berlalu, ini kalimat pertama yang kudengar dari mulutnya.

"kau...., yakin cuma lewat?"

"hm"
Fahmi tersenyum.
"hanya lewat, dan tanpa sengaja aku mengingat sesuatu di sini..."

"sesuatu...."
Aku tertunduk.
"maaf, karena aku... Kita harus mengakhiri ini mi"

"bri...., 5 hari lagi pernikahanmu, dan minggu depan...., aku juga akan lamaran...."

Hah?
"kau....."

"aku belum bertemu wanita itu, tapi ku yakin... Dia sama cantik dan sama baiknya seperti calonmu itu"

"mi....., kau.. Tidak main-main kan?"

"kau benar bri..., kita sudah dewasa, mari kita mulai hidup masing-masing dari sekarang, dan menjadi teman"

"ti..tidak! Aku tidak mau!, aku ingin tetap bersamamu"

"hehe bodoh..., sebentar lagi kau akan punya istri"

"aku istrimu!, tolong hiks... Panggil aku istri! Aku ingin bersamamu"
Tangisanku yang tertahan selama seminggu pun pecah.
Aku langsung memeluk Fahmi dengan erat.
"semua ini bullshit!, aku terus membohongi diriku sendiri!, aku tidak mencintai perempuan itu, aku hanya bisa mencintaimu mi...."

"bri..., lupakan aku pernah menyukaimu, hei ingat sebentar lagi kau akan berkeluarga..... Dan..."

Aku menatap Fahmi.

"ini tempat kita memulai, dan sekarang... Kita akan mengakhirinya juga di sini"

"mi.. ja...jangan...."

"bri, aku mau kita putus"

"jangan katakan itu bangsat!"

"sudah aku katakan hehe, semoga jadi keluarga yang sakinah bri"

Aku terduduk...
Kenyataan pahit ini.
Sudah kuduga suatu saat akan tiba suatu masa dimana kami harus melewati ini.

Hubungan penuh dosa ini....
Sampai kapanpun tidak akan pernah berakhir indah seperti dalam novel ataupun fiksi remaja.

Ini hanya akan menjadi bagian dari masa lalu yang kelam....

Dan hanya akan terpendam selamanya.

.
.
.
.
.

Seminggu kemudian....

****FAHMI POV****

Buruk...
Sangat buruk.
Tak sesuai dengan apa yang aku pikirkan.

"yahh bu...., Fahmi ini terlihat manja, tapi tenang... Dila ini akan jadi pasangan yang cocok untuk Fahmi"
Kata ibu dari calon istriku.

"ahaha, polisi ya....., hebat juga anak ibu ini"
Puji ayahnya, walaupun raut wajahnya saat menatapku terlihat seperti sebuah penghinaan dan merendahkanku.

Pluviophile (Sejenak#3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang