178 • mudik

251 95 0
                                    

Semenjak mempunyai kendaraan roda empat pribadi, setiap mudik ke kampung halaman, Jungwoo tak lagi menggunakan transportasi umum dan lebih memilih untuk berangkat menggunakan mobilnya.

Belum lagi setibanya di sana, biasanya ia akan mengajak orangtua dan saudaranya untuk pergi jalan-jalan ke tempat wisata menggunakan mobil tersebut.

Seperti hari ini, untuk menghabiskan jatah cuti, Jungwoo sengaja mudik dan berencana akan menginap selama seminggu.

Rencana kepulangannya kali ini sengaja tidak ia beritahu siapapun dan rencananya ingin mengejutkan orangtuanya. Tak mau membuang waktu, selesai pulang kerja jam empat sore tadi, Jungwoo langsung bergegas mudik tanpa pulang ke kosnya terlebih dahulu.

Perjalanan membutuhkan waktu sekitar delapan jam. Dan kini, setelah menempuh enam jam perjalanan ditambah istirahat setiap tiga jamnya selama setengah jam, Jungwoo sudah hampir tiba di kampung halamannya.

Jalanan cukup sepi, wajar saja karena ini malam hari. Bahkan sudah lewat tengah malam. Memasuki area perkampungan, jalanan semakin sepi. Hanya ada tiga kendaraan yang lewat di jalan yang sama, satu mobil di depannya, mobil Jungwoo dan satu mobil di belakangnya.

Berbeda dengan dirinya, mobil di depannya yang berjenis Kijang yang Jungwoo duga keluaran lama tersebut, melaju sangat lambat. Membuat Jungwoo sedikit geram dan berniat untuk menyalip kendaraan tersebut. Namun, sulit karena lebar jalan yang tak terlalu besar.

Beruntung, ketika sampai di jalan yang cukup besar, Jungwoo langsung bergegas menyalip mobil tersebut. Ia sempatkan melirik ke arah mobil yang disalipnya, sekedar untuk melihat siapa pengendara yang melajukan mobil selambat itu di tempat sesepi ini.

Sial, Jungwoo tak berhasil melihatnya. Ya bagaimana berhasil, kalau ada saja tidak.

Tidak ada pengendara di dalam mobil tua tersebut.

Jungwoo yang terkejut setengah mati lantas melajukan mobilnya dengan cepat. Ia terus menekan pedal gasnya hingga menemukan sebuah warung tenda. Ia hendak menenangkan diri sesaat sebelum melanjutkan perjalanannya kembali.

Jungwoo segera menepikan mobilnya dan memilih untuk berhenti sejenak. Ada beberapa pembeli yang tengah menikmati makanan yang mereka beli.


"Kenapa, Mas? Kok ngos-ngosan begitu?" tanya salah satu orang yang duduk di samping Jungwoo, tengah memakan pecel ayam yang ada di atas piring.

Orang tersebut heran melihat Jungwoo yang terengah-engah padahal Jungwoo baru saja turun dari mobilnya.

"Ah, enggak, Pak. Cuma ada kejadian nggak enak aja tadi."

"Kejadian apa to, Mas?"

"Saya-"





Perkataan Jungwoo terhenti karena ada satu mobil lagi yang berhenti di dekat warung tenda tersebut, lalu masuk dan duduk di kursi yang kosong.

Dan itu adalah mobil yang tadi berada di belakang Jungwoo.

Membuat semua perhatian orang-orang yang ada di sana langsung tertuju pada yang baru duduk tersebut. Karena seperti Jungwoo, orang itu juga datang dengan keadaan terengah-engah.


"Kenapa, Mas? Kok kayak abis dikejar setan?" tanya orang di sebelah Jungwoo kepada orang yang baru datang tersebut.

"Ngelihat setannya bener, Mas. Tapi nggak dikejar. Cuma tetep aja takut."

"Hah? Piye? Piye, Mas?"

"Masnya tadi juga lihat, kan?" tanya orang yang baru datang tersebut pada Jungwoo. "Ada mobil yang jalan tapi nggak ada yang bawa." Lanjutnya membuat Jungwoo menelan ludahnya sendiri.

Ternyata, bukan hanya ia saja yang melihat kejadian aneh tersebut.

unusual; k-idols ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang