Felix, Glen dan Ivan terlihat sedang mendorong stroller bayi dengan outfitnya yang simpel dan kacamata hitam untuk melindungi mata mereka dari paparan sinar matahari pagi.
"Pagi pak komandan,pak dosen sama pak gamers" sapa ibu-ibu yang pulang dari warung.
"Ya ampunn anaknya gemesin banget pak"
"Udah berapa bulan ya pak?"
"Empat bulan bu" jawab Glen sembari mengamati emak-emak yang mulai menoel pipi anak keduanya.
"Ya ampun cantik-cantik sama ganteng-ganteng banget ishh gemes, sehat-sehat ya"
Felix, Glen dan Ivan kembali berjalan menuju supermarket untuk membeli susu dan beberapa makanan yang habis di dapur. Mereka bertiga memang sering pergi keluar bersama setelah kelahiran anak pertama mereka, bahkan mereka membuat grup chat khusus suami trio Kwek-kwekk.
Sedangkan pada istri akan berada di rumah membangunkan anak pertama mereka.
"Pagi bunda"
Velin hampir berteriak ketika ada seseorang yang memeluknya dari belakang. Velin meletakan pisaunya lalu berbalik dan melihat anak pertamanya Loydi yang berdiri sembari tersenyum manis.
"Pagi juga anaknya Velinnn yang ganteng, kok kamu belum pake seragam? Kan sekarang hari pertama kamu masuk SMA" ucap Velin.
Loydi menggeleng, dia tidak ingin pergi ke sekolah, apa tidak bisa di rumah saja bersama bundanya ini?
"Ga boleh males dongg ayo cepet siap-siap nanti Audy teriak-teriak di depan rumah kamu udah siap tinggal berangkat"
"Kenapa bunda kecil banget si" ucap Loydi yang memeluk Velin, tinggi ibunya hanya sebatas dadanya saja.
"Wahh kamu main-main, mau bunda kutuk jadi batu hah!"
Loydi tersenyum dia menggeleng dan melepaskan pelukannya. Loydi menunduk, dia mencium pipi Velin sekilas sebelum berjalan menuju kamar dengan wajah yang kembali datar.
"Mamihhhh pulpen cogannya Audy manaa" teriak seorang gadis yang berdiri diatas kursi dan menatap sekeliling mencari keberadaan pulpen kesayangannya yang baru dia beli.
"Kamu narohnya dimana?" Hani muncul dan bersedekap dada menatap putri sulungnya yang mulai membuat keributan di pagi-pagi buta.
"Gatau, kan biasanya kekuatan emak-emak dalam mencari barang anak yang hilang patut di masukin penghargaan dunia" ucap Audy yang meloncat turun dan menghampiri Hani sang ibu.
Hani menggelengkan wajahnya, namun dia tetap berjalan masuk dan mulai mencari pulpen milik sang anak.
"Ciri-cirinya gimana?" Tanya Hani yang sedang mencari pulpen Audy.
"Intinya ada wajah cogan gue, sama tempelan ABS di batang pulpennya" jelas Audy.
"Warna apa?" Tanya Hani yang mulai menunduk dan mengamati kolong tempat tidur Audy.
"Merah" jawab Audy sambil mengupil di atas meja belajarnya.
Mendengar kata merah, Hani langsung berdiri tegak. Dia lalu menghampiri Audy yang menatapnya dengan wajah kebingungan.
"Ini apa?" Tanya Hani yang menunjuk kearah saku Audy.
Audy menunduk, dia lalu membulatkan kedua matanya dan mengambil pulpen yang sedari tadi ada di sakunya.
"Anjir kan udah gue bilang pasti kalo emak-emak yang nyari langsung ketemu kalo gue yang nyari mungkin sampe cicit cucut belum ketemu juga" ucap Audy.
"Gue pikir Lo belum pikun, ya ampun Anak siapa si Lo hemmmmm" ucap Hani menahan gemas pada Audy.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S²
FantasiSelamat datang di season 2 Trio Kwek-kwekk<3 Kisah tiga gadis penjelajah novel (Rasya,Hani,Velin) ditambah satu cogannya Velin si Candra. Jangan lupa tambahin ke perpustakaan dan daftar baca kalian ya ☺️ Jangan lupa follow akun qia terimakasih <3 S...