"Ngapain kamu lihat-lihat saya!!!!!"
Jaehyun menelan salivanya.
Ini.... adalah kali pertama bagi seorang Jaehyun melihat peristiwa kerasukan.
Saat ini, tepat di hadapan matanya, ia melihat adik dari temannya, yang masih berusia 7 tahun, berada di atas langit-langit rumah dengan tangan menempel di dinding seolah tengah merayap.
Kembali ke satu jam sebelumnya, Jaehyun yang laptopnya sedang rusak, memutuskan untuk pergi ke rumah sang teman, Jungwoo, yang memang cukup pandai dalam hal memperbaiki perangkat keras.
Jaehyun tak mau membawanya ke tukang service. Ia beralasan kalau ia takut isian dalam laptopnya dipreteli seperti yang terjadi pada laptop milik Sewoon, teman kantornya, yang minggu lalu terpaksa harus beli laptop baru karena kejadian tersebut.
Tak ada yang aneh, semua baik-baik saja. Jaehyun duduk di atas lantai sembari fokus memperhatikan bagaimana Jungwoo memperbaiki laptop miliknya. Sementara temannya terus mengutak-atik bagian yang dirasa rusak.
Ya, semua baik-baik saja sampai tiba-tiba keduanya mendengar suara barang pecah di ruang tamu. Suara yang sangat kencang membuat Jaehyun dan Jungwoo langsung berlari ke luar kamar untuk memeriksakan hal tersebut.
Dan hal yang mereka dapati membuat mereka terkejut setengah mati.
Seorang anak perempuan yang masih duduk di bangku kelas dua sekolah dasar tersebut tengah merayap menaiki tembok yang ada di ruang tengah.
Di mana ketika teman Jaehyun meneriakinya, anak perempuan tersebut malah mempercepat kecepatannya dalam merayap. Tak hanya itu, ketika teman Jaehyun berusaha menarik sang adik untuk turun ke bawah, anak perempuan tersebut malah beralih ke tengah-tengah, mendekati lampu yang ada di sana.
Sontak hal itu membuat seisi rumah panik. Ibu dari Jungwoo berteriak histeris sambil menangis. Sementara ayah dari Jungwoo memerintahkan Jungwoo untuk memanggil siapapun tetangganya yang dirasa memiliki kemampuan untuk mengatasi hal yang terjadi pada si bungsu.
Jaehyun sendiri?
Jaehyun hanya bisa berdiri kaku di ujung pintu masuk menuju ruang tamu. Ia bertugas untuk menjaga pintu agar tetap tertutup, supaya si bungsu tidak merayap keluar. Dan harus membukanya ketika teman Jaehyun datang bersama orang yang sedang dipanggil, entah siapapun itu.
Tak hanya merayap di atas langit-langit rumahnya, bocah kecil tersebut turut meracau tak jelas. Berkali-kali tertawa ketika melihat tangisan dan gurat kekhawatiran dari orang-orang yang ada. Lalu sedetik kemudian marah ketika ada orang yang berusaha menurunkannya dari atas sana.
Bak kelelawar yang bergantung di dahan pohon. Kepala anak perempuan tersebut terus menghadap ke bawah. Sesekali lidahnya terjulur keluar sambil tertawa.
Hal tersebut terus terulang hingga Jungwoo pulang dengan membawa seseorang yang tidak Jaehyun kenal.
Setelah membiarkan keduanya masuk, dengan tetangga yang mulai ramai berdatangan dan berkumpul di depan teras rumah, gadis yang tengah bergelantungan tersebut menatap orang yang baru saja datang dengan mata menyalang.
"Ngapain kamu datang ke sini?!!! Ahahahahaha!"
Masih terus bertahan di depan pintu masuk, Jaehyun terus diam. Ia melihat tetangga temannya yang kini merapalkan bacaan-bacaan yang Jaehyun kurang pahami karena pelafalannya yang terlalu cepat.
Di mana hal tersebut ternyata berpengaruh pada adik Jungwoo yang masih terus bergelantungan di langit-langit ruang tamu. Gadis kecil tersebut semakin marah.
"Berhenti! Saya bilang berhenti! Pergi kamu dari sini!!!! Ahahahahaha!!!"
Hal tersebut terus terjadi sampai tiga puluh menit kemudian ia melompat dan menerjang tubuh tetangga Jungwoo yang sedari tadi terus merapalkan bacaan-bacaan doa. Di saat itulah Jungwoo dan ayahnya langsung memegang si bungsu agar tidak memberontak dan mengamuk lebih dari ini.
Bacaan-bacaan doa kembali dirapalkan sembari menekan beberapa titik di kaki yang ada. Meski tak begitu yakin akan berhasil, Jaehyun terus memperhatikan apa yang dilakukan oleh tetangga Jungwoo tersebut.
Untungnya, lima belas menit kemudian bocah perempuan tersebut bisa mulai tenang. Entah karena lemas atau memang yang merasukinya sudah keluar, ia mulai tertidur dengan deru napas teratur.
"Ada yang ngirim, Pak. Tapi sebenarnya bukan buat si adek. Cuma karena adek lagi sakit dan keadaannya yang paling lemah, makanya kiriman itu masuknya ke badan si adek."
Begitu yang Jaehyun dengar langsung dari tetangga Jungwoo yang baru saja selesai mengeluarkan makhluk astral yang merasuki adik Jungwoo.
"Sorry ya, Je, lo jadi harus nyaksiin yang beginian," ucap Jungwoo pada Jaehyun.
"Ngapain pake sorry segala. Lagian namanya musibah. Nggak ada yang tahu kejadiannya gimana," ucap Jaehyun sembari menepuk bahu Jungwoo.
Diam-diam ia mendesah kecewa.
'Nggak apa-apa gagal, masih ada lain kali.'
KAMU SEDANG MEMBACA
unusual; k-idols ✔️
Fanfiction[BOOK TEN] A book of horror short stories compilation 👻 Start: March, 28th 2022 End: December, 18th 2022