186 • putar arah

263 87 0
                                    

Choi Eunchan, menghentikan langkahnya. Ia yang berniat membuka pintu gerbang pagar rumahnya untuk memasukkan motor yang ia bawa, baru saja melihat sosok hitam besar setinggi atap rumahnya yang tingkat dua, tepat di bawah pohon mangga yang berada di halaman rumahnya.

Eunchan jelas meragu.

Haruskah ia berpura-pura tak melihatnya dan langsung masuk begitu saja.

Atau justru berhadapan satu lawan satu dan mengusir sosok yang entah kapan datangnya itu.

Ya, Eunchan bisa melihatnya. Melihat dengan jelas makhluk astral yang mempunyai energi lebih besar darinya, yang biasanya berusia ribuan tahun. Kalau yang berusia muda, energinya masih kecil, Eunchan jarang bisa melihatnya.

Tidak dengan sosok yang bisa ia lihat dengan sangat jelas sekarang ini.

"Terobos ajalah anying!" ucap Eunchan kemudian sembari menggeser pintu pagar yang terbuat dari besi tersebut. Lalu ia masukkan kendaraan roda duanya ke garasi.

Setelah menutup kembali pintu gerbang rumahnya, Eunchan langsung masuk ke dalam rumah dan berpura-pura seolah tak melihat dan tak terganggu dengan sosok yang ia lewati begitu saja itu.
 
 
 
Masuk ke dalam rumah, keadaan sudah sepi. Hanya lampu bagian teras, dan dapur yang menyala. Juga lampu di bagian anak tangga menuju lantai dua. Sisanya padam.

Wajar saja, ini sudah jam sebelas malam. Penghuni rumah sudah masuk ke dalam kamar masing-masing, kecuali dirinya yang baru saja pulang dan hendak melipir menuju dapur karena merasa haus.

Di mana untuk menuju dapur, Eunchan harus melewati ruang tamu, ruang tengah, lorong kamar tamu di lantai satu dekat dapur, baru sampai di tempat yang terletak di bagian paling belakang rumah, yaitu dapur.

Sengaja Eunchan tak menyalakan lampu. Toh tak terlalu gelap. Masih ada sedikit cahaya yang berasal dari arah anak tangga yang terletak di ruang tengah.

Masih berada di bagian ruang tengah, langkah Eunchan mendadak terhenti.

Secara mengejutkan terdengar suara lemparan sendok dan perkakas dapur lainnya yang terbuat dari besi. Menciptakan kegaduhan yang berhasil membuat jantung Eunchan berpacu lebih cepat.

Belum lagi setelahnya terdengar suara kran air yang mengalir, terjatuh di atas permukaan air juga. Yang Eunchan duga berasal dari wastafel dapurnya.
 
 
 
"Aduh, mana haus...." ucap Eunchan yang masih terpaku di ruang tengah.
 
 
 
 
 
 

PRANG!
 
 
 
 

"Lihat, jangan, lihat, jangan, lihat..."
 
 

Eunchan berdecak. Hasil pertaruhan dari hitung kancingnya, memutuskan ia harus melihat ke dapur yang dalam keadaan gelap tersebut.
 
 
"Okay, Chan, demi minum. Setan nggak bakal bikin lo mati. Kehausan yang bakal bikin lo mati," ucapnya berusaha meyakinkan diri.

Langkahnya kembali terayun. Ia berjalan pelan menuju dapur. Langkah demi langkah semakin membawanya dekat ke arah dapur hingga...
 
 

PRANG!
 
 
 
Eunchan langsung memutar arah dan berlari menuju kamarnya yang terletak di lantai dua.

unusual; k-idols ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang