{14} BOCIL DISEWA SEHARI

3.6K 962 14
                                    

Hani menaikan sebelah alisnya melihat wajah Velin yang di tekuk dan posisi duduk Velin yang aneh. Ditambah lagi banyak bercak merah di leher sampai pipi Velin.

"Bringas juga mainnya" gumam Hani.

Saat Candra datang Velin langsung membuang muka dan memakan roti bakarnya dengan wajah kesal. Semalam Candra ekhem sangat luar biasa, Velin baru pertama kali melihat candra senafsu itu padanya.

"Pipi Lo kenapa Vel habis di gigit nyamuk yah?" Tanya Hani sembari menaik turunkan alisnya.

"Iya ituuu nyamuknya!" Tunjuk Velin pada Candra.

Hani tertawa, bisa-bisanya ikan cupang yang biasanya Hani ketahui kebanyakan ada di leher sampai dada sekarang merambah ke pipi.

"Gaya apa aja semalem?" Bisik Hani lagi pada Velin.

"Banyak" gumam Velin sebelum kembali mengunyah roti bakarnya.

Hani terkekeh pelan, dia kemudian menyodorkan segelas susu untuk Velin. Rasya hanya diam mengamati Velin dan Candra. Mungkin perasaan yang selama ini Candra tahan telah dikeluarkan oleh pria itu.

"Balik lagi ke tujuan kita kesini, sekarang gue sendiri ga bisa bedain mana Sheila asli dan kembarannya. Jadi gimana caranya kita bisa bawa Sheila balik?" Tanya Hani.

"Kita harus tau dulu kenapa kembaran Sheila sampe bawa Sheila masuk kesini, apa dia mau rebut tubuh Sheila atau dia emang mau kembarannya disini juga buat nemenin" jelas Rasya dan Hani mengangguk.

"Yaudah ayo, katanya Daniel juga mau bantu. Tapi emang gapapa Ras kita percaya sama dia?" Tanya Hani.

Hani menatap Rasya yang sedang meminum susu, dia sedikit khawatir pada Rasya mengenai Daniel. Karena Hani tau hubungan mereka tidak baik.

"Gapapa, dia bakal bantu kita disini" jawab Rasya.

Hani mengangguk, dia kemudian berdiri dan membawa piringnya dan piring Velin menuju dapur. Kini tinggal Velin dan Candra yang berada di meja makan.

Velin menatap tajam Candra dengan wajah yang masih di tekuk. Candra kemudian menghela nafas dia menurunkan kerah bajunya sendiri dan memperlihatkan dadanya.

"Kan udah impas" ucap Candra yang memperlihatkan bekas gigitan Velin yang nampak mengerikan.

"Tapikan liat masa sampe ke pipi mana banyak nanti Velin dikira habis ngapain-ngapain" gumam Velin.

"Yakan emang habis ngapain-ngapain" jawab Candra.

Velin memajukan bibirnya, Candra lalu berdiri dan mendekat pada Velin. Dia mengusap pelan sebelah pipi Velin.

"Biar arwah disini tau kalo Velin udah punya Cowo nanti mereka kan ga bakal deketin Velin" jelas Candra.

"Terus kalo ada arwah cewe cantik deketin Candra gimana? Kan gigitannya Velin ga keliatan" tanya Velin.

"Mana mungkin berani Cil, yang ada kena mental dulu itu arwah liat mukanya Candra yang sebelas duabelas sama malaikat pencabut nyawa" seru Hani dari belakang.

Candra mengangguk, dia kembali mengusap pipi gembul Velin yang terdapat bercak merah akibat ulahnya. Lucu juga pikirnya melihat pipi gembul Velin seperti sekarang ini.

Memang benar apa yang di ucapkan Candra, beberapa jiwa pria yang kemarin melirik-lirik Velin sekarang terlihat tidak berani menatap gadis itu. Apalagi di tambah Candra yang selalu berada di sebelah Velin.

"Rasya kenapa?" Bisik Velin yang merasakan ada sesuatu yang aneh dari Rasya.

Gadis itu memang pendiam dan berwajah datar namun kali ini entah kenapa ada raut aneh yang ditampilkan Rasya.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S²Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang