41 • something happened in the restaurant

480 168 1
                                    

Sepasang kaki jenjang turun dari sebuah kendaraan roda empat. Tak lama, keluar sosok setinggi 173 sentimeter.

Gadis bertubuh kurus dan berambut panjang hitam legam tersebut menurunkan kacamatanya.

Keningnya mengerut, ia melihat gumpalan awan mendung menyelimuti tempat yang ia datangi saat ini. Tak seperti di tempat sebelumnya, bahkan di dalam mobil yang ia tempati selama berjam-jam tadi, yang sangat panas karena bulan yang sudah memasuki musim kemarau. Di tempatnya berdiri saat ini udara terasa dingin. Bahkan bisa ia rasakan angin menyapu kulit tubuhnya yang hanya terbalut kaos lengan pendek disertai dengan celana jeans semata kaki.

"Kita bakal makan di sini?" tanyanya kemudian.

"Yap! Katanya udah pada keburu laper, 'kan?" tanya Ahn Yujin, yang juga turun dari kendaraan yang sama dari kemudi supir.

Ya, Yujin adalah pengemudi dari kendaraan yang mereka gunakan.

"Kenapa, Nyo? Ngelihatinnya gitu banget?" tanya Yujin lagi pada Wonyoung, yang biasa ia panggil dengan nama lebih pendek, Wonyo.

Wonyoung melirik Yujin, tak yakin apakah ia harus menjawab pertanyaan Yujin atau tidak.

Masalahnya, Wonyoung ingin menyarankan untuk mencari tempat makan lain. Tetapi, melihat Yujin dan teman-temannya yang sudah sangat kelaparan, ia jadi tidak yakin.

Namun, ia tak bisa membohongi perasaannya sendiri yang memaksanya untuk pergi dari sana. Entah apa maksudnya, rasanya berat bagi Wonyoung untuk melangkah masuk ke dalam restoran di depan matanya


"Ehm, gue di mobil aja deh ya," ucap Wonyoung pada akhirnya.

"Lo nggak laper?"

Bukan Yujin, yang bertanya kali ini adalah Rei, yang sedari tadi menggandeng tangan Liz yang berada di sampingnya.

Lalu ada Gaeul dan Leeseo yang turut berdiri bersisian.


Sebenarnya Wonyoung merasa lapar, terakhir kali makan adalah pagi tadi. Sementara sekarang sudah jam 4 sore. Beruntung ia tidak memiliki magh.

"Enggak."

Niatnya sembari menunggu teman-temannya nanti, Wonyoung akan memakan cemilan yang tersisa.

"Ikut aja, Nyo. Nggak makan nggak apa-apa, tapi ikut masuk ke dalem. Daripada sendirian di mobil." Saran Gaeul.

"Nggak deh, kak. Gue agak pusing ngelihat orang banyak begitu," kilah Wonyoung.

Well, memang. Restoran yang berada di depannya ini sangat ramai. Hal tersebut tak mengherankan, letaknya yang berada di pinggir jalan raya membuat siapapun dengan mudah sampai. Pun ukuran tempatnya yang cukup luas. Wajar kalau banyak orang yang mampir untuk makan.



"Ya udah, deh, kalau gitu-"





DUAR!!!!





Perkataan Yujin terpotong. Keenam pasang mata yang masih berdiri di area parkiran dekat jalan raya tersebut, kompak menolehkan kepalanya ke arah sumber suara yang berasal dari dalam restoran.

Tak lama, banyak orang berbondong-bondong keluar dari dalam sana. Membuat keenamnya sedikit kebingungan.

Hingga salah satu pengunjung yang mobilnya diparkir di samping mobil mereka datang. Lari tunggang langgang sembari menggendong balita diikuti oleh dua orang dewasa lainnya.

"Maaf, Mbak, ini kenapa ya? Ada apa?" tanya Yujin berusaha mencari informasi.

Namun, ia tak mendapat jawaban karena orang yang ditanyai lebih memilih masuk ke dalam mobil ketimbang menjawab pertanyaan Yujin.



"Mending kita masuk mobil dulu, deh." Saran Liz yang ikut panik melihat kepanikan orang-orang yang ada.

"Ya udah kalian masuk mobil. Gue mau ke sana sebentar-"

"Lo mau ngapain?" tanya Gaeul pada Yujin.

"Nyari tahu."

"Buat apa? Nggak usah. Udah kita cari tempat makan lain aja!"

"Tapi-"







"Pak, maaf, itu kenapa ya?" Wonyoung bertanya. Bertanya pada salah satu juru parkir yang terlihat sibuk mengatur beberapa kendaraan yang berusaha keluar dari sana.

"Gas meledak, neng. Terus tiba-tiba ada pegawai yang kesurupan dan ngamuk-ngamuk ke pelanggan." Jelas juru parkir yang ditanya oleh Wonyoung. "Lagi ngamuk tuh yang jaga. Kemungkinan karena ada pengunjung yang juga bawa penjaga. Makanya tubrukan terus jadi kacau."

unusual; k-idols ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang