96 • penangkal

382 131 0
                                    

"Kenapa lo?" tanya Keum Donghyun kepada si lebih muda, Lee Jaeho atau yang biasa dipanggil Jeff, yang tengah menampakkan wajah tak bersemangat. Bukan hanya hari ini tapi juga hari-hari sebelumnya, selayaknya orang yang kekurangan tidur dan asupan nutrisi.

"Lo punya kenalan orang yang paham ilmu gaib nggak, bang?"

Bukannya jawaban, Donghyun malah dihadapkan pada pertanyaan yang cukup mengejutkan dari mulut Jeff.

"Mau ngapain lo anjing???!"

"Bukan buat macem-macem, bang. Justru sebaliknya."

Alis Donghyun terangkat sebelah. Bingung dan heran.

"Di deket rumah gua, ada yang main pesugihan. Dan tumbalnya tuh orang-orang sekitar rumah."

"Anjrit! Lo serius?" tanya Donghyun dengan mata membola.

Jeff mengangguk lemah.

"Warga nggak punya bukti langsung, cuma ciri-cirinya kelihatan banget. Itu orang nggak kerja, bang. Nggak ada yang kerja di keluarganya, tapi mendadak kaya raya. Dua dari tiga anaknya mendadak meninggal dalam kurun waktu dua bulan berturut-turut. Banyak orang, terutama anak kecil, yang sering lihat makhluk aneh-aneh di rumah dia. Sebenarnya asalkan kita semua nggak kena ya kita agak bodo amat. Cuma masalahnya, kasihan sama anaknya, bang. Sisa anak pertama doang, itu juga masih umur 8 tahun kelas 1 SD. Dia telat masuk SD karena emang dulu keluarganya senggakmampu itu. Anehnya dalam waktu kurang dari 6 bulan mendadak kaya raya."

"Suudzon banget lo sama tetangga lo? Kalau emang dia ternyata beneran kerja dan dapet duit gimana? Atau warisan?"

"Kalau bener begitu bagus, bang. Cuma ya nyatanya nggak gitu. Sekarang bukan cuma anaknya dia aja yang terancam jadi tumbal berikutnya, tapi warga lain juga. Udah beberapa hari belakangan warga di komplek perumahan gua dapet teror, bang."

"Teror apaan?"

"Ya, makhluk astral. Kita nggak tahu bentukannya kayak gimana. Yang jelas ganggu. Seringnya ganggu lewat ketukan pintu tiap di atas jam 12 malem. Bikin nggak bisa tidur. Kalau pintu dibuka, besoknya satu keluarga yang ada di rumah sakit semua. Dan itu udah 5 rumah yang begitu." Jelas Jeff lagi.

Well, Jeff pasrah. Ia tak mengharapkan solusi dari Donghyun yang malah mengatainya suudzon. Namun, ia tetap melanjutkan bercerita karena butuh teman untuk berbagi kekhawatiran dan kegelisahannya.

"Banyak yang duga kalau kita bakal jadi calon tumbal selanjutnya, bang."

"Udah coba lo konfrontasi ke orang yang tertuduh?"

Jeff mengangguk. "Tapi kita semua nggak ada yang bisa masuk ke rumah itu, bang. Tiap sampe gerbang rumahnya pasti bawaannya panas, dan langsung pengen pulang. Ada yang sial, ngelihat makhluk item gede di depan rumah orang itu. Di mana saking gedenya, kaki itu makhluk segede rumahnya, bang."

Donghyun memperhatikan Jeff. Ia coba baca ekspresi wajah temannya satu itu. Mencari gurat kebohongan yang mungkin terselip ketika bercerita. Sayangnya, wajah serius yang Jeff tampakkan memberi kesan sebaliknya.

"Coba lo pelihara angsa, Jeff."

Kening Jeff mengernyit.

"Angsa?"

Donghyun menganggukkan kepalanya. "Dulu di kampung gua. Mbah gua pelihara satu angsa. Angsa yang biasa aja. Hewan pada umumnya. Nggak ada angin nggak ada hujan, tiba-tiba rumah mbah gua didatengin sama orang. Ujug-ujug orang itu nyuruh mbah gua jual angsanya. Kata tetangga sekitar, sih, itu orang udah beberapa kali keliling kayak orang cari alamat. Nah, doi nyamperin mbah gua tuh pas mbah gua lagi ngelepas angsanya. Disuruh ngejual tanpa alasan, mbah gua jelas nolak dong, orang baru mau mulai melihara masa disuruh jual. Mana nggak ada alasan logisnya lagi. Anehnya, orang itu tetep kekeuh nyuruh mbah gua jual angsanya. Bahkan sampai nawar belasan juta supaya mbah gua mau jual itu angsa ke dia, dan waktu mbah gua nanya buat apaan eh jawabannya bikin kaget."

"Buat apaan emang?"

"Buat dimatiin," ucap Donghyun membuat Jeff terbelalak.

"Segitunya, bang?"

Donghyun mengangguk.

"Karena kesel mbah gua langsung usir itu orang. Dan pas ditanya sama mbah putri kenapa itu orang kekeuh buat beli dan nyuruh mbah gua jual. Mbah gua cerita kalau sebenernya beliau tahu kalau itu orang punya maksud tertentu. Dan niatannya itu biar pesugihannya nggak keganggu sama angsa yang dipelihara mbah."

"Apa hubungannya angsa sama pesugihan, bang?"

"Katanya ya, jin pesugihan orang itu takut sama angsa yang dipelihara mbah gua, Jeff. Padahal ya itu orang rumahnya jauh. Ada kali jarak 500an meter. Tapi tetep aja jinnya jadi takut buat ngelakuin tugasnya di kampung itu."

Jeff mengerjap. Mengerjap tak percaya. Ia kira makhluk astral semacam itu tak takut pada apapun dan akan terus melakukan tugasnya tanpa ampun dan pandang bulu.

"Kedengaran nggak masuk akal. Tapi nggak ada salahnya lo coba."

unusual; k-idols ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang