Pagi yang cerah di kamar rumah sakit Rasya....
"Udah sana ke sekolah gausah nempel ke mamah mirip parasit kaya gitu" ucap Luke yang sudah jenggah melihat Javier terus menerus memeluk Rasya sejak istrinya itu bangun.
"Ayah iri ya? Kasian" jawaban Javier membuat Luke mengangkat pisau selai di tangannya.
Rasya tertawa, dia mengusap kepala Javier dan menghela nafas pelan. Javier benar-benar perpaduan nyata antara Luke dan dirinya.
"Nanti telat ke sekolah" ucap Rasya.
"Javi bolos sehari aja ya.... Pengin peluk mamah aja"
"Kan kamu baru sehari sekolah masa udah mau bolos?" Tanya Rasya dan Javi menekuk wajahnya kebawah.
"Mamah kan tau Javi baru pulang dari kerajaan iblis, cape tau mah disana disuruh duduk 1x24 jam setiap hari. Tidur cuma hitungan detik karena harus ngurus dokumen yang numpuk karena raja iblisnya malah jadi pak haji disini" desis Javier di akhir kalimatnya melihat Luke sang ayah yang tenang memakan roti isi selai coklat di depan.
"Itukan tugas Lo sebagai putra mahkota lagian ada Theo yang bantuin kan?" Tanya Luke.
Javier berdecak, dia semakin mengeratkan pelukannya pada Rasya.
"Mamah tau iblis yang sok cool banget dan selalu nampakin wajah datar itu cuma bisa ngebunuh kan? Ya ampun tiap hari dia mau perang sampe pusing Javi milih wilayah yang harus di serang" keluh Javi. Bagaimana tidak hampir seminggu tiga kali pria itu ingin pergi berperang menaklukkan wilayah.
"Kasian anaknya mamah" ucap Rasya dan Javier mengangguk, Rasya terkekeh pelan sembari mengusap kepala Javier.
Luke yang sudah geram berdiri, dia mendekat dan menarik Javier dari pelukan Rasya. Sedetik kemudian Javier mendatarkan kembali ekspresinya melihat bangunan sekolah di depan.
"Dasar ayah bajingan" desis Javier.
"Astaga orang ganteng ga boleh ngomong kasar, inget kata mamah nanti kadar kegantengannya menurun" lanjut Javier sembari tersenyum. Dia mulai berjalan masuk ke dalam sekolah, kalau begitu sasaran selanjutnya adalah....
"Javi udah sarapan?" Tanya Velin.
"Udah tadi di siapin sama mamah" jawab Javi yang tengah memeluk Velin dari samping.
Velin yang tengah memakan sarapannya di kantin sekolah hanya bisa diam sembari melihat sekeliling yang sekarang semua tatapan tertuju kearah mereka berdua.
"Javi lepasin dulu masa kamu meluk Velin mirip koala meluk pohon" bisik Velin melihat cara memeluk Javier yang seperti orang jomblo memeluk tiang listrik.
"Biarin aja, kakak makan yang banyak biar tambah gendut pipinya" kata Javier.
Tak lama datang Hani dan Natael beserta geng mereka yang duduk di meja Velin. Velin mendongak menatap mereka semua.
"Ga ada meja kosong, kita boleh gabung sini kan?" Tanya Natael.
"Boleh, duduk aja" jawab Velin dan Natael tersenyum lalu duduk di sebelah Hani.
"Kenapa Lo liatin gue terus kak? Iri yah ga pernah di peluk sama gue yang ganteng ini?" Tanya Javier setelah melihat Hani terus menatapnya sedari tadi.
"Idih PD banget Lo, penyakit narsisnya ternyata turun-temurun ya" gumam Hani diakhir kalimatnya.
"Alah bilang aja Lo pengin juga kan gue peluk?" Tanya Javier dan Hani mendelik.
"Jadi beneran dia adek Lo Han? Sama Velin?" Tanya pria yang duduk di sebelah Hani dan Hani mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S²
FantasiaSelamat datang di season 2 Trio Kwek-kwekk<3 Kisah tiga gadis penjelajah novel (Rasya,Hani,Velin) ditambah satu cogannya Velin si Candra. Jangan lupa tambahin ke perpustakaan dan daftar baca kalian ya ☺️ Jangan lupa follow akun qia terimakasih <3 S...