Semilir angin malam ini menemani seorang gadis bernama Sheon yang sedang mengangkat-angkat sebuah ember ke atas atap.
Ia yang baru saja kembali dari rumahnya ke kos jam 8 tadi, langsung bergegas mencuci beberapa baju kotor yang sudah menumpuk.
Sebenarnya Sheon biasa mencuci baju kotornya sebelum pulang ke rumah. Namun kemarin lusa karena keadaan yang mendesak, ia langsung bergegas pulang tanpa melakukannya terlebih dahulu.
Jadilah setiba di tempat tinggal sementaranya, Sheon menyelesaikan tugasnya yang tertunda.
Di tengah kesunyian malam dengan langit mendung tanpa cahaya bintang sama sekali, Sheon pergi ke area untuk menjemur baju.
Tak hanya dirinya, banyak para penghuni kos yang turut melakukan hal yang sama seperti dirinya, menjemur baju malam hari. Terbukti dari banyak baju yang menggantung di setiap tali jemuran yang berjejer. Beruntung tali jemuran miliknya kosong dan tak digunakan.
Sebetulnya bisa saja Sheon membawa bajunya ke tempat laundry. Ditinggal beberapa hari. Lalu langsung terima bersih.
Sayangnya, ia tak begitu percaya dengan jasa penatu di sekitar area kosnya. Dulu pernah sekali Sheon menggunakan jasa penatu tersebut, alhasil ada beberapa baju putihnya yang terkena lunturan warna. Belum lagi beberapa baju yang turut rusak dan berlubang. Pihak penyedia penatu tersebut tak mau bertanggungjawab dan berdalih kalau mereka hanya mencuci dan menyetrika saja. Di mana segala kerusakan tidak menjadi tanggungjawab mereka.
Sejak saat itu Sheon memilih untuk mencuci bajunya sendiri.
Satu persatu baju dalam ember yang dibawanya Sheon keluar dan lampirkan pada tali jemuran yang ada.
Sebagai orang yang cukup pemberani, menjemur baju di malam hari adalah hal kecil untuk Sheon. Meskipun ada beberapa gangguan yang sering terjadi. Seperti saat ini misalnya. Sheon mendengar suara yang terus-terusan memanggil namanya dari arah ujung jemuran dekat tempat penampungan air.
Sheon memutuskan untuk tidak mempedulikan suara panggilan tersebut dan tetap fokus pada kegiatannya menjemur baju. Bagaimanapun, Sheon ingin cepat selesai dan istirahat karena besok masih ada kuliah pagi.
Hingga sisa baju terakhir.
Sheon membungkuk, ia mengambil satu kemeja putihnya untuk kemudian diperas dengan air perasan ia tampung di dalam ember yang bawa.
Belum sempat ia melampirkan baju terakhir tersebut pada tali jemuran di depannya, Sheon dikejutkan dengan kekacauan yang tiba-tiba terjadi.
Jemuran di depannya. Semua baju yang sudah ia gantung dan jepit dengan jepitan kayu menghilang dan berpindah tempat menjadi berada di bawah.
Ya, semua pakaian basah yang baru saja ia jemur tiba-tiba terjatuh tanpa ada yang menyentuh.
Angin?
Yang benar saja. Meski mendung dan berangin, tapi tak sekuat itu. Sheon bahkan sudah menjepit bajunya dengan dua jepitan untuk masing-masing baju.
Tali putus?
Nope.
Tali jemuran masih setia terikat dan bergantung di depan mata.
Jadi, penyebab jatuhnya baju-baju Sheon bukan karena keduanya.
Belum sempat Sheon memproses apa yang terjadi, dirinya kembali dikejutkan dengan jemuran milik penghuni kosan lain yang tiba-tiba melayang dan jatuh dengan sendirinya.
Mata Sheon melebar. Gemuruh di dadanya berdegup lebih cepat. Lututnya mendadak lemas. Ia melihat semua tali jemuran yang ada di atas atap tersebut terus bergoyang dan berayun membuat baju-baju yang tergantung terus berjatuhan.
Tak sanggup berteriak, Sheon memutuskan untuk berlari dan turun dari atap tempat menjemur.
Masalah baju bisa ia urus esok pagi. Yang penting sekarang, ia tidak pingsan di atas sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
unusual; k-idols ✔️
Fanfiction[BOOK TEN] A book of horror short stories compilation 👻 Start: March, 28th 2022 End: December, 18th 2022