104 • paranormal activity

387 124 0
                                    

Son Dongpyo, tengah membaca buku kumpulan cerita horor di salah satu aplikasi di ruang tamu tatkala ia mendengar suara orang berjalan di luar rumahnya.

Padahal, saat ini hujan sedang turun dengan derasnya dari tadi sore. Tapi, ia bisa mendengar jelas suara langkah yang beradu dengan gemericik air yang terciprat ketika diinjak.

Fokus Dongpyo mendadak buyar. Cerita di dalam ponselnya tak lagi menarik. Ia memilih diam dan mencoba berkonsentrasi mendengarkan apa yang ia dengar.

Suara yang awalnya hanya berupa langkah di depan rumah, berganti menjadi suara orang yang seperti sedang membenarkan letak ember supaya air hujan yang turun bisa tertampung ke dalam ember tersebut.

Tak berhenti sampai di situ, Dongpyo turut mendengar suara selanjutnya. Kali ini suara seperti orang yang sedang membereskan sendal yang ada di pelataran teras.

Dongpyo pikir, itu adalah suara sang paman. Yang selanjutnya akan membuka kunci pintu rumah yang memang selalu dikunci dari luar oleh orang yang pergi ke luar rumah. Dan karena sang paman sedang tidak ada di rumah, Dongpyo menduga itu adalah pamannya.

Well, ini sudah jam sembilan malam, dan Sang Paman masih berada di luar. Mungkin niat awal akan pulang ketika hujan reda, sayang hujan tak kunjung berhenti dan membuatnya terpaksa menerjang hujan deras supaya bisa pulang ke rumah.

Sekali lagi, itu masih dugaan dan perkiraan Dongpyo.

Nyatanya?

Suara kunci yang dibuka tak kunjung terdengar. Suara decitan pintu yang seharusnya dibuka juga tak ada.

Dongpyo menunggu beberapa saat.

Namun, tak juga ada suara yang lain.

Bahkan mendadak hening diiringi dengan suara hujan yang mulai memelan.

Dirundung rasa penasaran, Dongpyo mencoba beranjak dari posisi sebelumnya, yang tengah merebahkan diri di atas sofa panjang yang berada di ruang tamu tersebut. Kemudian ia berjalan ke arah jendela untuk mengintip siapa orang yang sedari tadi berisik di luar dan di tengah derasnya hujan.

Sialnya, bukan sosok Sang Paman yang ia lihat, melainkan sekelebat bayangan hitam yang tiba-tiba saja melesat terbang di hadapannya; di balik jendela.

Membuat Dongpyo yang terkejut refleks terdorong ke belakang dengan sendirinya hingga dirinya jatuh terjerembab akibat ulahnya sendiri.

"Apaan tuh yang tadi....."

"Jangan-jangan...."

Dongpyo jadi teringat akan sesuatu.

Minggu lalu ia memesan makanan dari temannya yang berjualan secara daring. Dongpyo memesan beberapa menu yang harus diantarkan langsung ke rumah Dongpyo.

Sialnya, setelah menunggu berjam-jam, temannya tak juga datang. Hingga ketika Dongpyo menelpon, temannya mengatakan kalau ia tadi sempat datang ke rumah Dongpyo. Namun, ia kabur setelah melihat sekelebat bayangan hitam besar di depan rumah Dongpyo.

Di mana saking besarnya, rumah tingkat 2 Dongpyo bahkan hanya seukuran kakinya saja.

unusual; k-idols ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang