{11} SIKOPET

4.1K 1K 9
                                    

Hiko menatap keluar mobil dimana dia tengah menatap hotel yang dimasuki oleh Daylan dan Sekertaris barunya. Terlihat di kursi belakang Hani sudah tertidur dengan posisi ambigu, sedangkan Velin tertidur di pelukan sang suami. Rasya juga sudah tertidur pulas di sebelah Hiko.

"Lo punya hubungan apa sama dia?" Tanya Candra yang belum tertidur.

"Dia yang bawa gue kesini" jawab Hiko yang memang sudah tau arah pembicaraan Candra.

Candra menatap Hiko dan menghela nafas pelan. Candra lalu memejamkan matanya perlahan ikut masuk kedalam mimpi Velin.

"Kalo bisa mending Lo jangan ada urusan sama dia, karena dia punya hubungan buruk sama Rasya" kata Candra.

Setelah Candra amati pria itu memang tidak memiliki hubungan yang baik dengan Rasya, dia beberapa kali muncul sebagai antagonis di cerita-cerita sebelumnya dan dia juga yang menghentikan secara paksa beberapa cerita sebelum ceritanya selesai.

Kenapa Candra mengatakan hal itu pada Hiko? Tentu saja karena dia pernah percaya pada pria itu dan meminta bantuannya agar dia dijadikan siluman rubah agar bisa bersama Velin. Candra mengeratkan pelukannya pada Velin dan mulai masuk kedalam mimpi.

Sedangkan Hiko masih diam di tempat, dia kini beralih menatap Rasya yang tertidur lelap sembari bersender pada kursi kemudi.

"Maaf ya mah" gumam Hiko pelan.

.
.
.

"Si sekertaris bahenol mana ga keliatan malah keluar bawa koper" gumam Hani yang kini tengah mengamati Daylan yang baru saja keluar dari hotel sembari menyeret koper besar.

"Jangan-jangan ada di dalem koper! Wahh mirip sama kasus di yutub-yutub" sahut Velin.

"Mungkin" jawab Rasya sembari menyalakan mesin mobil dan mulai mengikuti mobil Daylan dari belakang.

"Tapi aneh kan kalo dipikir-pikir, karena dia kan ga pernah keliatan deket sama cewe kecuali protagonisnya"

"Bener, masa iya ternyata dia suka ke hotel kaya gini, alurnya berubah jauh banget yakan"

Rasya menggeleng mendengar ucapan Hani dan Velin. Memang berubah tapi pria itu tidak, yang berubah hanya pergantian para tokoh dan mereka yang mengambil peran di sini.

"Masa iya season dua cerita ini cuma ngebahas kisah romantis Valentina sama Daylan, authornya ga seromantis itu Vel" jawab Rasya pada akhirnya.

Velin menaikan sebelah alisnya kebingungan mendengar ucapan Rasya saat dia menoleh pada Hani gadis itu malah sibuk menggaruk kepalanya sendiri.

"Lo bisa ngelakuin sesuatu secara cepet kan?"

Hiko mengangguk dan Rasya mengeluarkan sesuatu dari balik sakunya. Dia lalu menyerahkan alat kecil pada Hiko.

"Tempelin ke koper" perintah Rasya dan Hiko mengangguk.

Mobil yang Rasya kendarai menepi saat mobil Daylan berhenti di depan supermarket. Pria itu terlihat keluar dan berjalan menuju supermarket dan saat itu juga Hiko keluar dari mobil.

"Ada gunanya juga ya" gumam Hani yang melihat Hiko kini sudah membuka mobil Daylan.

"Dia kan vampir pasti bisa satsetsatset cepet kalo masalah kaya gini, untung ga ada maling vampir yah kalo iya udah miskin kita semua" kata Velin dan Hani mengangguk setuju.

"Yang ada maling tuyul itu juga ga bisa ngitung kacang polong" tambah Hani.

"Wajar dia kan masih kecil mana masih pake popok bayi belum lulus paud juga" jelas Rasya dan Hani mengangguk.

"Tapi tau duit gede yah" kata Hani lalu mereka tertawa pelan.

"Mungkin sebelum berangkat nuyul di bisikin sama pemiliknya kaya gini dek Yul ambil duit yang merah aja ya yang lain jangan gitu"

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S²Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang