{12} UDAH GEDE AJA

5.2K 1.2K 103
                                    

Hani menatap pemandangan di depannya dengan wajah datar. Dia duluan yang mendapatkan barang semulus Leo malah Elin yang sekarang lengket dengan pria itu. Awalnya Hani tidak terlalu memikirkan Elin karena dia akan dekat dengan Brian di cerita aslinya namun malah dia mendekati Leo.

Banyak hal yang berubah di cerita ini, Fernando sang ayah yang seharusnya sudah menikah dengan ibu Brian malah masih menduda. Kemudian mereka yang masih hidup sampai sekarang, tentu saja itu mungkin adalah efek dari mereka yang mengubah alurnya sejak awal.

Hani tersadar dari lamunannya setelah tangan seseorang menyentuh keningnya. Dia lalu menoleh dan melihat wajah Brian yang kini tempampang jelas di depannya.

 Dia lalu menoleh dan melihat wajah Brian yang kini tempampang jelas di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Penampakan Brian....

"Apa?" Tanya Hani.

Brian menggeleng, dia lalu duduk dan menyodorkan susu rasa pisang pada Hani. Semenjak hari dimana Hani masuk kerumah sakit setelah melawan Brian pria ini menjadi lebih sedikit baik padanya, tapi tetap saja menyebalkan.

"Masih ngejar-ngejar Leo? Laki diluar sana banyak kali"

"Ya gimana gue udah mantepnya sama dia sejak kecil" jawab Hani yang mendengar ucapan Brian.

Hani menyedot susunya lalu menoleh pada Brian karena pria itu biasanya akan beradu mulut namun kali ini Brian hanya diam menatap Hani.

"Kebetulan ada disini, nih isi formulir pendaftaran ekskul"

Hani kembali menoleh ke depan, dia lalu mendapati Julian yang tengah menyodorkan dua lembar formulir ekskul padanya.

"Buat Velin sekalian" kata Julian. Karena Velin ingin satu kelas dengan Hani jadi dia diijinkan oleh sang ayah masuk sekolah lebih awal dibandingkan anak seusianya.

"Hmm oke, enaknya gue masuk apa ya? Ga ada ekskul yang mantengin cogan gitu?" Tanya Hani pada Julian.

"Gausah ikut ekskul yang berat-berat" kata Brian.

"Emang ada angkat beban atau angkat dosa di sekolah ini?" Tanya Hani dan Brian berdecak pelan.

"Ah nanti aja lah gue diskusiin sama bocil, Lo ikut apa calon imam kedua?" Tanya Hani pada Julian di depannya.

"Musik" jawab Julian dan Hani mengangguk.

"Idaman banget emang, bisa lah besok tiap hari mainin piano buat gue biar romantis"

Julian terkekeh pelan, dia menatap Brian yang terlihat menatap Hani dengan wajah tak terima. Melihat ekspresi Brian yang sepertinya cemburu Julian malah mengangguk dan meladeni Hani.

"Bisa lah besok, mau lagu apa tinggal bilang" kata Julian.

"Lagu yang romantis lah contohnya l-"

"Lingsir wengi cocok" potong Brian.

Hani berdecak pelan, dia lalu melirik Brian dan mengangkat tangannya hendak memukul Brian. Namun Brian dengan cepat menghindar.

"Bener cocok buat kalian berdua"

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S²Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang