{15} GEMPAR

4K 1K 149
                                    

Hani menatap kedepan dimana mobil taxi yang di naiki Natalia berhenti di depan bar. Di sebelahnya ada Rasya yang tengah menghisap rokok. Rasya menghembuskan rokoknya dan tersenyum melihat seorang pria yang menghampiri Natalia dan mengajaknya masuk.

"Ras, kalo kita sebarin foto dia lagi di klub bakalan rame kan ya"

Hani mengangkat kamera di tangan kanannya, Rasya mengangguk dia mengambil topi hitam dari jok belakang dan membuka pintu mobilnya.

Suara dentuman musik terdengar menggema setelah keduanya masuk. Mereka segera duduk di meja yang kosong dan menatap ke meja yang terdapat Natalia sedang duduk di pangkuan pria yang menjemputnya tadi.

"Mantep nih, bakal jadi trending topik. Gue mau lah jadi paparazi besok-besok" ucap Hani yang sudah mengambil beberapa foto.

"Isaak tangis bodoh banget ya milih cewe modelan dia dibanding emak gue yang cakep otak encer di sebelah gue" tambah Hani.

"Tapi Ras, kalo udah kebuka semua terus Isaak bakal deketin Lo lagi dong"

Rasya mengangguk, ini memang rencananya. Balas dendam tidak cukup dengan membuktikan Natalia adalah seorang wanita malam. Dia harus benar-benar melihat Isaak hancur. Enak saja dia sudah mati tiga kali karena pria itu dan berkahir begini saja?

Rasya menatap kartu nama di tangannya, jadi dia merupakan pekerja di club ini yang memang biasa melayani beberapa pria kaya raya. Dengan nama samaran Liana. Rasya mendapatkan kartu ini dari pria yang sedang bercengkrama dengan seorang dan meletakan kartunya.

Hani hendak berdiri mengambil sebotol alkohol namun dia malah menabrak seseorang. Hani sontak menoleh dan segera meminta maaf.

"Sorry ya gue ga sengaja" ucap Hani.

Gadis yang tadinya menunduk segera mendongak dan menatap Hani, dia mengangguk lalu pergi begitu saja dari hadapan Hani.

"Ras, bocil?" Hani menatap Raysa dan menunjuk gadis yang berjalan kedepan.

"Dia bukan bocil kan? Mirip banget cok" ucap Hani lagi.

Rasya menatap gadis yang sekarang bergoyang di depan dengan segelas alkohol di tangan kanannya. Dia memang sangat mirip dengan Velin, sangat mirip yang membedakan hanya cara berpakaian dan sikapnya.

"Wah gila hampir aja gue teriak bocil ngapain Lo disini pake baju seksi! Untung gue bisa ngerem mulut gue" gumam Hani sebelum meninggalkan Rasya.

.
.
.

Pagi hari yang cerah.....

Velin berjalan di belakang Erick, dia berangkat pagi karena sekarang gilirannya untuk piket. Dia terpaksa mengajak Erick berangkat pagi dan mengantarnya. Tapi Erick nampak tidak masalah walaupun dia terlihat enggan bangun tadi.

"Ya ampun ini bukannya ibu Natalia? Ya ampun"

Velin menoleh ke samping, dia melihat banyak murid berkumpul di depan papan pengumuman sekolah. Velin yang penasaran segera berbelok dan mendekat pada gerombolan murid di depan.

"Lah dia jadi anggota psk VVIP club?"

Velin mencoba menerobos masuk, dia kemudian berdiri di depan papan pengumuman dan terdiam melihat banyaknya foto Natalia dengan seorang pria. Ada juga foto kartu milik Natalia dengan nama Liana.

"Ya ampun bisa hancur martabat sekolah kita kalo guru kita jual diri di club"

"Iya langsung di pecat dia pasti"

"Hot juga, cocok lah mukanya kan emang mirip jalang"

Velin menoleh setelah mendengar suara Hani. Terlihat ada Hani dan Rasya yang datang. Hani yang melihat Velin segera tersenyum pada Velin. Ini pasti ulah Hani dan Rasya.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S²Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang