(14) JIWANYA DIBAWA KE ALAM ARWAH

4.2K 1K 25
                                    

Rasya menatap bangunan rumah sakit besar di depan. Dia lalu berjalan masuk kedalam lobi diikuti Hani, Velin dan Candra.

Velin merapat kearah Candra dan mengenggam tangan pria itu saat mulai masuk kedalam rumah sakit. Bagi orang awam mungkin mereka tidak akan merasakan keanehan apapun saat masuk kedalam rumah sakit. Namun berbeda dengan mereka yang memiliki kemapuan untuk melihat hal ghaib.

"Gausah takut" bisik Candra yang sudah menarik Velin dan memeluk gadis itu dari samping.

Mereka kemudian masuk kedalam lift,kelihatannya hanya ada lima orang di dalam lift itu namun nyatanya lift tersebut penuh dengan para hantu yang meninggal di rumah sakit.

Hani mencoba tetap tenang walaupun di sebelahnya ada hantu yang benar-benar mengenaskan, mungkin dia adalah salah satu korban kecelakaan yang tidak bisa di selamatkan saat sedang dirawat.

Rasya hanya diam dan cuek dengan para hantu yang ada di sekitar. Setelah pintu lift terbuka mereka langsung keluar.

"Anjir sumpek banget mana bau darah" gumam Hani.

Gadis itu bersender pada dinding rumah sakit lalu menghirup banyak oksigen. Rasya kembali menatap nomor ruangan rawat inap dimana putri sepasang suami istri kemarin di rawat.

"Ayo biar cepet selese gue males liat banyak hantu disini" ajak Rasya.

Hani mengangguk, dia kembali berdiri dan menyeret Velin yang tadinya terduduk diatas lantai. Merekapun kembali berjalan mencari ruangan rawat inapnya.

Sampai Rasya berdiri di ruang rawat inap nomor 203. Dia melihat ada banyak asap hitam keluar dari sela-sela pintu.

"Anjir ini si bukan ulah dukun lagi" gumam Hani.

Rasya menutup sejenak matanya, dia lalu membuka penutup sebelah matanya dan membuka pintu ruangan tersebut.

*Krieett*

Rasya melihat ada sepasang suami istri yang ia temui dan seoranh pria yang duduk di sofa dengan stelan jas hitam. Kemudian tatapan Rasya beralih menatap keatas gadis yang tengah tertidur diatas kasur.

"Anjir"

Hani yang baru saja masuk langsung menarik Rasya dan berdiri di belakangnya. Velin sendiri menelan ludahnya melihat ada sosok makhluk yang mengerikan tengah menempel di atas langit-langit kamar tepat diatas gadis yang tertidur diatas kasur.

"Kalian sudah datang, mari masuk" ajak wanita di depan.

Rasya mengangguk, dia perlahan masuk tanpa mengalihkan tatapannya pada sosok makhluk yang ada di depan.

"Mah mereka siapa?" Tanya pria yang sedari tadi menatap kebingungan kearah empat orang yang baru masuk kedalam kamar rawat inap sang adik.

Apalagi gadis yang paling depan dengan sebelah mata yang memiliki luka gores. Jika manusia biasa memang melihat sebelah mata Rasya seolah-olah mengalami luka namun jika orang spesial maka akan melihat bola mata yang berbeda di mata sebelah kanan Rasya yang biasanya di tutup. Kata Hani itu adalah mata sharingan.

"Mereka itu-"

"Aaaa"

Ucapan wanita tadi dipotong oleh Velin yang berteriak karena makhluk tadi meloncat kearah mereka. Velin segera memeluk Candra dan bergetar hebat.

Hani sendiri sudah menutup matanya sembari berkomat-kamit dengan kedua tangan mencengkram erat lengan Rasya.

"Biskobis kuntul Belis..." Gumam Hani

"Ya ampun mata kamu berdarah"

Wanita tadi malah menjadi panik saat melihat mata kanan Rasya mengeluarkan darah. Hani langsung membuka matanya, dia lalu melihat Rasya yang menutupi mata kanannya dengan sebelah tangan.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S²Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang