155 • run

359 101 0
                                    

"Itu bocil kenapa pada lari-lari? Nggak takut jatoh apa ya??? Mana abis hujan begini. Jalanan jadi licin..." ucap Somi pada Doyeon yang berdiri di sampingnya.

Keduanya kini hendak mencari makan malam. Malas memasak, rencananya mereka berniat untuk membeli nasi goreng yang dijual di depan komplek.

"Abis pada pulang ngaji nggak, sih? Setahu gue anak-anak sini tuh kalau ngaji abis maghrib gitu. Terus baliknya abis isya."

"Oh, iya, sih. Bisa jadi," sahut Somi. "Cuma kenapa dah itu pada lari-larian?"

"Abis pada lihat setan kali!" celetuk Doyeon asal, membuat Somi langsung menoleh ke arah Doyeon dan memukul bahunya.

"Sembarangan lo kalau ngomong!"

FYI, Somi itu bukan penyuka hal-hal berbau horror. Alias... penakut. Dan Doyeon yang tahu akan hal itu seringkali sengaja menakut-nakuti Somi karena suka melihat reaksi Somi ketika ketakutan.

"Serius, Som," jawab Doyeon. "Kapan hari tuh, 'kan, gue beli sarapan ya. Nah, pas di tukangnya tuh banyak ibu-ibu yang beli sarapan buat anak-anaknya gitu. Nah mereka pada cerita soal anak-anak mereka yang katanya pada lihat setan abis pulang ngaji. Jadi, kayaknya, sih, mereka abis lihat setan lagi."

"Masa abis pulang ngaji malah lihat setan, sih????"

"Ya kenapa enggak?" tanya Doyeon. "Lo lihat, 'kan, mereka tadi pada bawa senter?"

Somi mengangguk.

"Kata salah satu ibu-ibu yang cerita tuh ya, 'kan, anaknya mainin senter pas balik ngaji. Nah waktu dia nggak sengaja ngarahin senternya ke area yang gelap banget gitu. Dia sama temen-temennya lihat penampakan mbak cantik. Terus mereka langsung kabur. Awalnya, sih, si ibu nggak percaya sama omongan anaknya itu. Dikira halu. Tapi karena ternyata anak-anak lain lihat juga, baru deh ibunya percaya."

Somi langsung mendekat ke arah Doyeon, lalu melingkarkan tangannya di lengan milik sang teman.

"Si Mbak Cantik ngira itu bocil anaknya kali ya? Makanya nampakin diri terus."

"Ih lu mah ngaco!"

"Yee, bener tahu, Som. Kaumnya mbak cantik itu nggak bisa sembarangan nampakin wujud. Kecuali yang udah sesepuh gitu, atau yang emang apa tuh namanya hasrat? Atau apa, sih, yang kayak keinginan dalam hatinya tuh menggebu-gebu banget makanya bisa nampakin terus-terusan."

"Mana gue tahu, emangnya gue temen mereka ap-"



Somi terdiam. Lidahnya seperti tercekat. Tak jauh dari posisinya berdiri, ia melihat sosok yang mungkin menjadi penyebab kenapa para anak kecil tadi berlari.

unusual; k-idols ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang