{17} KENA GETAHNYA

2.6K 774 15
                                    

Vivi terbangun lalu dia segera berdiri dan berlari keluar saat tidak sanggup menahan rasa ingin membuang air kecil lagi.

"Ahhh leganyaa" ucap Vivi yang keluar dari toilet dan kembali berjalan menuju kelas.

Kurrrrr kurrrrr

Vivi menatap sekitar yang masih gelap, walaupun ada berkas cahaya sinar matahari di ufuk timur. Vivi lalu merasakan bulu kuduknya berdiri.

"Hiss apaan si" ucap Vivi yang mengusap lehernya lalu kembali berjalan cepat menuju kelas.

Swoosshhhh

Vivi mengusap tengkuknya sendiri lalu dia mempercepat jalannya sampai dia melewati sebelum lorong. Vivi berhenti setelah dia melihat ada seseorang yang berdiri di lorong yang baru saja dia lewati.

Vivi kemudian mundur dan menatap ke lorong yang redup dan sepi. Dia mengusap kedua matanya dan menghela nafas pelan, padahal dia tadi sangat yakin ada seseorang berdiri di bawah lampu lorong yang redup.

"Perasaan gue aja kali ya? Hoamm masing ngantuk gue" gumam Vivi.

"Mau main sama Lili?"

Kali ini Vivi benar-benar terdiam dengan wajah ketakutan, dia baru saja mendengar suara gadis kecil dari arah belakang. Vivi perlahan menoleh, dia mencengkram erat bajunya sendiri dengan degub jantung yang berpacu dengan cepat.

Swaahhhhh

Vivi memejamkan matanya dia dengan cepat berbalik dan langsung berlari dari sana setelah melihat sosok anak kecil berdiri di depan lorong dengan rambut hitam sepinggang tengah menatapnya.

Vivi berlari dengan nafas memburu, dia bahkan sudah berkeringat dingin sekarang. Hantu....itu pasti hantu! Vivi memutar knop pintu kelasnya dan masuk kedalam.

"Main sama Lili?"

Terlihat sosok hantu yang dia temui di depan lorong kini berdiri di sebelah Velin sembari memeluk boneka Velin di tangan kanannya.

"AAAAAAAAAAAAAAAA" Vivi berteriak histeris, dia langsung terduduk diatas lantai dan menutupi kepalanya.

Semua siswi yang masih tertidur langsung bangun dan menatap Vivi dengan wajah terkejut. Bagaimana tidak, mereka masih asik tidur dan bermimpi indah namun Vivi malah berteriak kencang.

"Vi Lo kenapa?" Tanya Chelsea yang mendekat kearah Vivi.

"Hantu, ada hantu disana!" Ucap Vivi sembari menunjuk kearah Velin.

"Hantu?" Tanya Hani yang baru saja duduk. Dia mengusap kedua matanya menatap kekanan dan kirinya namun tidak menemukan hantu seperti yang dikatakan oleh Vivi.

"Iya Hantu! Di sebelahnya Velin! Lagi pegang boneka Velin" ucap Vivi lagi.

"Mana? Ga ada Lo jangan ngaco pagi-pagi kaya gini ya" tanya Hani.

"Beneran ada hantu anak kecil di sebelah Velin! Serem banget hik"

"Ga ada Vi, ga ada hantu" ucap Susi.

Vivi perlahan mengangkat wajahnya, dia menatap Velin yang terduduk dengan wajah bantal dan tengah menguap sembari memegang boneka di tangan kanannya.

"Tadi beneran ada disana gue liat, dia juga pegang boneka yang Velin peluk sekarang" ucap Vivi masih mencoba mengatakan apa yang barusan dia lihat.

Semua orang kini menatap kearah Velin, Velin sendiri menatap Vivi dengan wajah kebingungan. Chelsea langsung melirik kearah boneka yang ada di pelukan Velin, sudah dia duga boneka itu bukanlah boneka biasa. Vivi terlihat sangat ketakutan sekarang, mustahil jika dia berbohong.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S²Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang