172 • bau

314 97 3
                                    

Jung Hoseok, bukanlah seorang yang mudah percaya dengan hal-hal yang berhubungan dengan mistis atau gaib. Ia bahkan meragukannya.

Tak jarang, saking tidak percayanya, ia akan selalu berdecih ketika mendengar ada orang lain yang menceritakan pengalaman mistis mereka. Kemudian ditinggal pergi oleh Hoseok begitu saja.

Mulai dari pengalaman diganggu dengan suara tangisan, langkah kaki yang tak jelas sumbernya, bau menyengat yang tiba-tiba muncul, sampai penampakan wajah buruk rupa. Dari yang sendiri, berdua, hingga beramai-ramai.

Hoseok meragukan kebenaran itu semua.

Well, prinsipnya itu semua hanya halusinasi dan imajinasi semata. Yang muncul akibat rasa lelah yang berlebih hingga menimbulkan fantasi-fantasi aneh di luar nalar.

Ya, kebanyakan orang memang selalu skeptis dengan hal yang tak pernah mereka alami. Termasuk Hoseok.

Hingga ketika ia mengalami kejadian mistis ketika sedang berboncengan dengan salah satu teman kantornya.

Saat itu, ia dan Hyungwon tengah melakukan dinas keluar kota dan menginap di salah satu hotel bintang 3.

Mereka yang berniat hendak jalan-jalan malam sembari mencari makan, melajukan motor terlalu jauh dari hotel tempat menginap.

Di mana ketika jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, mereka masih berada di jalanan karena kesasar akibat arahan Google Maps yang ternyata salah jalan. Bukannya membawa mereka ke tempat pulang, malah di bawa ke area pemukiman sepi penduduk yang kanan dan kirinya dihiasi semak belukar, hutan, hingga pemakaman.
 
 
 

"Nyium nggak lo?" tanya Hyungwon dari arah depan.
 
 

Ya, yang membawa motor kali ini adalah Hyungwon. Sementara Hoseok duduk di belakang. Keduanya kini berada di jalanan yang kanan dan kirinya dipenuhi berbagai pohon tinggi yang cukup rimbun dan lebat hingga membuat sinar rembulan sulit masuk karena terhalang dedaunan.

"I-iya," jawab Hoseok agak terbata. "Bau kayu nggak, sih?" tanya Hoseok kemudian.

Hyungwon mengangguk.

"Tepatnya kemenyan, Seok."
 
   

Kemenyan atau getah pohon yang termasuk dalam species Stryraz. Di Indonesia, kemenyan kerap digunakan sebagai dupa atau campuran rokok kemenyan. Aromanya sangat khas dan kuat, dan mudah terbawa angin.
 
   

Keduanya kemudian diam. Dan memilih terus melanjutkan perjalanan. Hyungwon tak ingin membahas soal itu. Setidaknya tidak sekarang.

Setelah hampir lima belas menit berlalu. Mereka akhirnya keluar dari area perhutanan, dan mulai masuk ke area pemukiman. Bagian kanan dipenuhi banyak rumah-rumah warga. Sementara di bagian kiri terdapat area persawahan dan pemakaman yang cukup luas.
 
   

"Kok baunya nggak hilang ya, Won?" tanya Hoseok tiba-tiba, membuat Hyungwon melirik ke arah spion untuk bisa melihat wajah Hoseok.

"Bau yang tadi?"

"Iya."

"Kebawa angin kali."

"Nggak, ini mah bukan kebawa angin. Ini seolah baunya ada di deket kita. Persis."

"Coba deh nengok ke kiri." Pinta Hyungwon.
 
 

Hoseok menurut. Ia melihat area pemakaman warga yang bisa dikenali dari plang di pintu masuk area tersebut. Tulisannya terlihat karena ada satu lampu yang terpasang di sana. Sementara di sisi lain tidak ada sama sekali. Menjadikannya gelap dan sulit dilihat.
 
 

"Kenapa?"

"Baunya dari sana kali."

"Enggak, Won. Kalau emang baunya baru ada lagi dari situ, harusnya selama perjalanan tadi hilang. Tapi ini enggak. Dari pas di hutan tadi sampe sekarang, baunya masih terus kecium. Kuat banget. Kayak gua seolah pake parfum aroma itu."

"Tahu nggak, Seok?"

"Apa?"

"Gua cuma cium baunya pas di hutan tadi. Dan itu cuma sekelebat abis itu hilang. Sampai sekarang pun, gua udah nggak nyium lagi baunya."

"Hah..."

unusual; k-idols ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang