55 • makan malam

478 151 1
                                    

"Kenapa, ay?" tanya Minhyuk pada Wendy, sang kekasih yang duduk di hadapannya.

 
 
Saat ini Minhyuk dan Wendy tengah berada di sebuah restoran dekat kantor tempat mereka bekerja.

Dikarenakan kepalang lapar, mereka lebih memilih untuk makan malam terlebih dahulu sebelum pulang ke kediaman masing-masing.

Wendy tak menjawab, ia malah tersenyum sembari menganggukkan kepalanya ke arah jam satu dari posisinya.

Membuat Minhyuk sontak menoleh ke belakang.

 
 
"Temen kamu?" tanya Minhyuk kemudian.

 
 
Wendy menggeleng. Saat ini pandangannya sudah kembali pada Minhyuk.

 
 
"Bukan."

"Terus kok disenyumin? Kirain kamu kenal."

"Soalnya dia ngelihat ke arah meja kita mulu, yang. Makanya aku lihatin balik. Terus mata kita nggak sengaja ketemu barusan, makanya aku senyumin." Jawab Wendy memberi alasan.

 
 
Minhyuk tertawa kecil. Tak habis pikir dengan Wendy. Kekasihnya satu itu memang kelewat ramah. Saking ramahnya, orang asing yang tidak ia kenal pun akan ia lempari senyum.

 
 
"Pegawai di sini kayaknya, ay." Tebak Minhyuk kemudian.

"Iya, kayaknya. Berdirinya aja di deket pintu masuk," ucap Wendy sembari kembali melirik ke arah perempuan yang dilihatnya tadi. Diikuti Minhyuk yang turut menoleh ke arah yang sama.

 
 
Perempuan tersebut kini sudah tidak lagi memperhatikan meja yang ia dan Minhyuk tempati.

 
 
"Fokus makannya, ay. Jangan lihatin orang lain mulu. Keburu malem nanti kamu dicariin mama kamu."

"Iya, iya. Ini juga fokus makan, kok."
 
 
 
 
 
Ya, Minhyuk dan Wendy memilih untuk fokus menghabiskan makanan yang masing-masing dipesan. Sesekali mereka mengobrol membahas soal pekerjaan di divisi masing-masing.

Obrolan terus berlanjut hingga keduanya sama-sama sudah selesai menghabiskan makanan yang ada. Setelah berdiam selama 10 menit untuk membiarkan makanan dalam perut mereka turun, kata Wendy mereka harus diam sejenak sebelum melakukan kegiatan lain setelah makan, Minhyuk dan Wendy beranjak dari tempat duduk mereka.

Keduanya berjalan beriringan menuju meja kasir.

Masih bisa Wendy lihat pegawai yang tadi terus memperhatikan mejanya dan Minhyuk.

Wendy masih penasaran, kenapa perempuan itu terus memandanginya tadi? Apa perempuan itu mengenal ia dan Minhyuk? Atau mungkin salah satunya?

Ketika perempuan itu mengarahkan pandangannya ke arah Wendy, Wendy langsung mengalihkan wajahnya. Ia berjalan mendekat ke arah Minhyuk yang kini tengah membayar bill di meja kasir. Wendy pegangi ujung jaket yang Minhyuk kenakan.

Namun, sedetik kemudian Wendy mengalihkan lagi pandangannya. Berniat untuk melihat ke arah pegawai itu lagi.

 
 
"AAAAAAAA!"
 
 
 
 
BRAK!
 
 
 
 
"Loh, ay? Kamu kenapa?" tanya Minhyuk yang panik ketika melihat Wendy terjerembab. Jatuh dengan keadaan terduduk.

 
 
Minhyuk langsung mengulurkan tangannya ketika Wendy malah membelalakan matanya sambil melihat ke sana kemari.

 
 
"Ay?" panggil Minhyuk sekali lagi.

 
 
Karena uluran tangannya tak mendapat sambutan, Minhyuk berjongkok untuk membantu Wendy berdiri.

 
 
"Ay kamu kenapa?" tanya Minhyuk lagi.

 
 
Wendy menelan salivanya.

 
 
"Perempuan tadi. Perempuan yang aku bilang ngelihatin kita tadi. Tiba-tiba ada di depan aku pas aku mau noleh ke arah dia."

 
 
Satu alis Minhyuk terangkat. Ia kemudian menoleh ke belakang.

Tak ada siapapun kecuali mereka berdua. Dan pengunjung resto lain yang berada di tempat duduk masing-masing. Serta pegawai resto yang sedang bekerja. Tapi di tempat lain. Bukan di belakang Minhyuk.

 
 
"Ayo, Ay, berdiri dulu," ucap Minhyuk sambil memegang bahu Wendy. Membantunya untuk berdiri.

 
 
Selesai membayar bill makan mereka berdua, Minhyuk langsung membawa Wendy keluar. Tangannya terus menggenggam tangan Wendy.

 
 
"Ay, kayaknya yang tadi kamu lihat itu bukan orang, deh," ucap Minhyuk membuat Wendy mengerutkan kening.

"Dari awal yang kamu bilang dia berdiri di dekat pintu masuk itu.... aku nggak lihat ada siapapun di situ, ay."

unusual; k-idols ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang