{15} RENCANA

3.9K 1K 34
                                    

Hani menganggukan kepalanya berapa kali setelah Velin dan Rasya menjelaskan semuanya. Dia tidak habis pikir pria tampan yang baru saja menjadi murid baru di kelasnya adalah psikopat yang membunuh Velin.

"Kalo gue si pengin tau motif Evelyn sampe nyeburin gue ke kolam dan bikin gue mati tiga kali" ucap Hani.

"Mungkin dia iri sama Lo Han"

Hani mendongak menatap Rasya, iri? Iri bagaimana? Ayahnya tidak membedakan Hani dan Evelyn selama ini.

"Iri gimana? Ya kalo masalah body emang semokan gue si tapi masa iya dia iri karena gue terlahir cantik nan semok kaya gini, kalo iri tinggal suntik pembesar aja beres kan" ucap Hani.

Velin mengangguk dengan mulut penuh kue coklat. Evelyn bukanlah orang susah, saat ibunya menikah dengan ayah Hani mereka sudah menjadi orang kaya. Lalu apa masalahnya?

*Tin tinnn*

Hani menoleh melihat mobil berwarna putih masuk kedalam area sekolah. Hani lalu berdiri dan mengambil tasnya.

"Gue duluan Abang ganteng udah jemput" ucap Hani.

"Ati-ati ya Hani"

Hani mengangguk dan mengacungkan jempolnya keatas saat mendengar ucapan Velin. Dia segera mendekat pada mobil sang kakak dan terlihat Rey sudah keluar dari mobil dan menunggu Hani.

"Lama ya nunggu Abang? Abang tadi ke kantor dulu mampir ngambil dokumen" ucap Rey pada Hani.

"Engga ko santuy bang kuy pulang laper gue"

Hani masuk kedalam mobil dan menutup pintu mobilnya. Rey sendiri berjalan memutar, namun sebelum dia masuk kedalam mobil Evelyn datang menghampiri mereka.

"Abang Eve pulang sama Abang ya, supirnya belum jemput" ucap Evelyn.

Hani yang sedang memasang sabuk pengaman menoleh menatap mereka berdua karena pintu mobilnya sudah di buka oleh Rey.

"Nanti juga dateng" ucap Rey tanpa menatap Evelyn sama sekali. Dia masuk kedalam mobil dan menutup pintu mobilnya.

"Mau mampir ke resto buat beli makan dulu?" Tawar Rey pada Hani.

Hani perlahan mengangguk dan Rey tersenyum lalu mulai mengendarai mobilnya keluar dari area depan sekolah sma elit itu.

"Kayaknya gue tau apa permasalahannya sekarang" gumam Hani pelan.

Di sisi lain Rasya masih duduk di sebelah Velin menunggu Velin menghabiskan ice cream yang sedang gadis itu makan.

"Rencana Lo apa Vel kedepannya?" Tanya Rasya pada Velin.

"Hidup yang lama sambil makan ice cream aja" jawab Velin.

Rasya memperhatikan Velin sejenak sebelum dia mengedarkan pandangannya dan bertemu dengan sosok Isaak dan seorang wanita yang merupakan Natalia sedang berbincang di sebelah mobil Isaak.

Rasya kembali mengalihkan pandangannya kearah lain lalu menemukan Eric yang sedang duduk diatas motor sport. Dan saat pria itu menatap kearahnya Rasya langsung melirik Velin.

"Kayaknya Lo emang berhasil buat dia ga jadi ngebunuh Lo Vel, tapi Lo mungkin juga berhasil narik perhatiannya" ucap Rasya.

"Hm?" Velin langsung menatap Rasya, dia menjilat sisa ice cream di bibirnya sendiri dan mengerjapkan kedua matanya.

*Tinnn*

Keduanya beralih menatap mobil Isaak yang berhenti di depan mereka. Kaca mobil hitam itu diturunkan dan terlihat wajah Isaak dari dalam.

"Rasya ayo pulang"

Isaak menatap Rasya yang juga sedang menatapnya, kenapa juga gadis itu duduk dibawah pohon di pinggir gerbang kedua sekolah.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S²Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang