120 • "diemin aja"

375 127 0
                                    

Beomgyu, bukanlah seorang yang percaya dengan hal-hal mistis. Ia cenderung sangsi dan menganggap itu semua adalah fiktif belaka.

Bahkan ketika ada yang mengaku sebagai seseorang yang bisa melihat hal-hal gaib, Beomgyu hanya akan diam dan tak menanggapi.

Diam-diam menertawakan dalam hati dan mengejek orang yang mengaku-ngaku tersebut. Terlebih ketika mereka yang mengaku bisa melihat sama sekali tak bisa membuktikan perkataan yang katanya bisa melihat hal-hal gaib.

Pokonya, Beomgyu tidak akan percaya kecuali ada bukti. Atau.... ia yang mengalami kejadian tersebut sendiri.

Hari ini, dikarenakan tugas kelompok yang harus dikerjakan hingga larut malam, Beomgyu terpaksa menginap di kos tempat teman sekelompoknya, Wonjin, tinggal.

Tak hanya sendiri, ada juga temannya yang lain. Seperti Heeseung, Jaechan, Keeho dan Asahi. Dikarenakan tempat yang sempit, mereka semua memutuskan untuk tidur di satu ruangan yang luas. Yaitu, ruang tengah kos yang memang tak ditempati.

Semuanya sudah tidur, kecuali Beomgyu yang menyempatkan diri untuk bermain game online terlebih dahulu. Sudah menjadi kebiasaannya sebelum tidur. Atau ia tidak akan bisa tidur bila tak memainkan barang satu level.

Setelah selesai, Beomgyu langsung mematikan ponselnya. Ia berniat untuk segera tidur ketika indera pendengarnya menangkap suara tangisan lirih yang entah asalnya dari mana.

Di mana selanjutnya Beomgyu juga turut mendengar suara berisik dari arah luar jendela. Suara seperti suara hujan dan terjadi badai angin di luaran sana.

Anehnya, ketika Beomgyu melirik ke arah jendela yang ditutup oleh tirai transparan berwarna putih tersebut, Beomgyu tak melihat tanda-tanda terjadi hujan angin yang menyebabkan kegaduhan yang baru saja ia dengar.

Merasa aneh, Beomgyu berniat untuk beranjak dari posisi tidurnya untuk memeriksakan hal tersebut; mencari sumber suara tangisan lirih serta suara keributan di luar jendela, sebelum pergerakan tangannya ditahan oleh Wonjin yang tiba-tiba membuka mata dan memegang tangan Beomgyu supaya tak jadi pergi.

"Diemin aja," ucap Wonjin tanpa membuka mata sama sekali. "Nanti juga mereka diem sendiri," lanjutnya seraya membuka mata.

"Ini kos campuran, Jin?"

Wonjin menggeleng.

Kening Beomgyu mengerut.

"Tapi suara orang nangis tadi, kayak suara perempuan?"

Kali ini Wonjin menganggukkan kepala.

"Diemin aja makanya. Mending tidur lo. Besok ada kelas pagi kita."



Diperintah begitu ya Beomgyu bisa apa selain menurut. Menekan rasa penasarannya, Beomgyu lebih memilih untuk menarik sarung, milik Wonjin yang ia pinjam, sampai ke batas dadanya.

Saat ini, tidur lebih penting ketimbang mengurusi sesuatu yang menganggu yang tidak bisa dilihat dengan kedua mata tersebut.

unusual; k-idols ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang