Cerita #2 (72)

102 18 3
                                        

Seminggu kemudian....

Aku dan seluruh casis yang lain menunggu bis datang menjemput.
Aku melihat beberapa dari mereka masih sibuk bercengkerama dengan keluarga, saling peluk, dan hal-hal manis lain.

"tidak ada yang ketinggalan kan?"
Tanya papah.

"tidak, sudah ku cek semalaman"

"nah, kamu nurut kata pelatih ya selama pendidikan, jangan bikin aneh-aneh!"

"siap pak!"

"oke tampan, jangan permalukan papah dan ayahmu!"

"siap!!!!!!!"

"sebentar..."
Papah mengeluarkan hpnya dan memotretku.
Ckrek!
"untuk ayahmu, nanti papah kirimkan padanya"

"makasih pah"

"itu Fahmi sama Army"
Seseorang menghampiri kami.
Itu om Aryo!

"om!"
Aku segera memeluknya, dan ternyata di belakangnya ada kakek dan nenek, juga ada kak Suzan dengan sepupu kecilku Erie.
"nek, kakek!"
Aku langsung memeluk mereka semua.

"cucu nenek sudah besar...."
Tiap ketemu perasaan cuma ini kalimat nenek :v
Nenek kemudian menciumi wajahku.
"jangan nakal di dalam asrama ya, baik-baik sama teman sekamarmu, makannya teratur, harus rajin mandi, kalau sudah waktu tidur langsung tidur, jangan lupa sholat, berdo'a, do'akan ayahmu supaya berkah"
Mirip sekali dengan ayah.....

Tapi kak Rio mana?
"nek, om, kak Rio mana?"
Tanyaku.

"kakakmu menunggu di asrama nanti"
Kata tante Suzan.
"jadi kamu selama pendidikan akan di jaga sama Rio"

1 kata...
Menjengkelkan >:3
"mumpung kakakmu masih sering ke Spn, jadi Nenek suruh dia untuk mengawasi kamu, nenek bisa tahu kelakuan kamu bagaimana di situ"

"nenek tidak perlu sampai begitu...."

Bis pun datang....
Semua Casis langsung menarik koper mereka naik ke bis.

"om..."
Kalau ada keluarga aku harus memanggil papah dengan sebutan om hehe.
"aku pamit kalau begitu"

"iya, jangan main-main ya!"
Kata papah.

"nek, kek, om, tante, aku berangka ya!"
Aku menyalami mereka satu-satu dan bergegas naik ke atas bis.

Lambaian tanganku terus bergerak hingga bis mulai menjauh....

.
.

Sepanjang perjalanan aku menengok keluar jendela bis..
Aku menarik nafas panjang, hidup baruku akan segera di mulai!
Aku tidak akan pernah mengecewakan ayah dan papah lagi!

Teman-temanku...
6 bulan lagi aku akan langsung menemui mereka lagi!
Alan!, Rifki! Dan Akir!, tunggu aku 6 bulan lagi!

"serius sekali..."
Ucap seorang casis yang duduk di sampingku.

"ehehe i..iya aku sangat bersemangat hari ini!"

"be..bersemangat?, aku malah gugup sekali!!!!!"
Kata seseorang di belakangku.

"ayolah santai saja!"
Kata Casis yang di sebelahku tadi.
"oh iya, siapa namamu?"
Tanyanya.

"aku Army!, salam kenal!"

"Army, namaku Yusuf"
Yusuf memperkenalkan namanya.
"oh iya, Army Syam Abri?"

"eh?, kau tahu nama lengkapku?"

"10 nama teratas itu pasti akan jadi sorotan casis lain!"
Jelas orang yang di belakang.
"oh iya!"
Dia berdiri lalu memajukan kepalanya ke arah kami.
"namaku Reja, namamu tadi Army kan?, si nomor 2!"

"i..iya.... Ehehe jadi malu..."

"tidak perlu malu, kau harusnya bangga"
Kata Yusuf.

"kalau begitu kenalkan temanku, dia ini si nomor satu!"
Reja menunjuk orang yang duduk di sebelahnya.

Orang yang nampak cuek, dia hanya sekilas melirik kami lalu kembali menulis di buku kecilnya.
Pfffft Diary?!
Tapi tetap saja aku meras sikapnya itu membuatku sedikit terganggu...

"jangan melihatku terus"
Ucapnya ketus.
Aku jadi kesal, padahal niatku untuk berkenalan dengannya tapi balasan yang ku dapat darinya begini?

"ehehe maaf ya, dia memang agak pendiam, di sekolah juga dulu dia sifatnya agak dingin"

"Ja, kau bisa tidak membicarakan itu pada orang lain?"
Uh?, dia akhirnya mengeluarkan kalimat yang panjang huehuehue.

"ayolah den, kau harus mulai bergaul dengan orang lain, jangan aku terus"

"dengar Ja, kita bukan teman, kau saja yang terlalu ge'er"
BANGSAT SEKALI ORANG INI!!!!!!!!!!!!!
Tanganku sudah mengepal sekarang, oke!, satu kalimat menyebalkan lagi keluar dari mulutnya aku akan langsung membuat bekas tinju di pipinya!
"lagipula aku sudah berkali-kali bilang kalau kita itu tidak sama"

"DASA......"
Yusuf langsung menahanku dan segera menarikku duduk.

Seisi bis memperhatikan kami.
"hei! Kalian sedang apa?!"
Tanya pak Polisi yang sedang menyetir.
Sial...
Aku jadi lupa kalau ada pelatih di bis ini.
"jangan macam-macam, kalian itu masih casis, satu kesalahan kalian bisa langsung di keluarkan mengerti!"

"siap pak!"
Sahut kami.

*****

Den....

Btw kemarin authot ulang tahun wkwkwk

Jangan lupa Vote :)

Pluviophile (Sejenak#3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang