62 • kebisingan

436 137 2
                                    

Jeon Wonwoo, sudah tak tahan lagi.

Lingkar hitam di bawah matanya yang semakin kentara akibat kurang tidur berbanding lurus dengan seberapa besar rasa kesalnya.

Padahal, ia sengaja pindah kos karena ingin ketentraman beristirahat setelah pulang kerja. Bukannya malah harus terjaga sampai jam tiga.

Ya, tiga. Tiga dinihari.

Dan karena hal itu, performa kerjanya di kantor menjadi terganggu. Ia seringkali mengantuk di kantornya. Tak jarang ia ketiduran di sela-sela jam kerja. Dan hal itu membuatnya mendapat teguran untuk kali pertama selama dua tahun ia bekerja.

Jujur, Wonwoo tak habis pikir. Tak habis pikir dengan tetangga sebelah kamarnya yang selalu saja berisik setiap malam. Tak hanya sendiri, bahkan tetangganya itu sering sekali membawa teman-temannya untuk datang. Di mana biasanya mereka akan terus mengobrol, menyalakan musik, dan tertawa-tawa sampai akhirnya di sekitaran jam tiga lah mereka baru menghentikan semua aktivitas.

Satu kali Wonwoo masih memaklumi, mungkin hanya sesekali, pikir Wonwoo kala itu. Tiga kali, Wonwoo mencoba bersabar. Tapi, 7 kali berturut-turut? Well, ini sudah di luar batas rasa sabarnya.

Makanya, begitu bangun pagi ini, Wonwoo berniat untuk mendatangi rumah pemilik kos yang berjarak sekitar lima menit dari kos yang Wonwoo tempati. Hendak melayangkan protes, dengan harapan semoga sang pemilik bisa menegur tetangga kosnya tersebut.

Biar bagaimana pun, Wonwoo bukanlah pemilik tempat tersebut, rasanya kurang pantas kalau dia yang menegur secara langsung.

Jam menunjukkan pukul 6 lewat 5 menit.

Masih terlalu pagi memang, tapi kalau tidak sekarang, kapan lagi? Wonwoo hanya punya waktu pagi-pagi sekali atau malam-malam sekali ketika dia baru pulang kerja.

Dan karena tak mau mengganggu waktu istirahat si pemilik, Wonwoo memilih waktu di pagi hari.

Beruntung sang pemilik turut terbiasa untuk bangun pagi. Makanya ketika Wonwoo sampai di kediamannya, Wonwoo melihat laki-laki paruh baya tersebut tengah menyapu halaman rumahnya yang banyak dijatuhi dedaunan kering dari pohon-pohon yang ada di halaman rumah.
 
 
   
 

"Jadi, gitu, Pak. Jujur saya agak terganggu sama kebisingan mereka." Ucap Wonwoo setelah menceritakan tujuan dan kronologi dari kejadian yang ingin ia beritahu kepada sang pemilik.
 
 
 

Sang pemilik mendengarkan dengan saksama. Sesekali guratan di kening tampak tatkala mendengar apa yang Wonwoo ceritakan. Namun, tak sekalipun beliau mencoba menyela pembicaraan Wonwoo. Ia memilih untuk menunggu sampai Wonwoo menyelesaikan perkataannya.
 
 
 

"Mas ngekosnya di lantai berapa ya, Mas? Saya lupa. Maklum udah tua."

"Oh, lantai 4, Pak." Jawab Wonwoo membuat kening sang pemilik kembali menampakkan guratan.

"Tapi, Mas. Penghuni di lantai 4 itu baru satu orang aja, dan itu cuma Mas."

unusual; k-idols ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang