77 • akibat terjaga tengah malam

423 131 3
                                    

Malam semakin larut, untuk anak remaja yang masih duduk di bangku sekolah menengah, sudah seharusnya Kyujin tidur.

Namun, sebaliknya. Kyujin malah masih dalam keadaan terjaga.

Ia berada di atas tempat tidur, menutupi tubuhnya dari bawah hingga ke atas kepala dengan sebuah selimut tebal yang bisa menghangatkannya dari udara air conditioner yang ada. Hanya wajahnya saja yang tidak tertutup selimut.

Dengan ponsel yang tetap menyala, Kyujin membaca sebuah novel online dibarengi dengan musik yang ia putar dengan volume minimal.

Kyujin merebahkan dirinya menghadap ke arah kanan, tepatnya ke arah pintu kamarnya.

Awalnya, Kyujin kira ia sedang berhalusinasi ketika mendengar suara ketukan di balik pintu. Suara ketukan yang bukan berasal dari posisi tengah atau atas daun pintu, melainkan dari bawah dekat kolong daun pintunya.

Sialnya, ketukan pelan yang terdengar seperti dilakukan dengan satu jari itu terus terdengar. Membuat pikiran Kyujin melayang kemana-mana. Fokus Kyujin tak lagi pada layar ponsel di tangannya.

Mata Kyujin fokus pada bagian bawah pintu. Ingin menerka-nerka apakah benar ada orang di balik pintu kamarnya yang sedang mengetuk ataukah benar ia hanya berhalusinasi dan suara ketukan ith tak pernah ada.

Lama Kyujin memperhatikan, tak ada sama sekali bayangan di bawah pintu kamarnya. Di mana itu artinya, tidak ada siapa-siapa di luar kamarnya.

Harusnya begitu.

Sayangnya, suara ketukan dengan satu jari tersebut masih terus terdengar. Mengusik ketenangannya.

Tak sampai di situ, selang lima belas menit kemudian, suara ketukan dengan satu jari tersebut hilang. Lalu berganti dengan suara jejak langkah bolak-balik yang berasal dari arah ruang tamu menuju ruang keluarga, dan sebaliknya, secara terus-menerus.

Kamar Kyujin yang terletak di bagian depan sejajar dengan ruang tamu membuat Kyujin bisa mendengarnya apabila ada yang berjalan atau melangkah dengan menekan tapak kakinya secara sengaja seperti itu.

Hal tersebut berlangsung sampai 3 kali. Hingga ketika di kali ke 4, Kyujin memutuskan keluar dari kamarnya untuk mengecek. Ia ingin memastikan supaya bisa lebih tenang.

"Ibu ngapain?" tanya Kyujin ketika ia membuka pintu, lalu berjalan ke luar kamar dan pergi ke ruang tamu, ia lihat sang ibu yang tengah mengintip ke arah luar dari jendela yang terletak di ruang tamu.

Well, biasanya hal itu Ibu Kyujin lakukan ketika beliau mendengar suara motor yang berhenti di dekat rumah mereka. FYI, Kyujin hanya tinggal berempat di rumahnya, yaitu Ibunya, dua adik laki-lakinya, serta dirinya sendiri. Sang ayah tidak tinggal bersama mereka karena bekerja di luar kota. Jadi sang ibu, biasa melakukan hal tersebut untuk memeriksa kalau-kalau ada orang yang datang ke rumah. Tapi, biasanya hal itu tidak dilakukan tengah malam begini. Makanya, Kyujin menjadi sedikit bingung dengan tingkah ibunya.

Ibu dan kedua adiknya; yang masih kecil, bahkan selalu tidur di kisaran jam 8 atau 9 malam.

"Bu?" panggil Kyujin lagi.

Bukannya menjawab, setelah menoleh ke arah Kyujin, sang ibu malah berlalu pergi dan langsung masuk ke kamarnya sendiri.

Membuat Kyujin yang sudah bingung makin kebingungan.

"Ada-ada aja," ucap Kyujin setelah melihat ibunya masuk ke kamar.

Merasa kalau orang yang mengetuk pintu kamarnya adalah sang ibu, juga suara langkah kaki itu berasal dari beliau, perasaan Kyujin mulai tenang.

Tak mau berlama-lama di luar, Kyujin kembali masuk ke kamarnya.

Kali ini, ia tak lagi melanjutkan kegiatan yang terhenti sebelumnya, dan malah memutuskan untuk pergi tidur seperti seharusnya.
 
 
 
 
 

👻👻👻
 
 
 
 
 

"Bu?" panggil Kyujin yang baru saja duduk di meja makan. Dilihatnya sang ibu yang tengah menyiapkan roti untuk ia dan kedua adiknya.

Satu helai roti tawar diolesi dengan selai coklat yang ada.

"Hn? Sarapan pake roti ya? Atau mau yang lain?"

"Eh, roti aja bu."

"Oh iya, tunggu sebentar. Ibu bikinin buat adik kamu dulu."

"Bu?" panggil Kyujin lagi.

"Sebentar kak, ibu-"

"Bukan itu. Aku mau nanya."

"Oh. Nanya apa?"

"Semalem ibu ngapain ngintip di jendela malem-malem?"

"Hah? Maksudnya?"

"Iya, tengah malem kan aku keluar kamar. Terus aku lihat ibu lagi ngintip gitu di jendela. Ngelihatin sesuatu di luar. Ibu lihat apaan emang?"

"Ibu nggak ada keluar semalem."

"Yang bener bu? Kakak lihat ibu loh lagi di depan jendela terus pas kakak tanya, ibu langsung masuk kamar. Apa ibu ada sleepwalking? Makanya nggak sadar?"

"Pertama, ibu nggak ada riwayat sleepwalking. Kedua, ibu beneran ngerasa nggak bangun sama sekali semalem. Ketiga, ibu, 'kan, tidur sama adek-adek kamu di kamar atas. Semalem mereka agak rewel, jadi minta ditemenin tidur sama ibu."

"Bu.... yang bener?"

"Bener loh. Hayo.... yang kamu lihat semalem siapa tuh? Makanya kalau tidur jangan malem-malem. Jadi ditengokin, 'kan, sama yang aneh-aneh."

"Ih ibu mah...."

unusual; k-idols ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang