114 • kursi belakang

350 123 2
                                    

"Ah lo mah, Chan. Kenapa dah suka banget bawa mobil yang two seater???" Keluh Renjun.
 
 

Hari ini Haechan dan teman-temannya yang tergabung dalam kelompok Dream baru saja selesai melakukan reuni kecil-kecilan. Beberapa dari mereka datang menggunakan kendaraan pribadi, sisanya datang dengan angkutan umum karena terlalu malas untuk membawa kendaraan sendiri. Salah satunya adalah Renjun.

Haechan mengajak Renjun untuk pulang bersamanya. Karena masing-masing sudah mempunyai tumpangan masing-masing.

Namun, Renjun mengeluhkan perihal jenis mobil yang Haechan bawa. Sebagai orang yang terbiasa dengan mobil yang lebih besar, agaknya Renjun kurang menyukai tipe mobil sport, terlebih yang hanya memiliki dua kursi.
 
 

"Emang kenapa, sih??? 'Kan enak jadinya nggak rame."
 
 

Berbeda dengan Haechan yang suka keramaian. Renjun cenderung sebaliknya. Maka menurut Haechan, bukankah harusnya Renjun merasa senang karena ikut dengan mobilnya.
 
 

"Ya barang-barang gua taro di mana ini???" ucap Renjun sembari memperlihatkan 3 totebag di tangan kanan dan kirinya.
 
 

Setelah selesai acara, Renjun minta ditemani untuk membeli barang terlebih dahulu. Kebetulan tempat mereka melakukan reuni ada di salah satu mall terbesar di pusat kota.
 
 

"Bagasi luas, anjrit!" Jawab Haechan membuat Renjun memutar bola matanya malas. Lalu menyerahkan barang bawaannya kepada Haechan, sementara ia sendiri langsung masuk ke dalam mobil milik sang teman.
 
 

Membuat Haechan hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah temannya satu itu.
 
 
 
 
 
BRAK!
 
 
 
 
Haechan mulai menyalakan mesin mobilnya setelah ia masuk dan memastikan pintu tertutup dengan rapat. Tangannya mulai bergerak mengendalikan kemudi stir untuk keluar dari pelataran parkir.
 
 
"Pertanyaan serius dah, Chan. Lo kenapa suka banget sama mobil two seater? Kayak... perasaan dulu biasa aja."
 
 

Renjun kembali membuka obrolan dengan pertanyaan yang sama yang ia ajukan pada Haechan sebelum naik mobil tadi.

Dulu, tiap kali ada acara, kebanyakan dari teman-temannya akan memilih menumpang dengan mobil Haechan. Biar sekalian maksudnya. Mereka memiliki mobil tapi sama seperti Renjun, mereka terlalu malas untuk membawanya. Ditambah satu mobil beramai-ramai lebih mengasyikkan ketimbang membawa mobil masing-masing.

Namun, sejak dua tahun lalu, Haechan berubah. Secara tiba-tiba ia mengajak Renjun untuk menemaninya datang ke showroom untuk membeli mobil dengan tipe two seater, dan sejak saat itu Haechan selalu memilih membawa mobilnya yang baru ini.

Renjun sempat meledek dan mengatakan kalau mungkin Haechan sudah bosan menjadikan mobilnya kendaraan bersama. Tapi hal itu dengan cepat dibantah oleh Haechan. Haechan oke-oke saja kalau mobilnya dijadikan kendaraan bersama, toh yang penting ia bukan selalu jadi pihak yang menyetir atau mengisi bensin.

Namun, Haechan tidak pernah mengutarakan kenapa ia jadi suka sekali dengan mobil two seater ini.

Makanya Renjun penasaran dan memilih untuk terus menanyakan hal tersebut.
 
 

"Inget yang kita abis dari Dieng nggak, Jun?" tanya Haechan masih dengan fokusnya melihat ke depan.

"Inget. Dua tahun yang lalu, 'kan?"
 
 

Haechan mengangguk.

Kala itu, ia dan anak-anak Dream memutuskan untuk liburan bersama. Tujuan mereka adalah Dieng.

Tak seperti biasa, mereka membawa tiga mobil. Mobil Mark diisi oleh Jeno dan Jaemin. Mobil Chenle diisi dengan Jisung, sementara Haechan dengan Renjun.
 
 

"Waktu itu, lo sama gua. Lo duduk di kursi depan, sementara di kursi belakang buat barang-barang bawaan kita."

"Ho oh. Terus? Hubungannya apa?"

"Lo sempet ketiduran dan waktu itu gua nyetir sendiri, 'kan?"
 
 

Renjun kembali mengangguk.
 
 

"Pas gua ngelihat kaca spion buat ngecek kursi belakang. Gua nggak sengaja lihat ada setan cewek duduk di kursi belakang."

unusual; k-idols ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang