{17} NGINEP DI RUMAH CAMER

2.4K 779 8
                                    

Candra yang baru saja keluar untuk membuang sampah terkejut melihat Velin berlari kearahnya sembari menangis.

"Huaaaa Candraaa"

Gadis itu menubruk dada Candra dan memeluknya dengan erat. Candra terlihat kebingungan, ada apa sekarang?

"Kamu kenapa?" Tanya Candra mencoba melepaskan pelukan Velin.

"Boneka Velin....bonekanya hikss diambil sama ayah, padahal Velin ga ngapa-ngapain, Bianca yang kedorong sendiri sampe nabrak tembok kok Velin yang disalahin"

Candra mengusap tangannya ke celana yang dia pakai lalu dia mengusap air mata Velin.

"Bonekanya Velin di kunci di dalem gudang" tangis Velin lagi.

"Loh Candra, itu Velin kenapa?"

Ibu Candra terlihat keluar dari rumah menghampiri anaknya dan Velin yang menangis di depan gerbang rumah.

"Masuk ayo" ajak ibu Candra yang melihat Velin masih menangis di pelukan anaknya.

Candra mengangguk, dia membawa Velin masuk bertepatan dengan ayah Velin yang keluar membawa Bianca kedalam mobil.

"Velin engga ngapa-ngapain, Velin engga dorong Bianca tadi. Dia sendiri yang kedorong ke belakang terus nabrak tembok"

"Iya, sshhh gausah nangis lagi, nanti matanya bendul"

Ibu Candra meletakan segelas air putih dia duduk di depan dan mengamati anaknya yang begitu memperhatikan Velin.

"Ini minum dulu, tenang dulu oke"

Candra mengangkat segelas air di atas meja dan membantu Velin untuk meminum airnya. Dia kembali mengusap air mata Velin dan menyibakkan rambut Velin ke belakang.

"Gapapa, tenang dulu tarik nafasnya..."

Candra tersenyum melihat Velin yang perlahan mulai tenang, dia mengusap sebelah tangan Velin yang dia genggam. Dari yang Candra tangkap boneka Velin diambil paksa oleh sang ayah ketika melihat Bianca terjatuh dan ada Velin disana.

"Udah tenang?" Tanya Candra, dia dengan sabar menunggu jawaban Velin. Dan setelah Velin mengangguk Candra kemudian meminta Velin agar menjelaskan semuanya.

Velin mulai menjelaskan satu persatu kronologi kejadian dengan caranya sendiri tentunya. Candra terlihat mendengarkan dengan seksama. Sedangkan ibu Candra menatap sang anak dengan tatapan sedih, bagaimana sekarang? Velin terlihat sangat berharga bagi Candra. Dia baru melihat Candra yang bisa selembut itu pada seseorang.

"Velin suka brownies kan?" Tanya ibu Candra.

Velin menoleh, dia kemudian mengangguk dan ibu Candra segera berdiri dari duduknya dengan senyuman manis.

"Mamah bikinin ya, kamu tunggu disini sama Candra"

Velin mengangguk, ibu Candra lalu pergi dari sana menuju dapur dengan perasaan campur aduk. Candra yang melihat ibunya sudah pergi segera menarik Velin dan memeluknya dengan erat.

"Kamu gapapa kan sayang?" Tanya Candra.

"Hemm gapapa" jawab Velin sembari mengangguk.

Candra menghembuskan nafasnya dan mengusap kepala Velin. Ada apa lagi ini, sejak kedatangan ayah Velin dan istrinya sudah Candra tebak akan terjadi keributan.

°°°°°
"Nasib jadi anak cewe satu-satunya" gumam Hani yang menenteng sapu kedalam kamar sang ibu.

"Mana emak gue keras banget" gumam Hani sembari berjalan menuju sudut ruangan dan mulai menyapu lantai kamar ibunya.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S²Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang