124 • a noise above

343 122 0
                                    

"Kamu tuh... itu dicek coba."
 
 

Kening Bobby mengernyit, ia yang sedang tengah menggendong bayinya yang baru berusia kurang dari setahun, mendongak menatap istrinya dengan bingung.
 
 

"Apaan yang dicek, yang?"

"Tetangga atas kita."
 
 

Bobby dan keluarganya memang tinggal di lingkungan apartement. Bukan apartemen yang murahan, antar tembok satu sama selain biasanya kedap suara. Tapi, entah mengapa hal itu tidak berlaku dengan unit di atas mereka.

Hampir setiap hari sang istri mendengar kegaduhan yang membuat ia dan sang buah hati terbangun tengah malam.

Kalau terbangun karena lapar ya bisa ia maklumi, masalahnya ini bukan.

Sang bayi terganggu karena ada yang menganggu tidurnya. Membuatnya tak nyaman memejamkan mata di malam hari.

Seperti sekarang ini, Sang buah hati kembali terbangun dan menangis kencang. Menolak untuk disusui, menolak untuk ditimang-timang supaya diam, dan menolak untuk kembali ditidurkan.

Suhu tubuhnya normal, tak ada gejala yang menunjukkan tanda-tanda kesakitan. Sebelumnya pun pernah dibawa ke RSIA untuk diperiksa. Dan ya, hasilnya sama sekali tak ada yang aneh.
 
 
 
DUG! DUG! DUG!
 
 
 
Belum sempat Bobby menanggapi, suara dari unit atas mereka kembali terdengar. Membuat keduanya, Bobby dan istri, sontak mendongak ke atas.
 
 
 
DUG! DUG! DUG!
 
 
 

"Tahu nggak kamu, yang?"

"Tahu apa?" tanya Bobby menyahuti.

"Bukan cuma kita aja yang suka kedengaran suara gaduh kayak barusan dari atas. Tapi tetangga kita yang lain di lantai ini juga."

"Hah?"
 
 

Bobby melongo, kalau begitu, bukannya berarti yang bermasalah tidak hanya satu unit? Melainkan satu lantai di atas mereka.
 
 

"Aku sama tetangga sebelah udah coba nanya-nanya ke satpam. Kita sempet lapor. Tapi nggak ada perkembangan apa-apa. Tetep aja gaduh terus."

"Udah coba didatengin, yang?" tanya Bobby.
 
 

Well, sebagai seorang pekerja seni di dunia entertainment, Bobby sangat jarang di rumah. Biasanya istrinya ditemani oleh salah satu asisten rumah tangga yang memang sudah Bobby pekerjakan.

Jadi... Bobby tak tahu menahu soal permasalahan yang dialami Sang istri.
 
 

"Kalau sama satpam udah. Tapi kalau kami-kami ya nggak berani, yang. Soalnya apa ya.... serem gitu aura di lantai atas."
 
 
 
DUG! DUG! DUG!
 
 
 
Bobby dan Sang Istri kembali mendongak. Suara tersebut terus terdengar secara berulang. Kata istrinya, kegaduhan itu akan berhenti tepat di jam empat pagi.
 
 

"Ya udah kamu coba tidur aja, yang. Adek biar aku yang kelonin."

"Kamu sendiri gimana?"

"Gampang. Besok libur ini. Sekalian besok agak siangan aku juga mau coba nanya sama satpam, kalau nggak digubris, nanti aku datengin manajemennya."

 
 
 
 
 
 
 
 
   
 
 
 
 
 
👻👻👻
 
 
 
 
 
 
   
 
 
 
 
 
 
 

Sesuai perintahnya, Sang Istri langsung tidur begitu Bobby meminta, Sang anak dalam gendongan Bobby juga sudah mulai tenang.

Tangannya terasa kram, dua jam terus menggendong si kecil tanpa henti sembari terus digoyang-goyangkan seperti ingin menidurkan.

Hal tersebut membuat Bobby semakin kagum pada Sang Istri yang biasa melakukan hal ini setiap hari.

Tak langsung bisa tidur, Bobby memutuskan terus terjaga, setidaknya sampai jam empat pagi seperti yang dikatakan Sang istri tepat di mana kegaduhan gedoran dari unit atas akan terhenti.

Mencoba menyibukkan diri, setelah meletakkan anaknya ke dalam baby box yang ada di samping tempat tidurnya, Bobby mengambil ponsel.

Iseng, ia membuka media sosialnya. Dilihatnya status beberapa teman yang menjadi mutualnya.

Dan ketika ia melihat salah satu kenalannya baru saja memperbarui statusnya beberapa menit yang lalu, iseng Bobby menuliskan sebuah komentar.
 
 
 
 

Bobby:
Belum tidur bang? |
03:05 AM ☑☑

Kim Unit 807:
| Eh, Bob
| Belom ini
| Lo sendiri ngapain masih melek?
03:05 AM

Bobby:
Jagain anak sama bini, bang |
Keganggu gara-gara suara dari unit atas |
Jadi pada takut |
03:06 AM ☑☑

Kim Unit 807:
| Lah sama
| Gua juga nggak tidur gara2 jagain anak sama istri
03:06 AM

Bobby:
Keganggu juga bang? |
Maksudnya sama suara gedoran dari unit atas |
03:06 AM ☑☑

Kim Unit 807:
| Yoi
| Udah semingguan ini
03:07 AM

Bobby:
Lo tahu nggak bang siapa penghuni unit atas? |
Kata bini gua, bukan cuma unit gua yang keganggu |
Tapi tetangga lain di lantai 8 ini banyak yang keganggu sama suara berisik dari atas |
03:08 AM ☑☑

Kim Unit 807:
| Lo bisa dipercaya kaga Bob?
03:08 AM

Bobby:
Hah? |
Gimana maksudnya bang? |
03:09 AM ☑☑

Kim Unit 807:
| Gua ceritain, tapi lo jangan cerita ke istri lo dulu
| Gua takut beritanya nyebar dan bikin kehebohan di sini
03:09 AM

Bobby:
.... |
Oke |
03:09 AM ☑☑

Kim Unit 807:
| Lantai atas kosong Bob
| Nggak ada penghuninya
| Dan nggak pernah ada yang nempatin satupun unit di sana semenjak kejadian pembunuhan massal sekte aliran sesat gitu
03:10 AM

Bobby:
Anjing |
Yang bener lo bang? |
03:11 AM ☑☑

Kim Unit 807:
| Serius gua
| Bapak2 di sini mah udah pada tahu
| Cuma kita semua diem nggak ngasih tahu istri kita
03:11 AM

Bobby:
Ya Tuhan |
Terus gimana ini nasib kita bang? |
Masa iya mau aja ditanggu terus? |
03:11 AM ☑☑

Kim Unit 807:
| Kalau emang lo ada budget, gua saranin pindah Bob
| Gua aja rencananya mau pindah sama istri
| Tapi nunggu setengah tahun lagi sampe masa sewa abis
03:12 AM

unusual; k-idols ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang