Fahri memutuskan untuk menemui orang tuanya. Ia ingin membicarakan masalah pernikahannya dengan Nurul.
"Kenapa harus dibatalkan, Ri? Memangnya ada yang kurang dengan Nurul?" tanya Ayah Fahri.
"Bukan begitu, Abi. Tidak ada kekurangan apapun pada diri Nurul. Dia gadis yang baik dan juga solihah."
"Lalu kenapa, Fahri?" Ayah Fahri bertanya dengan tak sabar.
"Ada seseorang yang Fahri inginkan." Fahri memutuskan memberitahu keluarganya tentang Adel.
"Abi tidak setuju, Ri. Gadis itu berasal dari kalangan yang berbeda dengan kita." Ayah Fahri mempermasalahkan Adel yang berasal dari etnis Tionghoa. Selain itu usia Adel yang masih muda juga dipermasalahkan.
"Lebih mudah kalau kamu menikah dengan Nurul. Kalian sepadan dari segi ilmu agama dan juga umur."
"Abi, untuk urusan ilmu agama, biarlah itu menjadi tanggungjawab saya. Nantinya sebagai suami, saya yang akan membimbing dia. Saya hanya memohon restu dari Abi dan juga ummi, serta keluarga besar kita yang lain."
Ayah Fahri hanya bisa menghela nafas berat. "Tampaknya kau sudah begitu tergila-gila dengan gadis itu, Fahri. Lalu keluargamu ini bisa apa?" Ayah Fahri terpaksa menuruti kemauan puteranya.
Fahri merasa lega karena berhasil membujuk ayahnya. Sekarang tinggal membujuk keluarga besarnya.
"Satu lagi, Abi. Tentang uang japuik ...." Fahri tau, Adel bukan dari keluarga kaya, ia takut keluarganya menetapkan yang japuik yang tinggi.
"Abi tau. Kamu tenang saja. Nanti Abi yang akan jelaskan ke keluarga besar kita."
Fahri merasa lega mendengar ucapan ayahnya. Beban berat serasa diangkat dari dadanya. Ia tak sabar ingin segera menemui Adel.
***
Acara pernikahan Kia-Fabian sudah ditetapkan dua bulan lagi, sebelum bulan puasa. Fabian merasa terharu, di puasa pertama nanti ia akan ditemani seorang istri. Membayangkan sahur bersama, buka bersama, sudah membuat hatinya senang.
Keluarga Fabian akan datang dari Spanyol satu bulan lagi. Mereka menyetujui pernikahan Fabian. Seperti yang Fabian katakan sebelumnya, keluarganya memang demokratis. Mereka juga tak mempermasalahkan Fabian yang berpindah keyakinan.
Saat ini Fabian dan Kia sedang membahas masalah pernikahan mereka. Tentu saja tidak berdua, ada Dinar yang diutus oleh Haji Arifin untuk menjadi obat nyamuk. Ini sangat ironis, dimana Dinar harus menyaksikan mantan kekasih dan juga kakaknya membahas masalah pernikahan.
"Kia, mas kawin apa yang harus saya berikan untuk akad nikah kita nanti?" Fabian bertanya dengan polosnya.
"Terserah kepada Mas saja. Semampu-nya Mas. Jangan terlalu memaksakan diri. Kalau Kia pribadi, seperangkat alat sholat sudah cukup." Kia menjawab sambil tersenyum.
Kia mencoba melupakan mimpinya, yang ingin bersuamikan seorang hafidz, dengan maskawin hafalan surat Al Baqarah lengkap.
"Baiklah, Kia. Saya akan memberikan yang terbaik buat kamu, sesuai kemampuan saya."
Kia merasa terharu mendengar ucapan Fabian, begitu juga Dinar. Ia merasa terharu sekaligus tak menyangka bahwa calon kakak iparnya adalah mantan kekasihnya, seperti judul sinetron saja.
"Maaf, Mas. Kalau saya boleh tanya. Setelah menikah nanti, kita akan tinggal dimana? Lalu, bagaimana nasib pendidikan saya?" Kia memberanikan diri bertanya mengenai tentang kuliahnya di Kairo.
"Saya terserah kamu, Kia. Kalau kamu memang tidak nyaman tinggal di apartemen saya, kita bisa membeli rumah di daerah sini, supaya kamu bisa lebih dekat dengan ummi dan abi."
Kia merasa lega dengan jawaban Fabian. Kia memang merasa kurang nyaman jika tinggal di apartemen. Ia kurang suka dengan suasana dan juga orang-orangnya yang individualis.
"Masalah sekolah kamu. Kalau boleh, saya ingin kamu pindah kuliah di sini saja, Kia. Saya ... tidak sanggup berjauhan dengan istri saya."
Ucapan Fabian membuat pipi Kia memerah. Sebenarnya ia juga tak sanggup berjauhan dengan Fabian. Menurutnya hubungan LDR itu banyak rintangan dan susah untuk dijalani.
"Iya, Mas. Kia nurut saja apa maunya Mas."
Dinar menguap mendengar percakapan kedua orang itu. Ia memberanikan diri menyela. "Maaf, Kakak-kakak yang budiman. Apa perundingannya masih lama? Dinar harus pulang, Dinar masih punya suami yang harus diurus."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah dengan Penghulu (TAMAT)
RomanceDinar anak dai kondang di kotanya. Ia memiliki kekasih seorang lawyer. Tapi sayang hubungannya tak direstui oleh sang ayah karena perbedaan agama. Sang ayah malah menjodohkan dengan pria lain pilihan ayahnya, yang berprofesi sebagai penghulu.