Keesokan harinya, Azzam diminta Haji Arifin untuk ikut pergi ke rumah ustadzah Nurul. Apalagi kalau bukan untuk menemui orang tua gadis itu, guna membicarakan pembatalan perjodohan Thoriq-Nurul.
Rencananya, sepulang Thoriq dari Kairo, kedua keluarga akan melangsungkan pernikahan Thoriq-Nurul. Tapi apa boleh buat, Thoriq memilih menikahi wanita lokal di sana, dan menolak meneruskan perjodohannya dengan ustadzah Nurul.
Haji Arifin selaku orang tua, tidak bisa berbuat apa-apa. Kini ia harus siap, jika sahabatnya sekaligus calon mertua puteranya menuntut pertanggungjawaban darinya.
Haji Arifin tak paham dengan pemikiran anaknya. Apa kurangnya Nurul itu? Semua orang sepakat kalau mereka berdua tampak sangat serasi. Juga berasal dari latarbelakang yang sama. Orang tua Nurul adalah pemilik pondok pesantren sebelah. Akan sangat bagus kalau kedua orang itu menikah, sehingga bisa memperluas kerja sama untuk berdakwah.
"Kenapa, Bi? Pusing?" tanya Azzam yang duduk di samping mertuanya.
Thoriq yang sedang menyetir, ikut menoleh sekilas. Ia hanya diam, merasa bersalah karena menjadi penyebab kesusahan orang tuanya.
"Abi hanya merasa sayang. Abi dan kyai Salman itu bersahabat sejak masih di Kairo. Bisa dibilang kami adalah teman seperjuangan. Abi jadi merasa tidak enak, bagaimana perasaan mereka nantinya ...."
Azzam hanya terdiam mendengarkan keluh kesah mertuanya, ia tak tau harus memberi saran apa.
"Nurul itu gadis yang baik, Bi. Berpendidikan juga. Pasti tak sulit mendapatkan jodoh." Thoriq ikut menimpali, membuat Haji Arifin semakin geram.
"Diam. Fokus saja menyetir. Enak saja kamu bicara, ini semua karena kesalahan kamu." Haji Arifin mendengus kasar.
Di rumah, ketiga wanita yang sedang menunggu, ikut khawatir. Dinar yang sedang memangku Hussein bertanya kepada ummi-nya. "Mi, kira-kira Abi dimarahi tidak, sama keluarga Haji Salman?"
Ummi menggeleng pelan. "Ummi nggak tau. Semoga saja tidak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah dengan Penghulu (TAMAT)
Roman d'amourDinar anak dai kondang di kotanya. Ia memiliki kekasih seorang lawyer. Tapi sayang hubungannya tak direstui oleh sang ayah karena perbedaan agama. Sang ayah malah menjodohkan dengan pria lain pilihan ayahnya, yang berprofesi sebagai penghulu.
