05 • getting called by

977 230 9
                                    

Menjadi panitia acara kegiatan kampus bagi seorang mahasiswa yang duduk di tahun ke 2 bangku perkuliahan adalah hal yang lumrah. Pun bagi seorang Naoi Rei, atau yang biasa dipanggil Rei.

Sebagai orang yang aktif di berbagai kegiatan organisasi, terutama organisasi himpunan mahasiswa jurusannya. Kesempatan untuk menjadi panitia dari acara makrab tentu tidak bisa dilewatkan begitu saja oleh Rei.

Semenjak duduk di bangku tahun pertama, Rei sudah bertekad kalau dia harus bisa menjadi panitia untuk mahasiswa baru ketika ia duduk di bangku tahun ke 2.

Beruntung, kakak tingkat di atasnya memberikan kesempatan pada Rei untuk menjadi panitia, meski hanya sekadar panitia penjaga pos untuk acara penelusuran atau jurit malam di acara Malam Keakraban yang diadakan di sebuah tempat wisata alam yang cukup terkenal di daerahnya.

Di mana di tempat tersebut terdapat sebuah danau buatan yang oleh panitia, akan dijadikan pos terakhir untuk acara yang jurit malam. Dimana dari keseluruhan pos yang ada, Rei kebagian menjaga pos terakhir bersama tiga orang lainnya: Wonyoung, Sunoo, dan Haruto.

Kegiatan tersebut dimulai tepat jam 12 malam. Beberapa kelompok dilepas secara bergantian dan berkala dalam waktu yang berbeda-beda.

Semuanya berjalan lancar. Para peserta mahasiswa baru yang ikut kegiatan tersebut baru sampai di pos terakhir sekitaran jam 2 dini hari.

Tak langsung diterima secara bersamaan, ketika memasuki pos terakhir mereka harus masuk satu persatu kelompok.

Semua peserta datang dalam keadaan lengkap dan penuh semangat. Meski tengah malam, banyak dari mereka yang masih kelihatan segar.

Tak seperti perpeloncoan, kegiatan malam keakraban yang diadakan dan bertujuan mendekatkan para mahasiswa baru satu sama lain tersebut cukup menyenangkan. Beberapa pertanyaan dan tantangan dalam permainan yang sudah dirancang diikuti oleh setiap kelompok dengan penuh tekad.

Melihat itu semua membuat Rei ikut tersenyum. Meski tubuhnya dipenuhi dengan rasa lelah tapi ia senang karena niatan semua panitia mengadakan acara Makrab ini tersampaikan dengan baik.

Ya, semuanya berjalan sesuai rundown acara. Sampai akhirnya tiba-tiba ada yang meletakkan ujung dagu di pundak Rei yang posisinya berada di paling belakang ketiga temannya.

Rei menengok sekilas. Dari ekor matanya, bisa ia lihat Liz adalah orang yang tiba-tiba datang dan mengagetkannya.
 
 

"Kenapa?" tanya Rei kemudian. Ia sama sekali tak bergerak dan membiarkan Liz terus meletakkan dagu di atas pundak kanannya.

"Dicari Liz."

"Oh. Di pos mana emang?"

"Pos satu."

"Oh oke," sahut Rei yang kemudian mengangguk. Lalu tanpa pikir panjang, Rei melangkah pergi ke luar arena pos penjagaannya menuju ke pos satu.
 
 

Sebenarnya posisi pos satu dengan pos terakhir tempat Rei berjaga itu sangat dekat, hanya terhalang oleh danau buatan yang kedalamannya tak lebih dari dua meter tersebut.

Rei terus berjalan hingga sampai di tempat tujuan.

Sialnya, tak ia temukan Liz yang katanya mencari dan meminta dirinya untuk datang. Bukan hanya Liz, Rei bahkan tak menemukan satu orang pun di pos tersebut.

Kosong.
 
 

"Ada di pos 2 kali ya?" ucap Rei bertanya pada dirinya sendiri. Ia kemudian kembali melangkah hingga ke pos 2.
 
 
 

Hasilnya?

Sama seperti di pos pertama.

Tak ada Liz dan tak ada siapapun di sana.

Sama seperti sebelumnya, Rei berpikir bahwa mungkin saja Liz ada di pos berikutnya. Mengikuti jalur penelusuran yang ada, Rei berjalan ke arah pos 3.

Sialnya, lagi-lagi, ia tak menemukan seorang pun di pos tersebut. Hingga akhirnya ia sampai di pos ke empat.

Tak seperti di 3 pos sebelumnya, kali ini Rei melihat ada beberapa orang di sana. Termasuk Liz, yang katanya mencari dan meminta dirinya untuk datang.
 
 
 

"Liz!" panggil Rei membuat Liz yang tengah mengobrol dengan Sullyoon, Jungwon, Yoon dan Dohyun, menoleh ke arahnya.

"Kenapa Rei?" tanya Liz ketika Rei menghampirinya.

"Kamu tadi kenapa nyamperin aku dan nyuruh aku cari kamu di pos 1?"

"Hah?"
 
 

Liz bingung. Ia tak mengerti akan maksud pertanyaan Rei. Pun dengan keempat orang lainnya: Sullyoon, Jungwon, Yoon dan Dohyun.
 
 

"Aku nyuruh kamu nyariin aku?" Liz mencoba menginterpretasikan pertanyaan Rei.

Rei mengangguk.

"Apa nggak aneh?" ucap Liz lagi dengan nada bertanya pada Rei.

Seperti tersadar. Mata Rei melebar.

"Eh, iya juga, ya..."

"Lo disuruh nyamperin Liz di pos berapa?" Dohyun ikut bertanya dengan tatapan heran.

"Satu."

"Jangan disamperin, Rei," ucap Dohyun lagi.

"Hah? Kenapa emang?"

Bukan Rei, yang bertanya justru Sullyoon.

"Itu penghuni sini yang suka iseng sama orang yang nggak sadar kalau orang itu bisa komunikasi sama mereka." Jawab Dohyun.

Membuat Rei menelan salivanya.

"Belom lo datengin, 'kan, Rei?" tanya Liz agak sedikit khawatir.

Takut kalau Rei sampai kenapa-napa.
 
 
 

Rei tersenyum. Kemudian menggelengkan kepala. Ia memilih berbohong daripada jujur tapi membuat teman-temannya jadi khawatir.
 
 
 

"E-emang kenapa kalau gue udah ke sana?" tanya Rei pada Dohyun dan Liz.

"Takut lo kenapa-napa lah. Udah dinampakin sama dikerjain begitu. Biasanya paling kecil efeknya sakit. Cuma kayaknya lo belum sampe kena begitu karena nggak nyamperin ke sana. Jadi aman." Jelas Dohyun.
 
 
 

Rei lagi-lagi tersenyum. Dalam hati ia meringis. Bagaimana kalau teman-temannya tahu ia sudah sempat ke pos 1?
 
 
 
 
 

Dan benar saja apa kata Dohyun.

Rei memang tidak sakit saat itu juga ketika dikerjai. Hanya saja ia langsung sakit selama 3 hari setelah kegiatan tersebut selesai.

unusual; k-idols ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang