161 • knocks

311 90 0
                                    

Sibuk dengan ponselnya selama berjam-jam sudah menjadi kebiasaan yang sangat mengasyikkan bagi seorang Joy. Ia bisa menikmati berbagai macam hiburan hanya dari satu benda.

Mulai dari video lucu, drama yang bisa membuat terharu, sampai tautan berbagai macam ilmu baru.

Biasanya, ia akan memainkannya selepas maghrib, setelah ia pulang kerja dan membersihkan diri.

Pun hari ini, hampir 4 jam berlalu, waktu kini menunjukkan pukul sepuluh.

Entah ia yang mengantuk hingga berhalusinasi atau memang terjadi secara nyata, di tengah asyiknya Joy menonton video bertema-kan misteri, tiba-tiba ia mendengar suara jendela kamarnya diketuk.



TUK!




TUK!





TUK!





Tak hanya sekali, jendelanya terus diketuk sampai tiga kali. Tubuh Joy mendadak beku, ia menelan salivanya. Rasa ragu menghampirinya.

Ingin memeriksa, tapi takut. Tak ingin memeriksa, tapi penasaran. Hatinya gamang. Bingung dengan tindakan apa yang harus ia lakukan.

Ada beberapa kemungkinan apa atau siapa yang mengetuk jendela Joy.

Pertama, itu manusia. Namun, kemungkinan itu sulit ia terima karena sebuah fakta kalau kamarnya berada di lantai dua.

Jadi, kalaupun benar itu manusia yang berwujud nyata, bagaimana mungkin bisa mengetuk jendela kamar Joy? Kecuali maling yang mungkin memanjat.

Namun, itu juga tak mungkin. Selain tak ada balkon. Tak ada apapun yang bisa membuat orang bisa menggapai jendela Joy dari luar, kecuali menggunakan tangga dari bawah, atau tali dari atas. Dan dilihat dari ketiadaan tanda-tanda suara berisik dari atas ataupun bawah, rasanya itu bukan manusia.


Kemungkinan kedua, itu pohon. Dahan pohon yang terkena angin lalu membuatnya bergerak dan mengetuk jendela Joy tanpa disengaja.

Sialnya, lagi-lagi kemungkinan itu harus ia coret karena tak ada pohon di dekat jendela kamarnya.

Sekali lagi, butuh tangga dari bawah atau tali dari atas untuk bisa menggapai jendela Joy.


Kemungkinan ketiga, itu hewan. Kelelawar atau burung misalnya. Meski kedua hewan tersebut jarang ditemukan di area perumahan yang Joy tempati ini, rasanya masih ada kemungkinan tersebut meski kecil.

Tapi... kenapa? Kenapa hewan tersebut mengetuk jendela kamar Joy?

Tidak sengaja menabrak? Masa tiga kali?

Sengaja menabrakkan diri? Untuk apa?




Kemungkinan keempat, angin menggerakan jendela kamar Joy yang tak tertutup atau terkunci rapat.

Sialnya, Joy harus menyingkirkan kemungkinan ini karena nyatanya Joy selalu menutup dan mengunci rapat jendela kamarnya tiap kali ia baru pulang kerja, yaitu jam 5.

Dan kalaupun jendela terbuka atau tidak rapat lalu terkena angin, bukankah harusnya tirai yang menutupi jendela tersebut bergerak ke sana kemari?

Nyatanya, benda mati tersebut diam dan bergerak sama sekali.



Lalu kemungkinan terakhir, kemungkinan yang paling tidak masuk akal tapi masih mungkin terjadi, ketukan tersebut berasal dari makhluk astral yang jahil dan ingin menganggunya.



Di tengah pemikirannya yang sedang melanglang buana, Joy dikejutkan dengan suara ketukan untuk kesekian kalinya.

Kali ini ketukan lebih dari tiga kali. Dan dilakukan dengan sangat cepat secara beruntun, seperti hendak memaksa agar Joy membuka jendela kamarnya tersebut.






TUK! TUK! TUK! TUK! TUK! TUK! TUK! TUK! TUK! TUK! TUK! TUK! TUK! TUK! TUK! TUK! TUK! TUK! TUK! TUK! TUK! TUK! TUK! TUK! TUK! TUK! TUK! TUK! TUK! TUK! TUK! TUK! TUK! TUK! TUK! TUK! TUK! TUK! TUK! TUK! TUK! TUK! TUK! TUK! TUK! TUK! TUK! TUK!










Membuat Joy langsung melemparkan ponselnya dan menutupi tubuhnya dengan selimut sampai sebatas kepala.

unusual; k-idols ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang