unusual; k-idols ✔️

110 • suspect

Soobin mengerutkan kening ketika ia masuk ke kamar kosnya dan melihat barang-barang di dalamnya berjatuhan.

Dengan segera, ia masuk lalu menutup dan mengunci pintu kamarnya.

Soobin langsung membereskan barang-barang yang berjatuhan di lantai lalu mengembalikan barang tersebut ke tempatnya semula.

Tak langsung bersantai, Soobin yang baru saja kembali dari rumahnya ke perantauan memilih untuk keluar dari kamar kosnya dan mendatangi kamar Taehyun.



TOK! TOK! TOK!

"Yun! Yun!"




CKLEK!



"Eh? Kenapa, Bin?"

"Semalem gempa ya, Yun?"

"Hah? Gempa?"

"Iya."

"Enggak. Kenapa emang?"

"Kamar gua berantakan. Barangnya pada jatoh."

Air wajah Taehyun berubah. Ia menelan salivanya dan menatap Soobin dengan pandangan khawatir.

"Semalem emang nggak ada gempa, tapi...."

"Tapi apa?"

"Gue denger kayak ada barang keseret di kamar lo, Bin. Nggak cuma itu, gua juga denger barang kebanting. Awalnya gua kira lo nggak jadi balik ke rumah. Nah pas suara berisiknya makin menjadi, gua coba keluar dan ngecek kamar lo. Gua panggilin lo terus gua tanya ada apa. Tapi nggak ada jawaban. Takut lo di dalam kenapa-napa, gua coba ngintip dari ventilasi. Eh ternyata kosong."

"Hah? Serius, Yun?"

Taehyun menganggukkan kepala.

"Coba dah lo tanya Beomgyu."

Kalau Taehyun adalah penghuni kamar di sebelah kanan kamar Soobin, lain halnya dengan Beomgyu yang merupakan penghuni kamar di sebelah kiri Soobin.

"Tadi pagi dia sempet ngomong juga ke gua. Katanya lo ngapain di kamar. Kok berisik banget. Dia nggak tahu, 'kan, kalau lo lagi balik."

"Apa gua cek CCTV aja ya..."

"Ya coba aja. Emang barang lo ada yang hilang?"

"Enggak, sih. Cuma gua penasaran aja. Takut ada orang asing yang masuk ke kamar gua."

"Kalau itu kayaknya nggak mungkin, sih, Bin. Soalnya ada penjaga kos. Terus tamu yang masuk juga harus nyerahin KTP dan cuma bisa main kalau yang ngekos ada di tempat. Kalau nggak ya nggak bakal boleh."

"Iya juga, sih. Terus itu apaan dong?"

"Dugaan gua itu....."

"Apaan?"

"Setan nggak, sih?"

Soobin menelan salivanya. Hal itu sempat terpikirkan olehnya. Namun, berusaha berpikiran positif, ia berusaha menampikkan pemikiran tersebut.