unusual; k-idols ✔️

16 • nggak usah dilihatin

"Kenapa kita nggak istirahat aja, bang?" tanya Eunchan pada pada Hanbin. "Maksud gua, ini udah malem. Jadi... mending kita lanjut besok nggak, sih?" lanjutnya masih terus bertanya.

Hanbin hanya menghela napas, lalu menghembuskannya secara kasar.

Eunchan ini dari tadi tidak bisa berhenti berbicara. Apa saja ia tanyakan. Apapun ia protes. Ia benar-benar tidak bisa diam seperti rombongannya yang lain.

Membuat Hanbin lama-lama lelah sendiri karena terus harus menanggapi Eunchan. Terlebih Eunchan selalu mengulang pertanyaan yang padahal sudah dijelaskan oleh yang lain sebelumnya.

"Karena kita mau ngejar sunrise, Chan." Jawab Hanbin pada akhirnya.

Posisi keduanya saat ini berada di paling belakang barisan rombongan.

Dengan tubuh tingginya, Eunchan sengaja diposisikan di belakang supaya bisa melihat teman-temannya yang ada di depan. Sementara Hanbin berada di posisi paling belakang karena bertugas sebagai sweeper.

Sweeper merupakan mata kedua dari leader. Karena memiliki posisi yang berjarak, ia bertugas mengamati rintangan atau sesuatu yang berada di luar area pandang dari leader. Sweeper biasanya berada di posisi paling belakang dalam rombongan dan harus selalu berada di paling belakang. Biasanya diisi oleh para pendaki senior dan yang memiliki kemampuan untuk survival serta teknik dasar pertolongan pertama pada kecelakaan serta fisik yang kuat. Dan dalam hal ini Hanbin dipilih untuk melaksanakan tugas tersebut.

Belum sempat Eunchan menanyakan pertanyaan lainnya, rombongan mereka dikejutkan dengan sekumpulan penari yang tengah asyik menari diiringi musik tradisional yang dimainkan dengan seperangkat gamelan.

Sang Leader yang berada paling depan menganggukkan kepala sebagai bentuk sapaan hormat, pun dengan para anggota rombongan yang lain. Juga Eunchan dan Hanbin yang turut melakukan hal yang sama.

Namun, mereka semua tak mendapat balasan sapaan sama sekali. Mengira akan berhenti, rombongan justru terus berlanjut sampai meninggalkan jauh sekumpulan penari yang terus menari di tengah hutan malam-malam begini. Tak ada sedikitpun niatan dari sang leader untuk berhenti dan mendekati.

Hingga beberapa belas menit berlalu. Sebuah pertanyaan kembali muncul di benak Eunchan. Ia kemudian melambatkan laju langkahnya agar bisa lebih dekat dengan Hanbin.

"Tadi itu siapa, bang? Kok mereka nari malem-malem begini? Di atas gunung pula."

Wajar.

Wajar kalau Eunchan bertanya. Ini adalah kali pertamanya melakukan kegiatan summit dan langsung dihadapkan dengan peristiwa janggal; bagi Eunchan, seperti tadi.


"Mau nyambut kita itu," jawab Hanbin yang terdengar seperti gurauan di telinga Eunchan. Padahal Hanbin tengah berbicara serius. "Kalau lo suatu saat nanti naik gunung dan lihat hal kayak tadi lagi, lanjut jalan terus. Jangan berhenti. Apalagi dideketin."

"Kenapa emang?"

"Ya entar lo dibawa. Mau?"

"Dibawa kemana?"

"Ke alam mereka."