Hani membuka matanya dan menguap lebar, dia lalu menatap sekeliling dan sedetik kemudian Hani segera duduk dengan wajah terkejut.
"Alamakkk gue dimana...anjim!"
Hani yang merasakan kalau dia hanya memakai pakaian dalam segera menarik selimut dan melirik keatas meja dimana ada pakaiannya disana.
"Mampus Mak gue habis di anboksing!" Gumam Hani sembari mencoba berdiri.
Setelah Hani berdiri dia menyerngit bingung karena tidak merasakan sakit apapun di selangkangannya. Hani lalu mengangkat sebelah kakinya.
"Ga sakit, anjrot gue masih prawan berarti" ucap Hani yang langsung menyambar baju diatas meja dan memakainya.
"Semalem gue ingetnya cuma lagi adegan cifokan sama si... Jangan bilang ini di rumahnya Zion! Mati gue matii!!"
Hani menatap ke depan dimana ada pintu besar yang tertutup. Dia harus pergi dari sini, melihat keadaan sekitar yang nampak sepi Hani yakin kalau rumah ini pasti rumah dinas Zion.
Perlahan Hani melangkah, dia kemudian memegang gagang pintu dan membukanya.
*Ceklek*
"Pokoknya gue harus kab-"
Hani yang melihat ada dua pria yang berdiri di sebelah kanan dan kiri pintu segera menarik kembali tubuhnya kedalam kamar dan langsung menutup pintu.
*Brak*
Hani memejamkan matanya sejenak sebelum berdecak dan bersender pada pintunya.
"Ternyata di kawal Cok! Mana bisa gue kabur kalo begini, mana udah jam 7"
Dia harus kembali menjadi Juminten dan bekerja. Hani mengetuk-ngetuk kepalanya lalu dia melirik ke balkon kamar.
"Wah Lo lupa Han Lo punya aji-ajian monyet terbang" gumam Hani yang sekarang tersenyum sumringah melihat balkon kamar.
*Ceklek*
Hani keluar dari pintu balkon dan dia memejamkan matanya sejenak merasakan udara segar di pagi hari.
"Huahhh seger banget seseger roti sobek cogan" gumam Hani lalu dia kembali membuka matanya.
Hani menatap kedepan dimana ada jalanan yang nampak kecil. Hani menyerngit bingung melihat hal itu. Lalu Hani berjalan menuju pinggir balkon dan menunduk. Seketika kepalanya berputar melihat betapa tingginya dia dari tanah sekarang.
"Buset sepandai-pandainya monyet meloncat pasti jatuh juga anjir kalo tingginya segini" gumam Hani yang mendelik melihat ketinggian kamarnya.
"Ini rumah apa menara rapunjel tinggi banget anying"
"Yang ada wasalam gue kalo mau loncat, gue kira cuma beberapa meter lah ini..."
Hani berdecak pelan, mau tak mau dia harus menunggu bersabar untuk saat ini dan memikirkan cara lain. Hani kemudian berbalik dan dia langsung menabrak seseorang.
"Shhhh anjir" desis Hani yang merasakan keningnya menabrak sesuatu di depannya.
"Siapa s-ss..."
Hani yang langsung di suguhi oleh dada bidang dan roti sobek yang bertato menelan ludahnya sendiri dengan susah payah.
Zion menaikan sebelah alisnya melihat Hani yang kini berdiri di depannya. Bukannya semalam dia bahkan sampai memeluk dan mengelus otot di perutnya ini saat tidur? Kenapa wajahnya sekarang sangat syok?
Pandangan Hani turun ke bawah lalu dia semakin melebarkan matanya. Celana melorot itu... Hani segera mendongak dan terlihat jelas wajah Zion sekarang.
"Lo jangan bikin gue khilaf dong" ucap Hani.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S²
FantasiaSelamat datang di season 2 Trio Kwek-kwekk<3 Kisah tiga gadis penjelajah novel (Rasya,Hani,Velin) ditambah satu cogannya Velin si Candra. Jangan lupa tambahin ke perpustakaan dan daftar baca kalian ya ☺️ Jangan lupa follow akun qia terimakasih <3 S...