49 • penangkal

443 143 4
                                    

"Ngapain lo?" tanya Lia ketika melihat Chaeryeong tengah meletakkan beberapa buah bawang merah dan bawang putih di pintu kamarnya.

"Jaga-jaga," ucap Chaeryeong sambil terus meletakkan beberapa buah di sudut kamarnya.

"Jaga-jaga dari apa? Nggak takut kebauan bawang?" tanya Lia lagi.
 
 

Chaeryeong beranjak dari jongkoknya. Ia kemudian mengambil tisu untuk mengelap tangannya yang basah sehabis mencuci bawang-bawangan tadi.
 
 

"Mending kebauan bawang deh daripada uang gue hilang."

"Hah? Gimana maksudnya? Hubungannya bawang sama uang apaan?" Lia kembali bertanya. Ia duduk di pinggiran kasur yang ditempati Chaeryeong.
 
 

Sementara Chaeryeong memilih menyandarkan tubuhnya pada meja belajar yang ada di kamarnya tersebut.
 
 

"Lo tahu Ryujin?"

"Tahu."

"Uang dia kemaren hilang. Awalnya dia nggak nyadar. Tapi karena udah lebih dari sekali hilang. Akhirnya dia nyadar. Dan nggak cuma Ryujin aja. Yuna penghuni kos lantai tiga juga ngalamin hal yang sama. Kalau Ryujin nggak langsung sadar sama uangnya yang hilang, beda sama Yuna yang langsung ngeh. Dia langsung cek rekaman kamera tersembunyi yang sengaja dia taro di bonekanya, 'kan, takutnya ada maling yang masuk gitu. Ternyata nggak ada apa-apa."

"Terus?"

"Ya terus uang dia nggak cuma sekali dua kali hilang, tapi udah tiga kali. Akhirnya dia coba nyimpen uangnya secara terpisah gitu, dia bagi-bagi. Misal di laci dia taro 200, di dompet 500, di tas 400, eh besok paginya uang di masing-masing tempat itu hilang 100."

"Anjir???"

"Karena kesel uangnya hilang mulu, akhirnya dia browsing dan tanya ke temen-temennya. Jawaban mereka semua sama."

"Apa?"

"Tuyul."
 
 

Lia menutup mulutnya. Tak percaya dengan ucapan Chaeryeong barusan. Terkejut lebih tepatnya. Dan Chaeryeong tentu mengerti akan hal itu. Mendengar cerita Yuna kali pertama, ia juga kaget dan tak langsung percaya. Sampai ketika penghuni kamar kos lain turut mengalami hal yang sama.
 
 

"Gue sama Yuna langsung cari-cari cara buat nangkal mereka supaya nggak masuk dan ngambil uang gue sama Yuna. Dan naro bawang merah sama bawang putih itu salah satu caranya. Tuyul nggak suka sama bau dua bumbu dapur itu. Harusnya, sih, bawang-bawangannya ditaro di tempat nyimpen uang. Cuma buat jaga-jaga, sekalian aja gue taro depan pintu sama tiap pojok kamar. Coba deh lo periksa dompet lo, Li. Sebenarnya kalau duitnya banyak, sih, nggak kerasa. Yang kerasa tuh kalau duitnya dikit. Hilang selembar dua lembar lo pasti ngeh."

"Ih kok gue jadi takut..."

"Bukan cuma lo yang takut, gue juga. Mana gue sering banget nyimpen uang cash kan gara-gara kasus mobile banking sama ATM banyak kena pishing segala macem. Eh malah disamperin tuyul."
 
 

Sedikit panik, Lia langsung beranjak dari tempat tidur Chaeryeong, ia berniat kembali ke kamarnya sebelum Chaeryeong memanggil namanya.
 
 

"Li!"

"Apa?"

"Jangan lupa taro cermin di tempat lo nyimpen uang. Terus uang yang berlembar-lembar juga mending iket pake karet gelang. Jangan lupa pas mau nyimpen uangnya, lo berdoa juga."
 
 
 
 
   
 
 
 
 
 
 
 
 
 

👻👻👻
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

a/n;

ini based on true story di komplek perumahan aku belakangan ini, ada beberapa tetangga aku yang akhir-akhir ini ngalamin kejadian kehilangan uang secara misterius

dan ya, udah berkali-kali, mana uang yang hilang itu nggak sedikit

kalian hati-hati ya gaes, sebelum simpen uang baca doa dulu

unusual; k-idols ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang