Park Soobin, terbangun dari tidurnya tatkala mendengar suara berisik keramaian yang teramat sangat dari arah luar kamarnya.
Tepatnya dari arah jalan raya di lantai satu.
Soobin melirik sekilas ke arah jam digital yang ada di atas meja nakas samping tempat tidur.
Waktu menunjukkan tepat pukul 12 tengah malam.
Dengan penuh kegusaran, ia singkirkan selimut yang menutupi tubuhnya. Lalu berjalan ke arah balkon kamar lantai dua untuk mengecek ada apa di bawah sana.
Sialnya, baru sempat Soobin menyingkap tirai yang berada di jendela, suara-suara tersebut mendadak hilang.
Tak mau menyimpan rasa penasaran, Soobin tetap menyingkap tirai jendela rumahnya, dan mengintip dari balik jendela kamar yang terletak di lantai dua tersebut.
Gelap.
Tentu saja.
Akibat bencana alam yang sempat terjadi beberapa waktu lalu di sekitaran tempat tinggalnya, banyak tiang-tiang lampu yang roboh hingga menyebabkan keadaan jalan menjadi gelap gulita.
Pun dengan jalanan di depan rumah Soobin. Penerangan dari teras rumahnya tak mampu memberikan penerangan secara menyeluruh kepada jalan yang di sisi kanan dan kirinya dipenuhi banyak pohon bambu.
Kosong.
Seharusnya.
Gelap dan Sunyi.
Tak ada suara sama sekali.
Keramaian bak di pasar yang sebelumnya Soobin dengar benar-benar hilang bagai ditelan bumi.
Bulu kuduk Soobin meremang seketika. Terlebih ketika ia rasakan hembusan angin menyentuh tengkuk belakang lehernya.
Dengan segera, Soobin menutup tirai jendela kamarnya. Ia membalikkan tubuhnya bersiap untuk kembali ke atas tempat tidur.
Sialnya, suara riuh bak di pasar yang ia dengar kembali terdengar bersamaan dengan dirinya yang membalikkan badan.
Mereka, seakan tahu ketika diperhatikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
unusual; k-idols ✔️
Fanfiction[BOOK TEN] A book of horror short stories compilation 👻 Start: March, 28th 2022 End: December, 18th 2022