{18} END//

3.1K 850 108
                                    

Akhirnya peperangan yang panjang dengan iblis dan monster sudah berakhir. Sekarang tidak perlu khawatir tentang iblis yang akan menyerang, perbatasan luar juga sudah di perkuat oleh para penyihir. Kembalinya pimpinan menara membantu membuat sihir pelindung yang mengelilingi kekaisaran.

"Akhirnya selesai juga huaaa Velin lulus Hani!!" Ucap Velin yang berdiri dengan baju kelulusannya di depan gedung utama akademi.

"Yoi, setelah ini mau nyari sugar Daddy bareng gue engga Vel?" Tawar Hani.

"Hiss kan udah ada Candra, Velin udah di marahin tau sama Candra gara-gara Hani bilang mau nyari suger Daddy Velin di tabok pake penggaris! His mengerikan" ucap Velin sembari bergidik ngeri.

Hani tertawa pelan, dia merangkul pundak Velin lalu mengangkat kamera yang berhasil dia buat semirip mungkin dengan kamera yang ada di dunia dulu.

"Mana ya si Rasya belum dateng juga, bedak gue udah luntur anjir" gumam Hani.

Terlihat beberapa murid keluar dari gedung utama bersama keluarga mereka. Hani menghela nafas, keluarganya tidak akan datang. Tentunya karena untuk apa juga mereka akan menjemputnya.

"Ituu" tunjuk Velin sembari menunjuk kearah Rasya.

"Hm, bucin teruss" gumam Hani melihat Rasya datang bersama Luke.

"Aduh cuma gue kayaknya yang belum ada gandengan ya" sindir Hani melihat tangan Luke yang mengenggam sebelah tangan Rasya.

"Emang, baru sadar?" Tanya Candra.

Hani mendelik melihat Candra yang tiba-tiba datang dan berdiri di sebelah Velin membawa bunga serta boneka besar.

"Wuaahh Candra beneran beliin Velin boneka?" Tanya Velin dan Candra mengangguk, ia memberikan bunga dan bonekanya pada gadisnya itu. Ya walaupun ia harus kehilangan gajinya sebagai guru dan penyihir menara selama satu bulan hanya untuk membelikan boneka mahal itu. Dia bahkan harus berebut dengan para emak-emak dan bangsawan lainnya. Astaga.... Tapi tidak papa, dia merasa terbayar sudah usahanya setelah melihat senyuman manis Velin sekarang.

"Udah-udah ayo foto, gue udah bikin kamera susah payah sampe mata gue panda masa ga di pake" kaya Hani yang berjalan di depan dan meletakan kameranya diatas batu.

"Geseran dikit Ras, agak mepet"

Rasya bergeser dan Velin segera memeluk lengan gadis itu. Luke sendiri sibuk membenarkan rambutnya dan pakaiannya sendiri.

"Mantap" ucap Hani yang mengacungkan jempolnya keudara. Dia lalu berlari mendekat dan berdiri di antara Rasya dan Velin.

"Satuuuuu...." Ucap Hani mengangkat remot di tangannya.

"Duaaaaaaaa"

"Tiga! Senyum!!" Kata Hani sembari menekan tombol di remotnya.

Velin mengembangkan senyumannya, Luke mengangkat jempolnya kedepan dan Hani berpose bak tante-tante.

CEKREKKK

"Lagi-lagi, gaya kondangan" kata Hani yang mulai berdiri tegak dan tersenyum.

CEKREKKK

"Sekarang gaya bebas!" Seru Hani mengangkat kedua tangannya keatas dan bersiap meloncat.

"Huaaaaaa" Velin berteriak saat tubuhnya terangkat begitu juga Rasya yang diangkat oleh Luke. Saat mereka mulai melompat Hani menekan remotnya.

CEKREKKK

Tretettt tretettettt tretettttt

Max berjalan di altar membawa pedang dan tongkat lengkap dengan baju pengangkatannya. Hari ini dia akan diangkat sebagai Kaisar ke-19 dengan gelar Lord Of Trumph. Dia nampak berjalan dengan sangat gagah menuju ayahnya yang berdiri di depan untuk menyerahkan mahkota.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S²Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang