140 • roomate

311 118 0
                                    

"Lo kok rajin banget solat di masjid,  sih?" tanya Eric pada teman sekamarnya yang baru saja pulang dari solat subuh berjamaah di salah satu masjid dekat kos tempat tinggal mereka.

Meski bukan seorang muslim, tapi Eric cukup perhatian dan ingat dengan jadwal solat yang biasanya dilakukan oleh teman sekamarnya itu.

Kalau biasanya Eric masih dalam keadaan tidur, tidak hari ini. Ia sengaja begadang untuk menyelesaikan salah satu tugas untuk penilaian project akhir semester mumpung hari ini tidak ada kuliah pagi.

Dan ketika ia hendak tidur, temannya tiba-tiba datang dan masuk ke dalam kamar mereka.

"Ya maksud gua kenapa nggak solat di kosan aja." Lanjut Eric menjelaskan maksud dari pertanyaannya.

"Kalau di agama gua, cowok tuh bagusnya solat di mesjid, Ric. Lagian...."

"Lagian apa?"

Sang teman melirik ke arah lemari besar yang terbuat dari kayu jati yang memang ada di setiap kamar. Lemari tersebut digunakan untuk menyimpan pakaian. Karena ukurannya yang cukup besar, dua penghuni di setiap kamar bisa menggunakannya secara bersama.

"Gua pernah solat dan mepet lemari. Maksud gua belakangnya lemari persis, eh..."

"Eh kenapa?"

"Pas lagi duduk di antara dua sujud, tiba-tiba ada yang nyolek ujung telinga gua dari belakang."

Mata Eric membola.

"Tapi belakang lo, 'kan, lemari???"

"Ya makanya. Gua sempet ngira itu elo yang emang mau jahilin gua. Eh pas kelar solat, gua buka lemarinya. Kosong dong????"

"Demi apa???"

"Demi Tuhan!" seru Sang teman sekamar dengan raut wajah tak dibuat-buat. "Makanya, gua nggak pernah mau lagi solat di kamar. Mending di masjid sekalian. Lumayan pahalanya juga lebih banyak."

"Kata gua lo aneh," timpal Eric kemudian.

"Aneh kenapa?"

"Lo rajin ibadah, tapi kok takut setan?"

"Ya lo bayangin aja lagi diem tiba-tiba dicolek dari belakang, mana yang nyolek nggak kelihatan. Kalaupun itu bukan setan, tetep aja nakutin, Ric."

"Hahaha! Iya juga, sih."

"Btw, Ric."

"Btw apa?"

"Ambilin handuk, dong."

"Hah? Handuk? Buat apa?"

"Buat gua."

"Lah? Lo mau ngapain minta ambilin handuk segala."

"Mau mandi."

"Ya ambil aja sendiri! Nggak punya tangan lo???"

"Bukan gitu, gua lagi di-"
 
 
 
 
 
 
"RIC! ERIC!!! TOLONG AMBILIN GUA HANDUK!"
 
 
 
 
 
Eric membeku di tempat.

Suara barusan tedengar seperti dari kamar mandi.

Suara yang sama persis dengan suara temannya yang sedang berdiri tepat di belakang pintu kamar kosnya saat ini.
 
 
 
Di mana perlahan, sosok tersebut tersenyum dengan lebarnya hingga mulutnya robek sampai sebatas telinga, lalu berubah menjadi gumpalan asap hitam dan langsung melesat masuk ke dalam lemari.
 
 
 
"Damn...." Rutuk Eric dengan lidah yang mendadak kaku dan sulit digerakkan.
 
 
 
"WOY! ERIC AMBILIN GUA HANDUK BURU!! GUA LUPA BAWA HANDUK!!!"

unusual; k-idols ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang