{17} LARIIII

2.3K 752 26
                                    

Reyhan berlari mengikuti sosok gadis kecil yang ia yakini adalah lili berlari masuk ke bangunan di depannya.

Saat memasuki sebuah ruangan Reyhan baru bisa mengatur nafasnya yang tersengal saat sosok lili berdiri di depan sebuah lemari dan menunjuk ke arah lemari itu.

Sosok lili lalu menghilang begitu saja bersama hembusan angin. Reyhan berjalan mendekat ke lemarinya, dia memegang lemarinya dan dia bisa mendengar suara tangisan dari dalam sana.

"Hiks....hiks.."

"Velin?" Gumam Reyhan yang langsung membuka lemarinya.

Velin langsung mendongak melihat siapa yang baru saja membuka lemarinya. Dia bisa melihat Reyhan berdiri di depan dengan wajah penuh keringat.

"Abang" ucap Velin yang berjongkok dan tengah memeluk dirinya sendiri.

"Ya ampun"

Velin langsung berdiri dan memeluk Reyhan, dia benar-benar ketakutan setelah melihat bagaimana brutalnya Vivi menghabisi rekannya sendiri tadi secara live.

"Kamu gapapa kan?" Tanya Reyhan yang sempat terhuyung kebelakang karena Velin menubruk tubuhnya.

"Gapapa, Abang ko bisa kesini?" Tanya Velin yang mencoba menenangkan dirinya sendiri terlebih dulu.

"Abang dianter sama Lili" jawab Rey yang melihat sosok Lili tengah tersenyum diatas meja dan menggoyangkan kakinya.

"Velinnnn"

Reyhan langsung menatap ke kanan dan kekiri saat mendengar suara seorang gadis memanggil nama Velin.

"Velinnnn kamu dimana?"

"A-abang ayo pergi dari sini, Vivi dia di Rasuki sama hantu jahat" ucap Velin yang sudah melepaskan pelukannya dan mencengkram jaket Reyhan.

"Ayo" ajak Reyhan.

Reyhan mengenggam tangan Velin, dia membawa Velin keluar dari ruangan itu namun naas mereka malah bertemu dengan sosok gadis yang berlumuran darah tengah berdiri di depan dan membawa sebuah kapak.

"Ketemu" ucap Vivi yang tersenyum mengerikan menatap Velin dan Reyhan.

Reyhan langsung menarik Velin dan berlari menjauh dari Vivi yang kini tertawa kencang dan berjalan mengikuti mereka berdua.

"Hahahaha mau lari kemana kalian?"

Vivi menghentikan tawanya saat melihat Velin dan Reyhan semakin menjauh. Dia melirik kapak di tangannya dan tersenyum lalu mengangkatnya dan melemparkannya kedepan.

Reyhan yang sempat menoleh kebelakang langsung menarik Velin saat kapak tersebut mengarah kearah Velin. Dan mereka berdua terjatuh keatas lantai menabrak tembok dengan suara kapak yang menghantam dinding dengan cukup keras.

"Shhh" Velin meringis merasakan pergelangan kakinya yang terkilir. Dia mendongak menatap Reyhan yang memeluknya dan menabrak dinding cukup keras.

"Abang keningnya berdarah" ucap Velin yang melihat lelehan darah keluar dari kening Reyhan.

"Gapapa, ayo cepet pergi dar-"

Tubuh Reyhan terangkat begitu saja dan dia terhempas ke tembok yang ada di sebrang.

Bughhhh

"Abangg!!!" Teriak Velin dengan histeris melihat Reyhan kini terjatuh diatas lantai dengan kondisi mengenaskan.

"Kalian mau lari kemana?" Tanya Vivi yang sudah berjongkok di depan Velin dan mencengkram pipi Velin.

Reyhan meringis merasakan tulangnya yang retak, dia lalu mendongak kedepan menatap Velin yang kini mencoba melepaskan cengkraman Vivi.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S²Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang